Author buat sesuai dengan request dari isti___tie
Semoga terhibur...Sisca menatap layar laptopnya dengan perasaan campur aduk. Dia baru saja menyelesaikan puisi cintanya untuk Gracia, sahabatnya sejak kecil. Dia sudah lama menyimpan perasaan itu di dalam hatinya, tapi dia tidak pernah berani mengatakannya. Dia takut akan kehilangan Gracia, yang selalu ada di sisinya di saat suka dan duka.
Dia menghela napas panjang, lalu menekan tombol kirim. Email itu terkirim ke alamat Gracia, yang sedang berada di kampusnya yang berbeda dengan Sisca. Sisca berharap Gracia akan membaca email itu dan mengerti maksudnya. Dia berharap Gracia juga merasakan hal yang sama dengannya.
Sisca menutup laptopnya dan berbaring di tempat tidurnya karena dia tak ada kelas hari ini. Dia menutup matanya dan memikirkan Gracia. Wajah cantiknya dengan rambut hitam panjang yang selalu terurai. Senyum manisnya yang selalu membuat hati Sisca berdebar. Suara merdunya yang selalu menyenangkan telinga Sisca. Tawa lepasnya yang selalu membuat Sisca ikut tertawa.
Sisca tersenyum sendiri, lalu teringat masa-masa mereka bersama. Mereka bertemu saat TK dan langsung akrab. Mereka selalu bersama di sekolah, di rumah, di mana saja. Mereka berbagi segala hal, mulai dari mainan, buku, hingga rahasia. Mereka saling mendukung, melindungi, dan menghibur.
Sisca tidak tahu kapan dia mulai jatuh cinta pada Gracia. Mungkin saat SMP, saat mereka mulai tumbuh dewasa dan mengenal cinta. Mungkin saat SMA, saat mereka mulai berpacaran dengan cowok-cowok yang tidak cocok dengan mereka. Mungkin saat kuliah, saat mereka mulai terpisah dan merindukan satu sama lain.
Sisca sadar bahwa dia mencintai Gracia lebih dari sekadar sahabat. Dia ingin bersama Gracia sebagai kekasihnya. Dia ingin memeluk Gracia erat-erat dan mencium bibirnya lembut-lembut. Dia ingin mengatakan "Aku cinta kamu" kepada Gracia dan mendengar balasan yang sama.
Tapi dia juga sadar bahwa itu adalah perasaan terlarang. Dia tahu bahwa masyarakat tidak akan menerima hubungan seperti itu. Dia tahu bahwa keluarga mereka tidak akan setuju dengan pilihan mereka. Dia tahu bahwa mereka akan menghadapi banyak rintangan dan tantangan jika mereka bersama.
Dia bingung antara mengikuti hatinya atau akal sehatnya. Dia bimbang antara mengejar cintanya atau menyembunyikannya. Dia ragu antara mengungkapkan perasaannya atau memendamnya.
Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
*
Sementara itu, di kampus lain, Gracia sedang duduk di perpustakaan bersama teman-temannya. Mereka sedang mengerjakan tugas kelompok tentang teori kepribadian Freud. Gracia bertanggung jawab untuk mencari referensi dari buku-buku psikologi.
Gracia membuka laptopnya dan membuka emailnya. Dia melihat ada email baru dari Sisca, sahabatnya sejak kecil. Dia penasaran apa isi email itu, karena biasanya Sisca lebih suka mengirim pesan singkat atau video call daripada email.
Dia membuka email itu dan membaca judulnya: "Puisi untukmu". Dia heran, kenapa Sisca mengirimkan puisi untuknya? Apakah ini puisi persahabatan? Apakah ini puisi ulang tahun? Apakah ini puisi lelucon?
Dia membaca isi email itu dan terkejut. Email itu berisi puisi cinta yang ditulis oleh Sisca untuknya. Puisi itu menggambarkan perasaan Sisca yang mendalam dan tulus kepada Gracia. Puisi itu menyatakan cinta Sisca yang tak terkatakan kepada Gracia. Gracia tidak percaya dengan apa yang dia baca. Dia menatap layar laptopnya dengan mata terbelalak. Dia merasakan jantungnya berdetak kencang. Dia merasakan pipinya memanas. Dia merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya.
"Apakah ini rasa kaget?
Apakah ini rasa marah?
Apakah ini rasa malu?
KAMU SEDANG MEMBACA
JKT48 Oneshot
Short StoryKumpulan cerita singkat dari tokoh member JKT48. . . . Semoga terhibur