Allowed to leave

460 219 28
                                    

Happy reading

____________________________________

***

Di malam harinya, Elsie berada di ruang kerja sang Daddy, dia akan membujuk kembali sang Daddy agar membolehkan dirinya untuk pergi perjalanan bisnis ke Indonesia.

"Dad, ayolah aku sudah besar bukan anak kecil lagi" ujar Elsie cemberut.

"Kamu itu tetap putri kecilnya Daddy, dan Daddy tidak akan pernah mengizinkan kamu untuk pergi Honey" ucap Daddynya tanpa melihat anak bungsunya itu.

"Aku janji akan menjaga diri Dad, aku kan punya 'mereka' yang selalu ada di sampingku" jelas Elsie menatap Daddynya serius.

"Jika sudah embawa-bawa 'mereka', Daddy tidak berani membantah lagi" Daddy Zephyr akhirnya mengalah dan membolehkan Elsie untuk pergi ke negara sang bunda (nenek Elsie).

"Yeyy, terimakasih Daddy jadi tambah sayang" ucap Elsie girang dan berjalan kearah Daddy-nya dan memeluknya erat.

Daddy Zephyr hanya tersenyum dan membalas pelukan sang anak. Putrinya ini ternyata sudah besar, perasaan baru kemarin anaknya itu bisa berjalan dan memanggil kata Dada yang artinya Daddy. Dari ktiga anaknya, Zephyr hanya dekat dengan putri bungsunya.

Setelah itu Elsie memilih untuk pamit ke kamarnya, dia akan mempersiapkan kebutuhannya untuk di tempat yang akan dia tuju nantinya.

***

Elsie yang sudah berada di kamarnya, segera mengambil koper dan barang-barang yang akan dia bawa nanti. Jika ada yang kurang dia bisa membelinya jika sudah berada di sana.

Saat sedang asik dengan kegiatannya, tiba-tiba saja terdengar suara pintu diketuk. Kemudian dia mengalihkan perhatiannya pada pintu kamarnya yang terbuka.

Renzo kakak pertamanya sedang menyandarkan tubuhnya pada pintu dan melihat apa yang sedang dikerjakan oleh sang adik.

"Lagi apa kamu?" Tanya Renzo masih berada di posisinya.

"Abang bisa liat dong aku lagi apa, ngapain nanya sih" bukannya menjawab dengan halus, Elsie malah ketus dan kembali pada kegiatannya yang tertunda tadi gara-gara sang Abang.

"Heleh basa-basi itu, cuek banget" kemudian Renzo berjalan menuju arah sang adik berada, setelah itu dia duduk di pinggir kasur sang adik dan kembali menatap kegiatan yang dilakukan oleh Elsie

Sedangkan Elsie, gadis itu tidak memperdulikan keberadaan sang Abang. Jika dia meladeni tingkah laku sang Abang, pekerjaannya tidak akan pernah selesai.

"Fokus banget sih, Abangnya sampe di cuekin gitu" Renzo kembali mengganggu kegiatannya.

"Abang diem ih, sana keluar jangan ganggu aku dulu" ujar Elsie sedikit ngegas.

Belum sempat Renzo embalas ucapan sang adik, tiba-tiba saja terdengar benda yang terjatuh. Mereka otomatis mengalihkan pandangannya ke arah suara itu berasal.

Terlihatlah sang pelaku yang hanya cengengesan di depan pintu sambil membawa sesuatu yang sebelumnya dia banting.

Elsie yang sudah terlanjur kesal dengan tingkah laku kedua kakaknya, akhirnya dia memilih untuk keluar dari kamarnya meninggalkan kedua manusia yang saat ini saling tatap-tatapan.

"Dia kenapa bang?" Tanya Zayden tanpa rasa bersalah kepada sang kakak.

Renzo hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban, kemudan dia beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Zayden yang masih berada di kamar milik Elsie.

"Lho kok gue di tinggal sih, Abang Renzo tunggu adikmu ini" dengan dramatisnya Zayden berlari menyusul sang kakak yang sudah tidak terlihat itu.

(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

Pukul 8 pagi, seorang gadis masih berada di alam mimpinya dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Entah sudah berapa kali gadis itu di bangunkan, namun dia tidak terbangun sama sekali. Sampai-sampai orang-orang yang membangunkan dirinya sudah lelah.

Beberapa saat berlalu, mata indah itu terbuka secara perlahan. Setelah itu dia beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi miliknya untuk membersihkan tubuhnya.

Ceklek...

Pintu kamar terbuka oleh seseorang, lalu dia berjalan menuju kasur yang sudah tidak ada orangnya.

"Dah bangun tuh anak" gumam Zayden melirik sekitar kamar milik sang adik.

Lalu dia keluar dari kamar milik Elsie, setelah mendengar suara air mengalir dari arah kamar mandi yang berada di kamar tersebut.

Beberapa saat kemudian, Elsie keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe. Lalu setelah itu dia berjalan ke arah Wardrobe untuk mengambil pakaian yang akan dia gunakan.

Selesai dengan semua keperluan yang dia lakukan, seperti memakai pakaiannya dan berskincare rutin. Elsie keluar dari kamarnya dan menuruni tangga untuk menuju ruang makan untuk melakukan sarapan atau mungkin makan siang karena waktu sudah menunjukkan pukul 10 siang.

***

____________________________________

Jangan lupa mampir ya, vote komennya jangan lupajuga...

Terimakasih, bye-bye 👋🏻

𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang