Chapter 5

102 14 2
                                    

Sinar hangat mentari menyelusup masuk melalui celah kecil dari tirai yang tidak tertutup sempurna. Sinar yang cukup menyilaukan itu, membelai dengan lembut wajah tampan dari seorang uchiha sasuke. Sudah pernah ku katakan bukan, alam pun seakan semakin mendukung ketampanan seorang uchiha sasuke. Kelopak mata itu perlahan terbuka, merasa terusik dengan silaunya sang sinar mentari itu. Dirinya merubah posisinya yang semula setengah tengkurap itu menjadi berbaring, mencoba untuk mengumpulkan nyawanya yang masih tertinggal di alam mimpi. Setelah sekitar lima menit berdiam diri, sasuke bangkit dari ranjangnya yang sangat empuk.
Tangannya meraih sebuah gagang pintu kayu dan membukanya. Didalamnya adalah sebuah kamar mandi yang cukup luas. Sasuke saat ini tengah berdiri didepan sebuah wastafel dengan cermin lebar di hadapannya. Tak perlu dilihat pun wajahmu tetap masih tampan sasuke, meskipun kau baru saja bangun dari tidurmu, ya bukan?
Sasuke meraih sebuah sikat gigi yang sudah ia beri pasta gigi pada bulu sikatnya. Tangannya dengan cekatan menyikat deretan giginya yang putih dan rapi itu. Setelah selesai dengan aktifitas menyikat giginya, sasuke mulai menanggalkan bajunya satu persatu. Mari kita skip bagian sasuke mandi, aku tidak mau ambil resiko jika terjadi sesuatu pada kalian karena melihat tubuh polos sasuke dibawah guyuran air shower.

Sasuke tinggal di sebuah penthouse di pusat kota konoha. Sebuah penthouse minimalis tapi cukup mewah dengan sentuhan modern klasik. Sebenarnya sasuke memiliki sebuah rumah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari penthouse yang ia tempati. Tetapi karena rumahnya selalu sepi, ia lebih memilih untuk tinggal di penthouse. Ayah dan ibu sasuke lebih sering menghabiskan waktu di eropa untuk mengurus perusahaan milik keluarga uchiha. Sebenarnya ada kakak laki laki sasuke yang tinggal dirumah yaitu Itachi uchiha, hanya saja itachi yang juga sibuk membuatnya sering pulang larut malam dan jarang bertemu dengan sasuke.

Baiklah mari kita kembali pada pangeran tampan kita yang sudah menyelesaikan ritual mandinya. Saat ini sasuke terlihat sedang duduk di mini bar yang berada di dapurnya. Dihadapannya tersaji sebuah roti lapis dengan isian bacon dan irisan tomat. Ponsel milik sasuke berdering saat dirinya sedang melahap sarapannya. Sasuke meraih ponselnya guna menilik nama siapa yang tertera dilayar ponselnya, dan ternyata itu adalah Itachi. Setelah menekan tombol loudspeaker, sasuke meletakkan kembali ponselnya dan kembali melahap roti isi miliknya.

"5 menit lagi aku sampai di loby, kita akan berangkat bersama"

Mulut sasuke berhenti mengunyah saat mendengar penuturan kakaknya melalui telepon itu.

"Kau mendengarkanku sasuke?"

"Hn"
Sasuke menjawab pertanyaan itachi dengan sebuah gumaman setelah meneguk air minum miliknya.

"Bisakah kau ucapakan sebuah kata timbang sebuah gumaman?"

"Ck, aku sedang makan"

Jawaban sasuke membuat seseorang disana terkekeh.

"Baiklah. Pastikan kau sudah di loby saat aku sampai."

Tut.

Sasuke meletakkan bekas sarapannya pada kitchen sink. Biasanya seorang maid kepercayaan keluarga uchiha akan datang setelah sasuke berangkat ke sekolahnya. Maid biasanya akan membersihkan penthouse yang ditempati sasuke, mencuci sasuke, dan memasak makanan untuk tuan mudanya itu.

Ting.

Sebuah pintu lift terbuka, menampakkan sesosok pangeran tampan dengan balutan seragam khas KHS. Sungguh sebuah keberuntungan bagi siapa saja yang bisa melihat sasuke di pagi hari. Wajah tampan yang segar, dan jangan lupakan wangi maskulin yang menguar dari dirinya. Tapi bukan hanya di pagi hari saja, sasuke masih akan tetap tampan dan wangi sepanjang hari. Nah nah lihat, sasuke sudah sampai di loby, tapi wanginya masih tertinggal didalam lift.

What If I Told You "I Love You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang