"gaada jawaban di" ucap Putri sembari masuk ke kamar Maudy kembali.
Maudy terlihat khawatir. Sudah hampir 1 jam Rey tidak muncul. Entah pergi kemana dia.
"Gaada put, aku udah cari kemana mana juga gaada" ucap Brian yang juga kembali masuk ke kamar Maudy.
"Oke, mungkin dia balik ke sekolah. Janjian sama Theo atau tim basket" ucap Putri
"gua coba tanya ke staff yang lain lagi deh ya" ucap Brian sambil berjalan menuju pintu keluar. Sosok Anisa sudah berdiri didepan pintu membawa beberapa kantong
"Anisa?"
"Siapa Yan?"
"Ini ada Anisa. Masuk sini nis"
Anisa masuk perlahan disambut oleh Maudy yang terkejut melihatnya. Putri melihatnya dengan tatapan kebingungan. Ada gerangan apa Anisa kemari ? Ia dan Maudy pun bahkan jarang terlihat berbicara satu sama lain di sekolah.
Brian memberi kode untuk kepada Putri untuk meninggalkan mereka berdua. Putri menolak namun tangannya ditarik oleh Brian.
"Gua pinjam Putri sebentar ya di. Nanti gua bawain makanan sekalian" ucap Brian
Maudy dan Anisa pun berdua di ruangan. Keduanya terdiam meskipun Anisa sesekali memberinya senyuman kecil. Dering getaran handphone memecah keheningan mereka
"Thanks ya nis" ucap Maudy memecah keheningan
"sama sama, lu udah baikan?"
"lumayan, harusnya sih udah bisa pulang ya. Gua juga gamau lama lama disini"
Keduanya kembali diam ditambah dengan dering getaran handphone diantara mereka
"Di....gua kesini karena ingin memberitahu sesuatu dan gua tau ini waktunya kurang tepat"
Maudy menatap Anisa dengan tatapan serius.
"Gua udah lama menyimpan ini, cuma ini mungkin saatnya lu harus tau"
"Gua ngeliat Chelsea dan Rey berduaan. Disitu gua fotoin dia, dan dia ngancem gua untuk jangan ngomong apa apa ke lu"
Maudy mendengarnya dan terdiam seketika
"Gua tau gua salah, udah diem aja selama ini. Sementara gua harusnya bilang yang sejujurnya ke lu"
"gua udah ngancem ke Rey, kalau sampai gua liat dia pergi berdua lagi sama Chelsea akan gua lapor ke lu"
Maudy menghela napas
"2 bulan" ucap Maudy
"2 bulan dan dia berlagak kayak everything's fine"
Maudy tertawa kecil
"gua harusnya ikutin kata hati gua"
"gua udah feeling, Rey pasti akan ngerespon Chelsea pada akhirnya. Emang bego banget gua"
"No, no di. Gua juga salah, harusnya gua bilang ama lu langsung" ucap Anisa
Maudy tersenyum kecil ke Anisa sambil menahan tangisnya
"Lu ingat ga sih dulu, pas kita masih akrab. Lu pernah bilang jangan pernah percaya sama cowok"
"percaya dengan sahabat lu sebelum percaya sama cowok"
Anisa terdiam sebentar dan menggengam tangan Maudy
"Gua bilang itu karena bokap gua sendiri selingkuh dari nyokap dan nyokap selalu bilang gua sahabat terbaiknya" ucap Anisa
"Well, ga salah sih nyokap lu nis" ucap Maudy
"Dan gua yakin, pasti susah untuk lu keep soal ini. Padahal ini gaada urusannya sama lu"
YOU ARE READING
Alone ?
Mystery / ThrillerPernah berada seperti di film horor? Itulah yang dirasakan Maudy, Anisa, Jessica, dan teman temannya ketika pembunuh berantai muncul dan menghantui kehidupan mereka. Namun, dibalik itu semua terdapat benang merah yang membawa mereka ke misteri yang...