Bunyi acara MTV Music Awards membuat Maudy terbangun. Ia membukakan mata nya secara pelan, sambil melihat sekelilingnya. Kondisi ruangan kecil, terlihat disampingnya terdapat monitor dan tiang infus.
Rey duduk disamping Maudy memakan snacks nya sambil menonton TV. Maudy berusaha bergerak meskipun badannya masih terasa begitu sakit. Rey pun tersadar berusaha menenangkan Maudy kembali
"Kamu jangan gerak dulu sayang"
sambil membuat Maudy duduk bersandar ditempat tidurnya. Rey mengambil segelas air putih dan memberikannya kepada Maudy
"Ayah kamu sejak kemarin belum bisa dihubungi" ucap Rey
"Kamu udah coba hubungi hotelnya belum? Dia biasanya di Aston menginapnya" jawab Maudy
"Oke, nanti aku coba bantu ya sayang. Kamu istirahat dulu sekarang"
"nanti deh sayang, kepala aku masih pusing banget"
Pintu kamar Maudy terbuka, Putri dan 2 polisi masuk ke kamarnya salah satunya Pak Dwi kepala polisi setempat.
"Maudy, gimana keadaaan kamu?" tanya Pak Dwi
"Masih sedikit pusing om"
"Oke, om hari ini akan tetap mencoba menghubungi bapak kamu ya"
"Maudy bilang, mungkin kita bisa coba hubungi hotel Aston setempat om. Maudy bilang ayahnya sering menginap disana ketika pergi dinas" ucap Rey
"Oke baik Rey, nanti akan saya sampaikan"
"beb, aku hari ini disini ya, aku udah bawa baju baju kamu dari rumah" ucap Putri
"untuk hari ini kalian juga akan dijaga sama anak buah saya, tadi saya sudah ngomong sama pihak rumah sakit. Setidaknya kamu aman untuk hari ini di"
"Baik om," Maudy tampak gelisah
"Om, apakah pelakunya sudah ketemu?" tanya Maudy
"Belum di, tapi kita sudah memberlakukan jam malam. Sekolah kalian pun juga jam 3 sudah tidka boleh ada aktifitas apapun. Tim saya pun sudah memberlakukan jam keliling terutama di malam hari"
"kita juga ada nomor darurat jadi jika ada apa apa kalian bisa menghubungi nomor ini" ucap partner Pak Dwi sembari memberikan secarik kertas berisi nomor telepon. Rey mengambil dan menyimpannya untuk jaga jaga.
Pak Dwi pun keluar dari Maudy dan berbicara dengan beberapa petugas
"Guys, gua nyebat diluar dulu ya. Kamu aku tinggal gapapa?" tanya Rey
Maudy mengangguk pelan dan tersenyum
"jangan lama lama Rey!" teriak Putri
Kepala Maudy masih terasa nyeri saat itu. Putri mengeluarkan beberapa makanan dari tasnya.
"Thanks ya put" ucap Maudy
"Lu gatau seberapa paniknya gua di, lihat lu kemarin. Untung gua langsung bawa lu ke mobil. Si Rey juga untung dia lagi disekitaran rumah lu"
"eemm..rey? dirumah gua?" tanya Maudy
"iyaa, gua juga kaget cuma kan kita langsung panik ngeliat lu berdarah begitu"
"T--tapi bukannya lu bilang Rey udah pergi"
Kecemasan dan ketakutan mulai memasuki kepala Maudy.
"Iya, kenapa di? Rey pergi kemana maksud lu?" tanya Putri
"eemm, engga. gapapa. Lu nanti stay disini kan jadinya?"
"iya kok, palingan ada Brian juga ya nanti"
Maudy tersenyum kecil dan masih berpikir dengan gelisah
YOU ARE READING
Alone ?
Mystery / ThrillerPernah berada seperti di film horor? Itulah yang dirasakan Maudy, Anisa, Jessica, dan teman temannya ketika pembunuh berantai muncul dan menghantui kehidupan mereka. Namun, dibalik itu semua terdapat benang merah yang membawa mereka ke misteri yang...