Theo berhenti ketika melihat sosok hitam berdiri didepannya. Theo serasa tidak bisa bergerak kemanapun.
Sosok itu perlahan mengambil sesuatu dari jubahnya dan mengeluarkan sebuah pisau.
Keduanya tampak seperti akan berkelahi. Theo berlari ke salah satu bilik dan dengan cepat menutup pintu bilik tersebut. Suara pisau berusaha menembus bilik pintu terdengar disertai suara gedoran.
"Tolong!! Tolong!!' teriak Theo.
"Pergi lu anjing! bangsat! gua ga salah apa apa"
Suara gedoran itu semakin keras, membuat Theo semakin tidak karuan.
Dari bawah bilik, terlihat topeng putih itu berusaha melihat Theo yang sedang panik.
Tanpa pikir panjang, Theo menendang pintu bilik tersebut dan tepat mengenai wajah sosok hitam itu.
Theo melompat dari bilik dan berlari sekuat tenaga menuju pintu keluar toilet.
Theo berlari entah kemana, yang ada dipikirannya adalah berlari keluar dari toilet.
Ia berteriak
"Dia disini!! Dia disini"
BRUK!
Sesuatu menabrak Theo.
Pandangannya pun menjadi gelap.
.
Pintu ruang arsip terbuka,
Pak James menyalakan lampu dan tampak berbagai laci berdebu. Ruang arsip ini lebih cocok dikatakan gudang jika Andhika bisa berkata jujur. Semuanya begitu berantakan.
"Pak, apa saya tidak bisa ke perpustakaan saja?" tanya Andhika
"Sudah tutup di jam segini. Makanya saya bawa kamu kesini"
Andhika terdiam dan berjalan menyusuri ruangan tersebut.
"Kamu mencari buku tahunan kan? Angkatan berapa?"
"Angkatan 12 sepertinya pak"
"Oke saya bantu carikan"
Andhika menyusuri ruangan tersebut dan menemukan sebuah koran bernama "LOOP (Life Out of Paper)" keluaran tahun 1986.
Koran tersebut layaknya Koran versi Anak SMA. Isi berita hanya seputar pensi, karya karya siswa mulai dari puisi, design sampai komik, terdapat juga info soal panitia perpisahan sampai kolom gosip
Terdapat salah satu headline yang menarik perhatian Andhika "Elisa Ramadhani--siswi teladan atau hanya kedok? oleh Desi Prameswari
Elisa Ramadhani. Ibu Jessica
Desi Prameswari. Ibu Maudy
Andhika terdiam dengan apa yang baru saja ia temukan.
Tanpa ia sadari, bahwa ia sekarang sendirian di ruang arsip itu.
.
"Nomor yang anda hubungi tidak..."
Chelsea menutup gagang telepon dari meja admin perpustakaan.
Ia berusaha mengingat kembali dimana ia menyimpan handphone nya.
BRUK!
Suara itu terdengar lagi.
Chelsea berusaha mengintip dari meja admin ke lorong lorong rak buku.
Tidak ada seorang.
Chelsea menghela napas dan merapikan barang barangnya.
YOU ARE READING
Alone ?
Mystery / ThrillerPernah berada seperti di film horor? Itulah yang dirasakan Maudy, Anisa, Jessica, dan teman temannya ketika pembunuh berantai muncul dan menghantui kehidupan mereka. Namun, dibalik itu semua terdapat benang merah yang membawa mereka ke misteri yang...