"Bersiaplah nak, kamu harus segera pergi ke Fanpekka," ucap nenek.
"Baiklah nek aku bersiap," jawab Mick.
Mick pun menyiapkan dirinya. Mick harus segera menyelamatkan Fanpekka dan membebaskan ibunya.
"Nek aku sudah siap," Ucap Mick yang sudah siap dengan perlengkapannya.
"Mick perhatikan lah sekitar mu. Mereka adalah orang yang licik berhati hatilah nak," Ucap nenek memperingati.
"Jangan kamu percayai orang-orang disana," lanjut nenek memperingati.
"Baik nek aku akan berhati-hati," jawab Mick.
Mick dan nenek itu segera pergi ke suatu tempat yang kumuh. Namun, tempat tersebut sangat dekat dengan pintu masuk kerajaan Fanpekka.
"Mick kamu tidak akan bisa masuk dari pintu masuk kerajaan itu," Ucap nenek.
"Lalu bagaimana aku bisa masuk nek?" Tanya Mick.
"Kau harus memanjat nak karena pintu masuk dijaga ketat," Jelas nenek.
Mick yang mendengar itu terkejut. Bagaimana caranya dia untuk memanjat tembok yang besar sedangkan badannya tidak sebesar itu.
"Tenang saja Mick kamu bisa memakai tali ini. Kamu sudah mempelajarinya kan nak?" Ucap nenek sembari memberi 1 tali yang cukup panjang.
"Tentu saja aku sudah belajar nek. Makasih nek atas talinya," jawab Mick dan mengambil tali yang diberikan sang nenek.
"Nak kamu sudah menyusun strategi nya kan? Kamu sudah bisa memanjat sekarang," Ucap nenek.
"Sudah nek. Baik nek aku akan pergi sekarang," ucap Mick.
"Terimakasih nek sudah mau membantuku selama ini. Aku berjanji akan membebaskan Kerajaan Fanpekka," lanjut Mick berterimakasih pada sang nenek.
"Tidak masalah nak. Berjanjilah pada nenek ya nak," Ucap nenek.
"Pasti nek," jawab Mick.
TBC