part 6 hangat

11.1K 137 5
                                    

Setidaknya hari ini elena tidak terlalu kesepian untuk mengisi hari liburnya.

"Kamu tidak suka jagung?" Tanya lucas

"Aku tidak suka biji bijian"

"Sama.. aku juga tidak suka"

"Benarkah? Kebetulan sekali"

"Mungkin kita berjodoh"

"Jangan berharap" jawab elena.

"Siapa tau"

"Aku akan menikah akhir taun nanti"

Raut wajah lucas berubah seketika, elena tidak menyadari itu karena focus pada makanannya.

"Menikah dengan pria brengsek yang kamu maksud?"

"Benar"

"Bukankah kamu bilang dia brengsek? Tapi masih ingin menikahinya"

"Aku tidak bisa membatalkannya, lagipula bukankah kamu bilang semua pria sama saja? Kalau begitu tidak ada bedanya"

Lucas mengangguk "benar, aku penasaran pria seperti apa yang bisa menyakiti wanita secantik dirimu"

"Pantas saja kamu memiliki tarif mahal, lidahmu memang sangat pandai berbicara"

Padahal regan bersungguh sungguh, sementara elena berpendapat bahwa semua yang lucas lakukan adalah sebatas pekerjaan.

"Jika lain kali kamu merasa kesepian, atau sedang patah hati, jangan menangis sendirian, kamu bisa memanggilku, aku akan menemanimu.." dengan ekspresi serius "aku akan memberikanmu diskon"

Elena tertawa pada kalimat bagian akhir, bagi elena yang sudsh terlahir kaya dan memiliki pendapatan tinggi, uang bukanlah masalah.

Karirnya di dunia kedokteran cukup baik, di usia masih muda elena berhasil menjadi dokter senior.

Selain itu dia juga memiliki bisnis online sampingan yang menjual berbagai produk kecantikan.

Mereka pulang saat hari sudah sore, elena yang lelah langsung tertidur di mobil. Saat tiba di halaman rumah, lucas segera memarkir mobil elena.

Dia tidak tega membangunkan elena dan hanya menunggu hingga elena terbangun dengan sendirinya.

Lucas menatap elena yang tertidur, terlihat cantik dan manis, saat ini jam kerja lucas sudah berakhir.

Lucas mengesampingkan rambut elena yang menutupi bagian mata dengan tangan.

Beberapa saat elena terbangun, mata mereka bertemu.

"Berhenti menatapku"

"Aku hanya ingin mengingat wajah ini, karena setelah jam kerjaku selesai belum tentu kamu akan menyewaku kembali"

Elena membenarkan posisi duduknya "tergantung moodku"

"Kalau begitu aku akan berharap kamu segera dihianati kembali"

"Enak aja ngomong, lagipula walaupun bukan aku yang menyewamu, bukankah orang lain juga akan membayarmu"

"Benar, tapi hanya bersamamu aku bekerja seperti sedang berkencan"

"Lalu biasanya?"

"Seperti pelacur pada umumnya" kalimat yang sedikir kasar.

"Ha?"

"Kenapa ekspresimu seperti itu, bukankah kata lain dari gigolo adalah pelacur"

"Kenapa kamu berkata seperti itu"

"Kebanyakan pelangganku adalah wanita kesepian yang haus akan hasrat yang terpendam, mereka akan meminta banyak hal padaku, untuk membuat mereka puas, meratukan mereka dan melayani mereka tanpa batas, karena mayoritas diantara mereka sudah lama menikah, aku harus lebih baik dari suami mereka."

"Apa kamu selalu tidur dengan pelangganmu?"

"Bukankah itu alasan mereka menyewaku?"

"Bukankah kamu juga menikmatinya?"

"Laki-laki juga memilih, aku yakin kekasihmu juga memilih wanita yang akan dia nikmati, minimal fisik dari wanita itu sesuai dengan seleranya"

"Bagaimana denganmu? Bukankah kamu juga memilih"

"Terkadang aku menerima seorang wanita yang menawariku bayaran berkali kali lipat, dan diantara semuanya hanya kamu, wanita yang sesuai dengan seleraku.. aku menikmatinya" dengan tatapan lekat dan dekat.

My Gigolo My Young Brother (Cerita Dewasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang