part 15 tidak rela

3.8K 90 2
                                    

"Nih coba" menaburkan sesendok koya di nasi soto milih elena.

Elena sedikit ragu untuk makan.

"Kenapa"

"Higenis nggak sih, ibunya tadi udah cuci tangan dulu nggak ya sebelum nyentuh sayurnya"

Lucas tertawa "justru disitu letak sedepnya, coba dulu, kalo nggak cocok gak usah di paksa"

Elena mencoba kuahnya terlebih dahulu, dan sesuai dengam seleranya, dia lanjut makan hingga kenyang.

"Porsinya terlalu jumbo"

"Ini porsi standar elena, perut kamu yang kekecilan, gak bisa makan banyak"

Sejak kecil dibiasakan makan sedikit, membuat elena tidak pernah gemuk dan mudah kenyang.

Saat setengah hari menghabiskan waltu disana, mereka memutuskan pulang.

Jam kerja lucas masih sampai besok pagi, dia ikut masuk kendalam rumah, mata elena sudah terlihat sangat mengantuk.

Elena duduk di sofa, sembari melihat hp.

"Ingin tidur di pangkuanku?" Lucas menawarkan diri.

"Jangan aneh-aneh kamu juga pasti capek"

Lucas langsung menarik bahu elena, dan menidurkan kepala elena di pahanya. Perlahan lucas membelai rambut elena dengan lembut, sekilas elena teringat dengan neneknya yang saat kecil sering melakukan itu.

Tak lama lucas juga tertidur di posisi duduk.

Hingga 2 jam kemudian Mereka terbangun setelah mendengar bunyi bell rumah.

Elena terbangun, dia bingung siapa yang datang, saat mengecek hp setidak 30 menit lalu revan mengabarinya bahwa dia akan datang.

"Gawat, itu pasti revan... lucas bangunlah" sambil menggoncang badan lucas.

"Kenapa"

"Bisakah kamu bersembunyi dulu? Tunanganku sudah di depan"

"Ha? Sembunyi dimana? Kamar mandi?"

"Jangan kamar mandi, ntar dia kesana"

"Kamarku, lemari"

Lucas langsung pergi ke dalam kamar elena yang memiliki lemari berukuran cukup besar.

Sementara elena segera menyembunyikan sepatu lucas, saat membuka pintu revan sudah menunggu cukup lama.

"Sayang, lama banget"

"Aku ketiduran maaf"

"Kok gak bilang mau lewat"

"sekalian tadi satu arah, mau ambil jasku yang ketinggalan juga, kenapa nggak seneng aku dateng?"

"Bukan gitu, mau masuk?" Akan aneh jika elena tidak menawarkan revan masuk.

"Stylemu.."

"Kenapa"

"Agak beda aja, tapi cocok bagus"

Revan duduk di sofa ruang tamu tengah.

"Oh iya, jasmu, bentar aku ambil"

Elena segera pergi kekamar, mengambil totebag diatas lemari, saat berbalik tiba tiba revan sudah ada di belakangnya.

"Loh, kamu kok ikut kesini"

"Kenapa, biasanya aku juga tidur disini"

Elena diam "kalo gitu, ayo kebawah aku buatin minum" berusaha membawa revan keluar.

Namun revan menghentikan elena "sayang, kangen kamu" mengecup bibir elena.

Elena menghindar, lucas ada di dalam lemari, dia harus segera membawa revan keluar.

Namun revan malah menutup pintu, "kiss aja sayang"

Revan kembali mencium bibir elena dengan cukup panas, elena tidak membalas ciuman itu namun tidak bisa juga menolak.

Lucas bisa melihat adegan itu dari lubang kunci lemari. Tangannya mengepal, gemetar dan jantungnya seakan berdetak cepat.

Tangan revan mencoba untuk melepas kancing baju elena dan segera mendapat penolakan.

"Kita mau nikah beberapa bulan lagi, kali ini aja sayang, tidur denganku"

"Nggak revan"

"Kenapa.." revan terlihat kesal.

Elena diam "bukankah setelah nikah kamu bebas? Apa salahnya bersabar"

Revan menahan emosinya "oke, aku nunggu kamu, malam pernikahan kita" sambil kembali mengecup bibir elena.

Akhirnya mereka kembali keluar, dan 15 menit kemudian lucas bisa mendengar bahwa revan sudah pergi.

Dia keluar dari dalam lemari, duduk diatas kasur, perasaannya tiba tiba kacau, aneh, ini adalah hal yang tidak permah dirasakan luca sebelumnya.

Elena masuk "aku.... maaf tadi..." ragu harus berkata apa.

Lucas maju mendekati elena, mengelus pipi, Kemudian mengusap bibir elena dengan ibu jarinya, seakan ingin membuang bekas bibir revan.

"Gak paapa, memang sudah tugasku untuk bersembunyi"

"Apa yang kamu lakukan"

"Menghapus jejaknya"

"Kamu melihatnya?"

"Dengan sangat jelas"

Suasana menjadi canggung "aku tidak perlu meminta maaf bukan, kita tidak memiliki hubungan apapun" tidak ingin merasa bersalah, dan memperjelas posisi lucas.

"Benar, tapi bagaimana jika ku merasa tidak rela?"

My Gigolo My Young Brother (Cerita Dewasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang