part 16 tidak berhak

3.8K 81 1
                                    

"Kamu tidak berhak" jawab elena.

Mata keduanya bertatapan cukup lama, hingga lucas tersenyum "ingin istirahat lagi?" Mengalihkan percakapan.

"Aku udah cukup istirahat"

"Oh iya aku tadi membersihkan kulkas dan melihat sebagian besar sayur sudah mulai membusuk, aku membuangnya beberapa"

"Iya, biasanya aku masak, tapi akhir-akhir ini aku terlalu malas, oh ya kalau begitu ikut aku berbelanja"

Mereka pergi ke hypermart, membeli beberapa buah, sayur dan juga ikan, disini lucas banyak memberikan ilmu tentang memilih sayur dan ikan yang masih segar.

Elena terpukau, biasanya laki-laki hanya mengantar, atau menemani dan membawakan barang belanjaan.

"Bagaimana kamu bisa tau semua ini?"

"Aku pernah mencoba bertani, aku pernah bekerja di pasar dan swalayan juga, aku mendapat ilmu dari beberapa pekerjaanku sebelumnya"

Setelah troly penuh dengan belanjaan, mereka segera membayar di kasir, sementara lucas membuka kantong belanja dan membawa semuanya ke dalam bagasi mobil.

Sebelum masuk ke dalam mobil seorang pria bule berbicara kepada lucas. Elena segera keluar takut bahwa pria itu mungkin tidak bisa berbicara dengan bahasa indonesia.

"Excuse me, I’m a little lost. Can you help me please?" Tanya pria itu dengan bahasa inggris.

Lucas menjawab dengan santai "Oh, sure. Where do you want to go?"

"I’m going to the .......... How can I get there?"

"Well the quickest way is to follow this road. When you found the second traffic light turn left. In 200 m you can turn right and you will find the..... at the right of the street." Menjelaskan secara detail dan fasih.

Elena tidak perluh membantu, karena ternyata lucas bisa menanganinya dengan mudah.

Ini mengurangi pandangan elena bahwa tidak semua lelaki bayaran itu bodoh dan hanya mengandalkan tubuh.

"Maaf agak lama" ucap lucas siap menyetir pulang.

"Kamu fasih juga bahasa inggrisnya"

"Aku belajar sendiri, karena aku fikir setidaknya aku bisa menguasai 2 bahasa"

"Sendiri? Gak les"

"Biaya les terlalu mahal"

"Terus? Logat inggrismu?"

"Nonton film makanya nyampur-nyampur"

Hebat, membuat elena bertanya tanya berapa IQ pria di sampingnya.

Tiba dirumah lucas berinisiatif untuk memasak, dia langsung mencuci sayur dan menyiapkan bumbu yang akan dia gunakan.

"Apa yang harus aku lakukan" tanya elena.

Lucas langsunh memegang kedua lengan elena "kamu cukup duduk manis aja di kursi"

Ini juga pertama kali, seseorang memasak untuk elena. Lucas terlihat sangat ahli dan terbiasa menggunakan pisau.

Hasil potongannya rapi, saat menumis aroma wangi tercium memenuhu dapur.

Lucas segera membuka jendela, dia membuat sapo tahu, olahan jamur dan daging paprika tidak lupa telur setengah matang.

Semua tertata rapi dan cantik di piring berwarna putih.

Elena hanya bisa menganga kagum, sepertinya lucas jauh lebih ahli dari dirinya.

"Cobalah"

Elena mencoba daging yang terasa sangat empuk, sapo tahu matang sempurna, sungguh tidak kalah dengan masakan restoran.

"Dimana belajar masak?"

"Aku pernah kerja di restoran, jadi aku mgeliatin kokinya masak"

Elena tidak bisa menghitung berapa jumlah pekerjaan yang sudah pernah dijalani lucas.

Mereka tidak banyak mengobrol dan focus makan, selanjutnya menonton tv bersama, lucas memotongkan buah semangka untuk elena.

"Kenapa kamu suka semangka?" Tanya lucas.

"Manis dan terasa segar"

"Sama, aku juga menyukainya karena terasa segar"

Elena tersenyum "kita punya selera yang sama"

"Aaa" lucas menyuapi elena semangka dengan garpu.

Seperti diratukan, itu yang dirasakan elena, mungkin itu alasan mengapa lucas memiliki harga tinggi dan banyak diminati oleh wanita wanita itu.

"Berapa usiamu?" Tanya lucas.

"21 tahun" ekspresi elena berubah seketika.

"Aku tidak mengira usiamu semuda itu"

"Itu karena aku bertubuh kekar, dan tinggi, jadi aku terlihat boros, bagaimana dengan usiamu?"

"Aku 3 tahun lebih tua darimu"

"Benarkah? Aku mengira kita seusia"

"Bagaimana mungkin aku bisa menjadi dokter diusia itu"

"Iya juga, berarti aku brondong" tersenyum lebar.

"Terus aku?"

"Sugar mommy"

"Gila, aku masih muda dan belum menikah"

"Bentar lagi nikah kan?" Tanpa sadar lucas mengungkit pernikahan. Sesuatu yang membuat elena tidak nyaman.

Elena mendekati lucas, mendekatkan bibirnya tepat di dekat telinga lucas.
"Aku membayarmu untuk membuatku senang, bukan untuk membuatku jengkel"

Telinga lucas memerah, merasakan deru nafas elena.

Saat elena akan mundur lucas segera meraih pinggang belakang elena dan menariknya hingga tubuh keduanya menyatu seakan berpelukan.

"Kalau begitu katakan, apa yang bisa membuatmu senang"

Tubuh lucas sangat hangat, tangan elena langsung memeluk lucas, sementara kepalanya bersender di dada bidang lucas. Rasanya sangat nyaman, dan menenangkan fikiran elena yang sebenarnya sangat kacau setiap hari memikirkan hari pernikahan tiba.




My Gigolo My Young Brother (Cerita Dewasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang