43 END

5.7K 311 23
                                    


HALOOOOO PA KABAR HEHE
HAPPY READING📖 AND ENJOY GUYS

TANDAI TYPO.

Di sebuah ruangan seorang gadis cantik kini tengah bersiap, ia mengenakan gaun putih panjang yang nampak anggun dan elegan, Tak lupa wajahnya yang Ayu nan rupawan kini telah dirias sedemikian rupa membuat ia semakin terlihat cantik.

Sementara di ruangan lainnya sang pria yang tampan nan gagah kini tengah mengucapkan ijab qobul nya dengan lantang juga tegas.

Seorang paruh baya yang masih terlihat muda memasuki ruangan yang di tempati oleh gadis tersebut.

Ceklek

"Sayang, ouh astaga lihatlah putriku betapa cantiknya dirimu nak" Ucap Zara sembari mengusap kepala Aswa tangis penuh haru dan sedih

Haru karena kini putrinya akan menikah, sedih juga karena ia akan melepaskan putrinya, yang baru tinggal bersamanya 2 tahun ini.

Ya tak terasa sudah beberapa tahun terlewat kini Aswa menikah dengan Sang calon suami ah atau kita sebut saja suaminya sekarang.

Aswa tersenyum sembari mengusap air mata sang ibu " Mommy jangan nangis Aswa jdi ikutan nangis dan sedih" Ucapnya juga sembari mengusap air mata yang tiba-tiba menggenang di pelupuk matanya.

"Nggak sayang mommy nggak nangis kamu juga ya, inikan hari bahagia kamu" Ia segera mengusap air mata Aswa lalu memeluknya erat

Aswa pun membalas tak kalah erat, berat rasanya meski ia tak lama tinggal bersama keluarganya ini tak dapat di pungkiri ia merasa sedih saat akan meninggalkan mereka.

"Sudah ayok kita kebawah mereka pasti menunggu kita" Aswa mengangguk ia berdiri di bantu Zara dan beberapa maid.

"Zara apakah cucuku sudah siap" Sela sang Oma

Mommy Zara tersenyum lalu mengangguk dan memperlihatkan putrinya, "Oh cucuku betapa cantiknya dirimu nak"

"Amiinn terimakasih oma"

"Nah sudah ayo kita kebawah"

Mereka turun kebawah banyak pasang mata yang melihat mereka bahkan sampai lupa mengedipkan matanya tak terkecuali Albar sang suami Aswa ia agak kesal mendengar bisikan para buaya tentang calon istrinya eh ehmm Istrinya.

Astaga cantik sekali

Kalo begini aku rela jadi kedua

Kurasa dia bidadari

Hatiku patah huhu

Andai ia tak menikah dengan pembisnis besar pasti aku akan mengejarnya

Kau berani memangnya

Aku oh tentu saja, TIdak Gila saja aku.

Aswa mengiraukan ucapan mereka ia juga nampak agak tersipu malu melihat suaminya nampak sangat rupawan.

Mereka kini berhadapan,Mommy Zara dan Daddy Aslan menyerahkan Aswa pada Albar yang sudah menyodorkan tangannya di hadapan Aswa.

"Nah kau jaga putriku baik baik kalo tidak jangan harap kau masih bisa melihat matahari lagi nantinya" Ucap Daddy Aslan dengan Tatapan tajamnya yang menusuk.

Albar menatap Datar Mertuanya itu lalau berdeham memang siapa yang akan menyakiti Aswa ia akan sangat menjaganya seperti menjaga sebuah kaca tipis dri pecahan.

"Sayang kini kamu menjadi Istri orang, kamu harus mematuhi suamimu ya" Aswa mengangguk sembari tersenyum lembut pada sang ibu.

Aswa dibawa Albar ke dekat pelaminan untuk memakaikan cincin pernikahan mereka, Albar memasangkan cincinnya terlebih dahulu Aswa segera mencium tangan sang suami,

FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang