HAPPY READING
Sesampai Dira dirumah, Dira langsung mencari keberadaan sang papi. Papi Dira pun muncul di depan ruangan kerjanya.
"Kamu kenapa!" tanya ayahnya tak suka dengan tingkah sang anak.
"PAPI JAHAT BANGET SIH! PAPI KENAPA TEGA NGELAKUIN INI SEMUA SAMA DIRA, PI DIRA INI ANAK PAPI, PAPI RELA MAKSA MEREKA BUAT BERTEMAN SAMA AKU, BUAT APA PI?!" teriak Dira di sela sela nangisnya.
Papinya mengerutkan keningnya "Kalok gak karna papi kamu ga bakal bisa berteman sampai 2 tahun!" ucap sang papi tak kalah tegas.
"TAPI AKU GAK BUTUH PI! AKU CUMA BUTUH TEMEN YANG BENER BENER TULUS MAU BERTEMAN SAMA AKU! BUKAN KARNA PAKSAAN DARI PAPI, SEMUA TEMEN AKU SELALU PAPI YANG NGATUR!"
"Kamu egois seperti mamimu, gimana mau dapat teman yang bener bener tulus sama kamu, ego kamu besar teman yang dekat dengan kamu pun ga bakal sanggup buat ngadepin egomu, jadi berhentilah seolah olah kamu yang tersakiti!" papi Dira kembali masuk ke ruang kerjanya.
"PAPI JAHAT AKU BENCI SAMA PAPI!" teriak Dira lalu pergi masuk ke dalam kamarnya.
Lain sisi dengan bagian Arka yang sedang duduk di Caffe favorit mereka.
"Gue sebenernya kasian sama Dira" Bella memecahkan keheningan.
"Ngapai lo kasian sama orang kayak dia, gue sih nggak suruh siapa ego nya besar" jawab Dasha.
"Tapi kan dia punya maksud sama egonya itu Das, gak selamanya dia egois" sambung Bella.
"Udahlah Bell, udah terlanjur semua jadi gausah di pikirin, anggap aja ga ada terjadi apa apa" ucap Izhar.
Mereka semua pun kembali diam sambil menunggu pesanan mereka.
Hari sudah semakin sore, mereka semua bergegas pulang kerumahnya masing masing.
Setiba di rumah Bella, Bella langsung turun dan membenarkan rambutnya yang acak acakan karena terkena angin ribut yang tiba tiba menerpanya.
"Gila lo Das, bener bener ngajak gue mati kapok gue di bonceng elo" Bella memegang dadanya.
"Hehehehe, namanya gue cewenya Valentino Rossii gitu" jawab Dasha sambil membuka helm nya.
"Dih Rossi ga selera liat lo" ledek Bella.
"Jahat banget sih lo!" Dasha pura pura cemberut saat Bella meledeknya.
"Yaudah gue pulang deh ya udah sore banget, mamak gue pasti nyariin dirumah" ucap Dasha lalu pergi meninggalkan perkarangan rumah Bella.
"Iya, HATI HATI LO!" teriak Bella saat melihat Dasha pergi begitu cepat.
"Asalamualaikummm" salam Bella sambil masuk ke dalam rumahnya
"Waalaikumsalam" jawab mama Indri dari arah dapur
"Mama lagi apa?" tanya Bella yang menghampiri mamanya
"Ngga ada, mama cuma manasin sayur aja kok" jawab Indri lalu tersenyum ke arah anaknya.
"Oh yaudah deh Bella masuk ke kamar dulu ya ma"
"Iya nak"
Bella pun masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti baju, jam dinding menunjukkan pukul 14:20.
"Duh kok ngantuk ya, tidur dulu deh" Bella merebahkan tubuhnya di atas ranjang lalu memejamkan matanya perlahan.
•••••••
Malam harinya seperti biasa abis isya Bella turun kebawah untuk melakukkan makan malam bersama mama nya.
"Ma, papa kapan pulang? Bella rindu loh sama papa" wajah Bella cemberut saat membahas sang papa.
"Sabar ya nak, kata papa dua minggu lagi papa balik"
"Dua minggu itu lama ma, kak Melisa juga lama banget balik dari singapore"
"Kakak kan lagi kerja cari uang, begitu juga sama papa nak. Kalok papa ga cari uang kita mau makan apa? Kalo kak melisa udah besar dia di sana juga sambil kuliah jadi maklum kalo lama"
"Hmm, yaudah deh ma"
Setelah selesai Bella kembali masuk ke dalam kamarnya, ia merebahkan diri di ranjang sambil menghidupkan alunan musik.
"Hoaaam, kok masih ngantuk, jam berapa sih ini?" gumam Bella sambil melirik jam.
"Masih jam 21:49 kok gue udah ngantuk aja? Yaudah deh tidur aja" Bella pun kembali memejamkan matanya sambil mendengarkan alunan musik.
Kringggg...
Ponsel Bella berbunyi, yang pada akhirnya mengusik tidur nya. Ia langsung membuka ponselnya dan mengangkat telpon tanpa melihat siapa nama yang sedang menelponnya.
"Hallo, asalamualaikum" salam seseorang dari sebrang telpon.
Bella langsung membuka matanya sempurna, ada senyum manis yang menghias wajahnya "Papa!" pekiknya.
"Iya ini papa nak, kata mama kamu kangen sama papa ya? Jadi papa nelpon kamu. Gimana kabarnya nak?" tanya sang ayah.
"Alhamdulillah Bella baik pa, papa sendiri gimana?"
"Papa juga sehat nak"
"Papa kapan pulang? Bella kangen tau sama papa udah 2 tahun papa ga balik balik" adu Bella.
"Sabar ya nak, tunggu dua minggu lagi papa pulang kok"
"Janji ya dua minggu lagi papa pulang?" tanya Bella memastikan bahwa papa nya tidak bohong.
"Iya Bella anak papa"
Papa dan anak itu melanjutkan perbincangannya sampai jam 23:15. Papa nya yang mematikan telponnya karna Bella sudah ketiduran.
Tbc.
•
•
Next Chapter
Jangan lupa vote, komen, dan Follow