XIII. Mengaku Positif?

32 6 2
                                    

Happy Reading 💓

Etnan sedang menatap lembar soal matematika di hadapannya. Cowok itu dengan fokus mencari jawaban benar dan tepat.

Jay yang memang jahil menoel-noel bahu Etnan.

"Nan.. "

"Hem. "

"Fokus amat sih Boy! Come on, kita main poker aja. "

Etnan menatap Jay sejenak, lalu mendecih. "kaya anak SD aja. "

"Heh jangan asal. Ini permainan untuk semua kelas usia tau. "

Etnan hanya mengedik acuh.

"Ntar gue tengok ya tugas lo. "ucap Jayandra santai.

Etnan langsung menatap tajam temannya. "tengak tengok, bahasa apaan sih?! "

Jay hanya tertawa, ia merangkul Harven yang ad di sebelahnya. "nyanyi aja ga sih Bro! Biar fresh otak gue. "

"Males. "

"Aelah... "

"Lo diam aja napa sih Jay?! Brisik amat jadi cowok! "celetuk Nicko. Cowok yang merasa terganggu dengan aksi Jay.

Jay hanya menatap sinis Nicko sambil mencebik.

"Suka suka guelah! Anak orang kaya! "

"Astaga Jay..."Harven menggelengkan kepalanya keheranan.

Dia mengapit leher Jay dengan lengannya.

"Diem lo brisik! Master kita lagi ngerjain tugas lo diem aja. "sahut Dante sambil melempar rematan kertas pada Jay.

Jay malah tertawa sendiri. Emang udah gila tuh anak! Batin Etnan.

Aiden tiba-tiba masuk ke kelas. Ia duduk di sebelah Etnan lalu menelungkupkan kepalanya.

Mata Etnan pun beralih menatap Aiden sejenak. "Kenapa? "

"Lean gak masuk. "

"Oh. "

"Kesiangan katanya gara-gara maraton drama. Gue gak paham kenapa tuh cewe bisa kuat melek semalaman. Padahal lebih baik tidur kan? Dia juga cewe. Bahaya kalo tidur malem terus. "ucap Aiden yang sepertinya sedang berkeluh kesah.

Etnan tanpa sadar menjatuhkan pulpennya di atas kertas. Memilih tertarik dengan ucapan Aiden.

"Gak lo larang selama ini? "

Aiden menggeleng, "gue gak mau dianggep sebagai pacar yang suka ngatur ini itu ke dia. Lean gak suka diatur orangnya. Susah. Makanya gue biarin aja selagi itu maunya. "

Etnan terdiam dan mengangguk. "menurutku gue harusnya lo tetep kasih saran aja. Jangan malah didiemin aja Den. Kan demi kebaikannya juga. "

"Gue tau. Tapi gue terlalu takut Lean mikir yang enggak-enggak ke gue. Gue cuma mau jadi pacar yang sempurna di matanya. "balas Aiden.

Etnan hanya diam, lalu ia memilih melanjutkan mengerjakan soal matematika tadi.

Dari apa yang dikatakan Aiden barusan, ia jadi sedikit tau bahwa selama ini Aiden ternyata berusaha menjadi apa yang Lean mau.

Accident | On HOLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang