Part 10

5 0 0
                                    

"Gua ga bermaksud apa apa ya? Kalau memang, semua orang adalah pelakunya. Menurut lu Maudy gimana" tanya Brian

"udah pasti enggak lah. Gila lo" jawab Theo ketus

"Lu lupa di film film, banyak korban yang diem diem adalah pelaku utamanya. Dia membuatnya dirinya sebagai korban agar tidak dianggap tersangka" ucap Brian

Theo terdiam sebentar mencoba merenungkan perkataan Brian. Namun, ia tau pernyataannya terlalu bodoh untuk dipercaya.

"sekarang gua tanya, bapaknya ada dimana?"

"tidak ada yang tahu bapaknya Maudy dimana. Terakhir yang ketemu dia ya si Maudy"

"dan aneh aja, bapaknya pergi dinas dan ga bilang anaknya akan tinggal dimana. Kayak bukan ayah-anak aja"

"hey, gua ama bokap gua juga ga sharing soal semual hal" ucap Theo

"ya ya, kalau laki laki beda lah. Biasanya kan anak perempuan akrab sama ayahnya. Ya menurut gua Maudy juga bisa jadi tersangka semua ini"

"Biasanya kalau di film film, bapaknya tuh udah mati tinggal nunggu aja mayatnya nanti muncul darimana" 

Sejujurnya Theo menganggap perkataan Brian cukup masuk akal. Namun, dia masih tidak bisa percaya saja Maudy akan melakukan ini semua. Apa motifnya? dan kenapa dia bisa rela melakukan itu semua ke dirinya sendiri?

Jika dilihat dari runtutannya, Rey dan Anisa memang pernah memiliki hubungan yang kurang baik dengan Maudy. Tapi, cukup sulit mempercayai ini semua. Maudy, really?

Konsentrasi Theo terpecahkan oleh dering handphonenya. Chelsea.

"halo Chel"

"the, gua ada info penting soal kasus sosok hitam ini. Gua otw ke rumah Anisa sekarang"

"wait, wait lu ke rumah Anisa. Ngapain chel?"

"dia bukan pelakunya the, dia target selanjutnya. Polisi ga nemuin sidik jarinya di handphone Rey"

"oke, oke gua kesana sekarang. Lu shareloc lokasi lu juga"

"oke, gua sama Mas Andhika ini. Lu lagi dimana" tanya Chelsea

"gua lagi sama temen temen di rumah Maudy" 

"Maudy ? The..lu better

Ucapan Chelsea terputus ketika Maudy menepuk pundak Theo

"Eh, di bikin kaget aja" ucap Theo

"siapa the?"

"oh ini Chelsea dia tadi infoin gua sesuatu"

"guys, Chelsea sedang dalam perjalanan menuju rumah Anisa. Dia punya petunjuk selanjutnya soal kasus ini semua" ucap Theo

"oke, terus?" ucap Putri

"ya gua mau kesana, ga mungkin Chelsea gua tinggal sendirian"

"the lu sadar ga sih, anisa itu udah tersangka. Lu jangan aneh aneh deh" ucap Putri

"Anisa bukan pelakunya, polisi tidak menemukan sidik jari Anisa di hp Rey. Ada yang menjebak Anisa"

" dan Chelsea bilang, Anisa target selanjutnya"

"oke gua ikut sama lu" ucap Maudy

"di, jangan lu stay disini" ucap Theo

"engga bisa, Anisa itu temen gua. Kalau dia ada masalah, gua harus bantu. Brian gua pinjem mobil lu sini" ucap Maudy

"no no gua gamau ikut ikutan" ujar Brian

"oke kalau Maudy ikut, gua juga ikut" ucap Putri

"sebentar sebentar, lu pada bisa tenang dikit ga?" Brian berbicara dengan ketus

Alone ?Where stories live. Discover now