Flashback
Sangat tidak disangka ternyata di ruang bawah tanah itu ada 6 orang. Yang di mana salah satunya ada ibu Mick.
Mick yang merasa aneh karena sangat riuh didalam rumah tersebut pun mengajak Havir untuk melihat. Mereka tentu tidak sebodoh itu untuk masuk dari depan. Mereka memilih untuk masuk dari jendela kamar Jack. Pas sekali kamar Jack sedang kosong. Saat mereka masuk, mereka langsung mendengar kebrisikan di rumah itu.
"Aku tiba-tiba terpikirkan untuk pergi ke bawah tanah rumah ini," ucap Mick.
"Kau yakin di rumah ini ada ruang bawah tanah?" Tanya Havir.
"Tentu saja yakin. Mana mungkin penjahat seperti ini tidak memiliki ruang bawah tanah dalam rumah nya," jawab Mick.
"Oke sebelum itu kita kanberada di kamar Jack. Kita harus mencari kunci ruang bawah tanah. Tidak mungkin kan jika dia tidak punya kuncinya?" Ucap Mick
"Benar, aku akan mencari di laci-laci meja dan kau mencari di lemari baju," ucap Havir.
Mereka pun membagi tempat untuk mencari kunci ruang bawah tanah. Mereka terus mencari hingga kewalahan. Hampir saja mereka menyerah untuk mencari kunci. Hingga tiba-tiba Havir terkejut kesenangan.
"Hei aku menemukannya," ucap Havir senang. Mick yang melihat itu langsung menghampiri Havir. Akhirnya mereka menemukan kunci ruang bawah tanah itu.
"Kita sudah menemukannya kuncinya, sekarang bagaimana untuk pergi kesana?" Tanya Havir.
"Gampang saja, kita kan berpakaian seperti penjaga jadi kita tidak akan ketauan," jawab Mick dan Havir pun mengangguk.
Mereka ber2 pergi keluar kamar Jack dan melihat sekeliling apakah aman. Karena aman mereka pun pergi mencari tangga karena satu-satunya ke ruang bawah tanah pasti lewat tangga. Mereka sudah menemukan tangga dan berjalan santai supaya tidak dicurigai oleh orang-orang disitu.
Mereka terus menuruni tangga dan sampai di tempat yang redup pencahayaannya. Mereka masuk ke dalam pintu yang membuat mereka masuk ke dalam ruangan tertutup pintu yang terkunci.
"Ahh ini terkunci kita harus membukanya," ucap Havir.
"Biar aku yang buka," ucap Mick. Mick pun mencoba memasukkan kunci dan ternyata pas. Akhirnya pintu itu terbuka dan mereka melihat pemandangan 6 orang terkurung disitu.
Orang-orang yang didalam ruangan itu melihat kearah mereka ber2. Mereka semua tidak tahu siapa 2 orang itu. Mereka ber2 bukan lah orang yang biasa mereka lihat.
"Mick, itukah kau?" Tanya 1 wanita di sana.
"Ibu itu kah kau?" ucap Mick tidak percaya. Ia tidak percaya jika ia melihat ibunya lagi.
"Anakku," panggil ibu Mick sambil menangis.
Mick menghampiri ibunya dan memeluk erat sang ibu. Sosok yang menghilang dari pandangannya selama beberapa hari akhirnya bisa bertemu lagi.
"Apakah ibu baik-baik saja?" Tanya Mick yang khawatir.
"Jika tidak baik ibu sudah mati Mick," jawab ibu Mick.
"Syukurlah. Ngomong-ngomong mereka siapa bu?" Tanya Mick sambil melihat kearah 5 orang yang ia tidak kenal.
"Ah jadi ini ada raja kerajaan ini, istrinya, 2 anaknya, dan orang kepercayaan mereka," jawab ibu Mick.
"Mereka ikut di kurung? sangat kejam," ucap Mick.
"Tolong bantu kami ya nak," ucap sang raja.
"Pasti raja," jawab Mick.
"Omong-omong bagaimana kalian bisa kesini?" tanya ibu Mick.
"Itu cerita yang lumayan panjang, nanti saja kuceritakan. Kalian keluar dari sini dulu," jawab Mick.
"Bagaimana cara kita untuk keluar Mick?" Tanya Havir.
"Kami tahu jalannya nak. Kita naik keatas lalu dibelakang tangga ada 1 ruangan dan ada jendelanya jadi kita bisa kabur lewat situ," ucap Raja.
"Bagaimana raja bisa tahu?" Tanya Mick yang bingung kenapa raja bisa tahu tempatnya.
"Aku tidak sengaja menguping pembicaraan para penjaga," jawab raja.
"Ternyata begitu, yasudah ayo kita cepat pergi," ajak Mick.
Akhirnya mereka semua pergi dari situ. Mereka sampai di ruangan yang di maksud oleh raja. Benar saja disitu ada ruangan yang ada jendelanya. Mereka bisa melompat dari situ karena tidak terlalu tinggi jaraknya. Mereka semua melompat dan tidak ada sesuatu yang terjadi.
"Kalian semua cepat pergi ke rumah ini," ucap Mick memberikan alamat rumah mereka. Raja pun menerima alamat itu.
"Kalian pergi dari hutan ini. Lurus saja nanti sampai ke 1 kota yang dekat dengan rumah ku," ucap Mick menjelaskan.
Mereka pun mengucapkan terimakasih kepada Mick dan Havir lalu pergi ke tempat yang disuruh oleh Mick.
"Aku lega sekali bisa bertemu dengan ibu ku," ucap Mick.
"Aku juga lega bisa melihat raja kerajaan ini," ucap Havir.
"Ayo kita kita berjaga kembali. Kurasa Javier dan Kevin akan keluar sebentar lagi," ucap Mick yang dibalas anggukan Havir.