part 24 berduka

4.4K 108 18
                                    

Ellena pada akhirnya tetap masuk kedalam ambulance, dia tidak berfikir panjang, yang ellena tau, saat ini lucas membutuhkan seseorang di sampingnya.

Lucas tidak memberitahu kedua adiknya yang tengah menempuh pendidikan, dia tidak ingin membebani adik adiknya. Lagipula posisi mereka cukup jauh, mustahil untuk datang hari itu juga.

Di hari yang sama, sang ibu disemayamkan dengan layak, air mata sudah terkuras habis, kini lucas harus menerima kenyataan.

Ellena mengalah, dia bahkan membiarkan lucas tertidur di pangkuannya. Perlahan ellena mengelus rambut lucas yang tertidur.

Ellena mengambil libur 2 hari untuk menemani lucas, di malam hari lucas mengalami demam tinggi, ellena merawatnya dengan keahlian yang dia miliki.

Ellena merawatnya hingga tertidur di samping lucas. Dia bangun pagi, membeli sarapan dan pergi keluar untuk membeli obat.

Ellena menjulurkan tangan ke kening lucas untuk mengecek apakag demamnya sudah turun.

"Kamu sudah bangun?" Tanya ellena ketika lucas membuka mata.

Lucas langsung memeluk elena dengan erat, kali ini ellena masih mentoleransinya.

"Aku membeli makanan untuk sarapan, kamu juga harus segera minum obat"

"Aku makan jika kamu menyuapiku"

Ellena melakukannya tanpa mengeluh, menyuapi Lucas yang tetap makan walaupun tidak berselera.

"Untuk makan siang, jika ada yang kamu inginkan, katakan saja"

"Aku bisa makan apapun, selama kamu yang memberikannya" jawab lucas.

"Baiklah, kalau begitu"

Walaupun terlihat baik-baik saja, lucas masih sering terdiam dengan tatapan kosong. Ellena kagum, jarang seorang anak laki-laki begitu sangat mencintai ibunya sebesar itu.

Kini ellena menyesal dengan perkataan yang dia lontarkan beberapa kali kepada lucas, berulang kali ellena menghina lucas mengenai pekerjaan yang di ambil.

Ellena bahkan sudah salah faham menganggap lucas adalah pria yang menganggap uang adalah segalanya, dia tidak pernah benar benar mencari tau, alasan mengapa lucas memilih pekerjaan hina itu.

Diusia yang masih muda, beban hidup lucas sangat berat, jauh lebih berat daripada ellena.

"Aku menyesal telah mengatakan beberapa hal yang menyakitimu berulang kali" ellena mengatakannya secara langsung "aku minta maaf"

"Kamu bukan orang pertama yang menghinaku, banyak orang yang meremehkanku, aku sudah kebal, walaupun aku sempat sakit hati saat mendengarnya darimu"

"Aku bersalah, aku tau itu, sulit untuk dimaafkan, aku memang keterlaluan" kembali memberitahukan penyesalannya.

"Itu sudah lewat, semua sudah berlalu, aku mulai melupakannya"

"Kamu memaafkanku"

"Tentu saja, tapi jangan berharap aku bersedia memaafkan ayahmu"

"Jika kamu bersedia kembali, kita bisa menjadi keluarga"

"Alih alih keluarga, aku lebih tertarik menjadi kekasihmu"

"itu tidak mungkin"

"Bukankah aku mengatakannya dengan jelas? Jika kamu naik ke dalam ambulance bersamaku, artinya kamu bersedia menjadi kekasihku"

Ellena menggeleng "aku tidak menganggap serius ucapanmu, kita adalah saudara"

"Saudara seperti apa maksudmu? Kamu tidak mungkin lupa, hal hal yang sudah kita lalui"

"Kamu harus melupakannya lucas, kita bisa memulai semua dari awal lagi, aku dan ayahku akan menebusnya"

Lucas kembali memeluk ellena "kamu yakin? Bisa melupakan semuanya? Pelukan erat dariku, kecupan lembut bibirku, bahkan sentuhan hangat dariku?"

"Tentu"

"Kita berulang kali melakukannya, kita sudah tidur bersama, saat itu kamu juga menikmatinya"

"Hentikan" ellena tidak sanggup mendengar lebih jauh.

"Aku ingin terus memelukmu, menciummu dan memiliki tubuhmu jadi bagaimana bisa aku menjadi adikmu" dengan nada tinggi.

Ellena mundur selangkah menjauh, sementara lucas terus maju. Lucas mengunci kedua tangan ellena hingga tidak bisa bergerak kemanapun.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Gigolo My Young Brother (Cerita Dewasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang