Gadis itu terdiam sambil melihat sekitarnya. Suasana masih hening
"Halo?" ucap gadis itu.
Tidak ada suara.
Gadis itu mengecek pintu dapur dan memastikan pintunya terkunci. Kondisi halaman kosong, tidak ada tanda tanda yang mencurigakan.
Suara samar samar terdengar dari handphone gadis itu.
"Jessica?" ucap suara dari handphone tersebut. "kamu yakin sedang sendiri?"
Terkejut, gadis itu mematikan handphone nya.
Ia berlari dan mengambil pisau dari laci dapur. Ia berjalan pelan menuju koridor ruang tengah
"DUG" terdengar suara dari lantai atas.
Rasa deg degan menyelimuti gadis itu. dengan pisau di tangannya, ia berjalan pelan menyusuri anak tangga. Lantai atas terlihat remang dikarenakan koridor yang cukup kecil. Suara tadi datang dari kamar orang tuanya. Dengan perlahan, ia melangkah dari sisi samping agak tidak terlihat oleh siapapun yang ada di kamar orang tuanya.
Pintu kamar sudah berada didepannya dengan siap siaga, gadis itu menendang pintu kamar. Kosong.
Gadis itu mengecek lemari orang tuanya. Kosong
Ia menghela napas. Sambil mengusap kepalanya.
"Gua kebanyakan nonton film horor kayaknya" ucapnya
Gadis itu pun masuk ke kamar mandi disebelahnya. Gadis itu mencuci muka sebentar dengan air dan merapikan penampilannya, baru sadarnya ia kalau ia masih memakai seragam sekolah.
Gadis itu beranjak ke ruang disebrang. Iya kamarnya sendiri.
Ia mengambil baju yang ada di gantungan dan memakainya. Ia mengambil handphone hendak menelpon Anisa sampai layar handphone menyala dengan tulisan "Angga"
Gadis itu terkejut dan dengan cepat ia menolak panggilan tersebut.
Layar handphone nya kembali menyala, panggilan dari Angga
Ditolak kembali panggilan itu
Gadis itu semakin gelisah dan berusaha menelpon namun selalu digagalkan oleh panggilan dari Angga.
Sampai akhirnya, sebuah pesan teks muncul bertuliskan
"Angkat telepon gua anjing!!!"
PRANG!!
Sesuatu berjatuhan dari lantai bawah.
Keringat mulai mengucur dari kepala gadis itu. Panik dan ketakutan sudah menyelimutinya.
Gadis itu berlari ke jendela kamarnya. Ia membuka dan keluar dengan perlahan.
Dia tidak mungkin melompat dari sisi kamarnya karena terlalu tinggi. Ia pun berjalan pelan menuju sisi samping rumah sambil berusaha menelpon Anisa
"Aarrghh"
Gadis itu terjatuh karena atap yang licin. Beruntung, tangannya masih memegang pipa air. Berusaha untuk tidak jatuh, gadis itu meronta untuk menyeimbangkan dirinya.
Gadis itu terjatuh
.
Semua terlihat begitu samar samar.
Gadis itu perlahan membuka matanya meskipun masih terasa sakit. Didepannya terlihat pintu dapur dan ada sosok hitam dibaliknya.
Berusaha untuk sadar, gadis itu berusaha bangkit
Pintu dapur terbuka, terlihat sosok hitam itu berjalan cepat kearahnya.
Ia berlari.
Gadis itu perlahan mundur dengan kesakitan.

YOU ARE READING
Alone ?
Mystery / ThrillerPernah berada seperti di film horor? Itulah yang dirasakan Maudy, Anisa, Jessica, dan teman temannya ketika pembunuh berantai muncul dan menghantui kehidupan mereka. Namun, dibalik itu semua terdapat benang merah yang membawa mereka ke misteri yang...