Selamat Membaca!
🌤🌤🌤
"Fara dalangnya."
Arga mengernyit begitu mendengar nama yang tak asing di telinganya.
"Faradisa Ramlan. Belum lama ini dia datang ke Indonesia."
Barulah saat Tirta mengulang nama itu disertai nama belakang, Arga langsung ingat.
"Kembarannya Valeria Ramlan?" tanya Arga menyebutkan nama lengkap ibu kandung Vanya.
"Iya. Dia tantenya Vanya."
Keduanya lalu senyap dengan pikiran masing-masing. Arga bersandar di sofa dan menatap kosong pada lampu gantung di atasnya. Sama sekali tak menyangka dengan informasi yang ia dapat.
Valeria dan Faradisa adalah sepasang saudara kembar identik. Mulai dari rupa, bentuk badan, bahkan suara, semuanya mirip.
Karir keduanya pun sukses. Valeria yang menekuni dunia model, dan Faradisa yang mewarisi bisnis keluarga. Namun, karir Valeria hancur ketika ia sudah begitu sukses karena kesalahannya sendiri. Ia dianggap sudah mencoreng citra keluarganya.
Tirta bertanggung jawab dengan adanya janin di tubuh Valeria. Mereka menikah. Berkali-kali ia berusaha membunuh janinnya, namun selalu gagal. Entah kenapa janin itu begitu kuat.
Tirta tak peduli akan itu. Dipikirkannya saat itu, tanggung jawab yang dimaksud adalah uang. Tirta bahkan tak menggubris bayi itu akan lahir atau tidak. Yang penting ia sudah bertanggung jawab.
Bayi yang tak bersalah pun lahir. Valeria sangat ingin membunuhnya. Namun hati kecilnya tetap tak tega karena bayi itu lahir dari rahimnya sendiri. Ia melampiaskan kesengsaraannya dengan menyiksa, tak sampai membunuh.
Semua itu berakhir saat gadis kecil berusia 5 tahun dengan tubuh penuh memar, menemukan tubuh Mamanya menggantung di dalam kamar.
Karena Tirta yang mengabaikannya, Valeria mencari kesenangan sendiri di dunia malam. Ia bertemu dengan sosok yang dicintainya. Namun lagi-lagi itu harus pupus karena ia ditipu. Hanya sampai itu batas penderitaan yang dapat ia terima.
Faradisa ternyata menyimpan dendam karena kematian saudaranya. Dan anak yang tak bersalah pun menjadi sasarannya.
Arga masih hanyut dalam keterkejutannya. Sudah bertahun-tahun lamanya, dan kenapa orang itu datang tiba-tiba sekarang? Tentu ini bukan lagi masalah sepele.
"Om udah diskusi sama Vira, mulai besok ada 5 orang bodyguard yang jaga di rumah. Kalau kamu lagi pergi sama Vanya dan di belakang ada yang ngikutin, jangan khawatir. Itu orang suruhan Om."
"Om mau tetep di sini?" tanya Arga.
"Gak ada pilihan lain, Ar. Om tetep awasin kalian dari sini. Setelah urusan di sini selesai, Om pasti ke Jakarta," jawab Tirta.
"Soal Faradisa Ramlan, kita bakal biarin dia gitu aja, Om?"
"Gak akan. Om sama papamu yang urus itu. Dika ternyata punya orang-orang yang gak teruga."
Arga mengangguk paham. Ia jelas tau orang-orang papanya yang Tirta maksud. Mulai dari detektif, kepolisian, gangster, mafia, hingga preman kelas kakap sekalipun. Tinggal pilih mau dengan cara kotor atau cara bersih. Tak heran karena Dika pebisnis besar dan punya banyak musuh. Itu adalah caranya untuk melindungi bisnisnya.
"Kamu udah ketemu Tama?" tanya Tirta menyebutkan nama dokter yang menangani Vanya.
"Udah, Om. Jadwal check up nya nanti Arga kirim."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just The Way You Are
Teen FictionArga Leo Raskal. Tetangga samping rumah yang kerjaannya merecoki hidup Vanya itu tampak sempurnya. Ibu-ibu yang suka bergosip di tukang sayur menjulukinya, "Mas Arga anaknya bu dokter Dyah yang cakep, sopan, ramah, baik hati dan rajin menabung." I...