part 5 hanya

20.3K 143 1
                                    

Elena terbangun, saat dia membuka mata dia melihat lucas masih tertidur di sampingnya.

"Sial" elena langsung bangun.

Dia mengambil pakaiannya yang berserakan.

Saat keluar dari kamar mandi lucas sudah melihat elena berpakaian rapi.

"Mau kemana"

Elena tidak sempat menjawab, dan langsung pergi keluar rumah, 500m dari rumahnya terdapat sebuah apotik, dia membeli pil darurat untuk mencegak kehamilan yang tidak diinginkan.

Karena elena adalah seorang dokter dia sudah tau, (morning-after pill) madih akan berfungsi 95% jika dikonsumsi sebelum 24 jam setelah hubungan sex spontan.

Dia langsung meminumnya, beruntung juga ini bukan masa suburnya.

Elena kembali kerumah, dia bisa melihat lucas sudah mandi, wangi dan rapi.

"Bagaimana bisa melakukan itu tanpa pengaman?"

Lucas mengangkat kedua bahunya "biasanya pelanggan yang menyediakannya"

"Kamu tidak memiliki penyakit kelamin bukan?"

Lucas tersenyum, nampaknya elena sangat berhati-hati, dia mendekati elena membelai pipinya "seharusnya kamu bertanya sebelum tidur denganku bukan?"

Elena menepis tangan lucas, memang elena bertindak jauh semalam, setelah melihat perbuatan Revan ditambah dalam kondisi pengaruh alkohol, otaknya tidak bisa bekerja dengan baik. Alhasil dia melakukan hal itu tanpa berfikir.

"Baiklah, kamu boleh pulang, kirim aku no rekeningmu aku akan mentranfer bayaranmu"

"Aku di sewa selama 24 jam, dan ini baru 12 jam"

"Tidak masalah, pergilah aku akan membayar penuh"

"Kamu yakin? Tidak membutuhkanku?"

Elena membuka hpnya, ada sebuah pesan dari revan.

Aku harus bertemu klien penting hari ini, kita makan malam bersama besok ya

Revan bahkan berbohong, padahal mereka memiliki janji hari ini.

"Bersiaplah, aku ingin pergi ke mall hari ini"

Lucas tersenyum melihat elena berubah fikiran.

Elena kembali berganti pakaian yang sesuai dengan tempat yang akan dia datangi, lucas menatap elena dari atas hingga bawah, wanita itu sungguh sempurna.

Tinggi badan, bentuk body dan kulitnya yang putih sungguh sempurna.

"Berhenti menatapku"

"Lagipula aku sudah melihat semuanya"

"Brengsek"

"Bukankah kamu membayarku untuk itu?"

Sebenarnya elena menyewa lucas hanya untuk menemaninya. "Kamu tidak sadar? Aku mabuk dan bau alkohol"

"Aku tidak pernah menolak permintaan  konsumenku bahkan dalam keadaan mabuk"

"Jadi maksudmu kamu profesional"

"Benar"

"Alasan saja, semua pria sama brengseknya"

Lucas sebenarnya mulai memperhatikan elena, apa yang membuatnya menangis malam itu.

"Apa itu alasanmu menangis? Seorang pria menyakitimu?"

"Itu bukan urusanmu"

"Laki-laki itu memiliki banyak wanita?"

Elena langsung melirik ke arah lucas "bagaimana kamu tau?"

"Kamu bilang semua pria sama? Itulah yang terfikirkan di kepalaku karena aku juga seorang pria"

Elena mendesah berat, dia mengambil kunci mobil, kemudian melemparnya ke arah lucas.

"Kamu bisa menyetir bukan?"

Lucas langsung beranjak, dia membukakan pintu untuk elena kemudian menyetir dengan santai.

Awalnya suasana cukup hening, tidak ada percakapan penting, elena terlihat tenggelam dalam fikirannya.

"Apakah semua pria seperti itu? Mengapa sangat senang berhubungan sex bersama wanita yang berbeda beda"

"Laki-laki berbeda dengan wanita, dia tidak melakukan sex dengan perasaan, mereka menggunakan insting dan nafsu, jika dengan wanita berbeda maka berbeda juga kepuasan yang di terima"

"Seperti dirimu?"

Lucas tersenyum "aku yang terburuk"

"Berapa lama kamu bekerja"

"Sebagai gigolo? Emm sudah 2 tahun"

"Cukup lama, apa kamu tidak takut?"

"Aku selalu mengecek kesehatanku, biasanya aku selalu menggunakan pengaman"

"Lalu bagaimana denganku?"

"Aku melihat bahwa kamu seorang dokter, karena itu aku merasa aman, dokter tidak mungkin menderita penyakit kelamin"

"Darimana kamu tau"

"Pakaian doktermu yang terpajang di kamar, dan beberapa penghargaan yang terpajang di dinding"

"Matamu cukup jeli, lalu sampai kapan kamu memilih bekerja seperti ini"

"Sampai kebutuhanku tercukupi" menjawab sembari tetap focus ke jalanan.

"Mengapa tidak bekerja seperti orang orang pada umumnya? Dengan wajahmu bukankah lebih mudah mendapat pekerjaan?"

"Mudah, namun tidak menghasilkan cukup uang, hanya pekerjaan ini yang menghasilkan lebih banyak uang"

"Untuk apa mengumpulkan banyak uang"

"Untuk membayar hutang ibuku, dan untuk membayar uang sekolah ke dua adikku"

Elena diam, mekihat posisi lucas dia mulai bersyukur dengan kehidupannya.

"Baguslah, walaupun brengsek kepada wanita setidaknya kamu baik terhadap krluarga"

"Aku tidak berselingkuh, karena aku tidak pernah menjalin hubungan" langsung menatap elena setelah lucas memarkir mobil.

"Kenapa"

"Aku tidak sempat dan tidak memiliki waktu untuk memanjakan perasaan"

Lucas keluar, dan membukakan pintu untuk elena.

Mereka masuk ke dalam mall, sebelum makan, elena berkeliling terlebih dahulu.

Saat melihat tempat pakaian pria dia masuk bersama lucas "pilihlah, aku akan membelikannya untukmu"

"Aku tidak membutuhkannya"

"Bukankah tugas menyenangkanku?"

"Kalau begitu pilihkan"

Elena masuk melihat-melihat sebuah kemeja casual yang cocok untuk lucas.

"Cobalah yang ini"

Lucas menurut dan segera mengganti pakaiannya.

"Cocok untukmu"

Elena menunjuk kemeja yang digunakan lucas dan 2 kemeja lainnya.

"Suami nona sangat tampan, ditunggu kedatangannya kembali" dengan sopan sambil memberikan totebag yang berisi kemeja yang di beli.

Lucas tersenyum senang, sementara elena terlihat bete.

"Sepertinya aku cocok menjadi suamimu"

"Mimpi" sambil terus berjalan.

"Karena kamu sudah membelikanku kemeja bagaimana jika aku membelikanmu pakaian dalam?" Sambil tertawa menunjuk sebuah toko pakaian dalam.

"Tidak terimakasih, hemat saja uangmu"

"Wah sayang sekali padahal aku bisa memilih yang cocok untukmu"

"Gila.."

My Gigolo My Young Brother (Cerita Dewasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang