XII. Takdir Baru dimulai

24 3 0
                                    

Jangan lupa VOTE Yaa 💓💓

Happy Reading






Lean mengernyit dalam tidurnya. Ia merasakan panas sekaligus nyeri dan sakit pada tubuhnya.

Dan rasa ingin keluar pun ia rasakan, buru-buru ia membuka matanya dan berlari menuju wastafel kamar mandi.

Ia berdiri di sana. Menumpahkan sesuatu yang tak ada apa-apanya.

"H-huekk... Hueekkk.... Akhsss... Huekkk.... "

Lean meringis pelan. Rasa pusing dan lemas di tubuhnya benar-benar tidak mengenakan.

Ditambah ia yang harus mual-mual tidak jelas pagi ini. Apa sih yang tiba-tiba membuatnya seperti ini?

Kemarin ia baik-baik saja, makan pun makanan yang baik. Tapi kenapa---

Tersadar akan sesuatu, Lean membilas mulutnya dengan air. Meskipun rasanya masih ingin muntah tapi ia perlu memastikan sesuatu.

Ia berlari menuju kalender di kamarnya yang berisi coret coret tinta dari tangannya.

Satu, dua, tiga-----10 sehari?! Ia telah hampir dua minggu. Astaga.

Lean hendak mengambil ponselnya, tapi rasa mual menyerangnya lagi. Ia langsung berlari tergopoh-gopoh ke arah kamar mandi.

Menumpahkan cairan yang tak ada apa-apanya. Hanya cairan putih biasa.


Ya Tuhan, please, jangan...



Lean mengatur napasnya yang memburu. Dirasa sudah membaik dan tidak ingin muntah lagi, ia membersihkan mulutnya dan menyudahinya.

Ia berjalan gontai menuju kasurnya.

Ia mengambil ponselnya dan melakukan penelusuran di Google.

✍️jika telat 10 hari menstruasi apakah hamil?

Setidaknya tunggulah sampai kamu telat menstruasi selama satu minggu. Waktu yang diperlukan sejak berhasilnya proses pembuahan sel telur sampai hormon ini bisa terdeteksi di urine setidaknya 9 – 12 hari.


Dan satu jawaban ini membuat dia terdiam lama. Sampai air mata menetes begitu saja dari sudut matanya.

Jawaban itu cukup jelas bukan?

Ah, Lean masih tidak ingin percaya ini.

Ia mengusap airmatanya kasar lalu mengambil hoodienya. Ia harus pergi untuk membeli sesuatu. Memastikan hal yang sedang ia duga-duga.

"Loh, Non Lean mau kemana pagi-pagi? Gak sekolah? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Loh, Non Lean mau kemana pagi-pagi? Gak sekolah? "

Lean menghentikan langkahnya mendengar suara ART rumahnya.

Accident | On HOLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang