•My Bestfriends||08||•

100 115 32
                                    

HAPPY READING

Malam harinya Bella keluar dari kamar menuju dapur, mama dan papa nya lagi keluar karna ada urusan di kantor papanya.

Bella sedang memasak mie karna dirinya sangat lapar.

Tintong!

Suara Bell rumah Bella berbunyi, Bella fikir itu orang tuanya jadi ia buru buru membukakan pintunya.

Saat pintu di buka Bella terkejut ternyata bukan mama sama papa nya melainkan Dira.

"Loh Dira?" tanya Bella.

Dira tersenyum "Iya ini gue, maaf ya ganggu malam malam gue cuma mau ngomong sesuatu" ucap Dira.

Bella langsung mempersilahkan Dira masuk ke dalam rumahnya.

"Duduk dulu" suruh Bella dan Dira pun menurut, Dira langsung duduk dinsofa yang tersedia di ruang tamu.

"Udah makan?" tanya Bella pada Dira. Dira menggeleng pelan sambil tersenyum.

"Oh, kebetulan gue tadi masak mie ayo makan bareng" Bella menarik pelan tangan Dira dan membawanya ke dapur.

Mereka berdua sedang memakan mie yang di masak Bella tadi, untung nya Bella masak mie yang lumayan banyak jadi cukup untuk mereka berdu.

"Tante Indri kemana Bell?" tanya Dira.

"Oh mama gue lagi ke kantor papa ada urusan" jawab Bella yang mendapat anggukan dari Dira.

Setelah selesai dengan acara makan kini mereka berdua kembali ke ruang tamu untuk membahas sesuatu.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Bella.

"Kedatangan gue kesini cuma mau minta maaf sama kalian, gue ga berani buat ketemu sama yang lain gue cuma berani buat ketemu dan ngomong sama lo doang, karna gue rasa lo baik sama gue Bell"

"Bell, emang gue salah suka sama sahabat sendiri? Bell pas gue tau lo semua mau berteman sama gue karna di suruh sama papi gue, hidup gue hancur Bell, papi gue jahat Bell" tangis Dira.

Bella langsung memeluk tubuh Dira untuk menenangkan nya.

"Ssttt jangan nangis, udah ga papa kalo mereka ga mau berteman sama lo, masih ada gue disini Dir gue mau berteman sama lo"

"Lo serius Bell? Dalam hidup gue, gue ga pernah dapat temen yang setia sama gue, semua temen gue pasti selalu berkaitan sama papi gue, gue rasa dunia ga adil sama gue Bell"

"Jangan ngomong begitu, mungkin maksud papi lo lain Dir, papi lo mungkin ga mau lo terlalu banyak main sama temen temen, lo tau sendiri kan mami lo udah ninggalin papi lo, nah mungkin papi lo ga mau kehilangan lo"

"Maksudnya?" tanya Dira yang tak paham.

"lo selama main sama kami, lo jarang banget pulang kerumah kan? Papi lo dirumah lo selalu izin keluar kan? Nah mungkin di saat lo izin sama papi lo keluar, papi lo merasa dirinya di tinggal sama lo, jadi dia memutuskan agar lo ga terlalu main sama temen temen makanya papi lo begini"

"Gue ga ngerti maksud omongan lo Bell" ucap Dira.

"Nanti lo bakal ngerti sama omongan gue, dah sekarang lo pulang udah larut banget ni hampir jam set 12 malam loh" suruh Bella.

"Yaudah deh gue pulang ya Bell, makasih atas waktunya dan makasih atas mie nya tadi, mie nya enak lain kali gue mampir dan lo masakin mie buat gue ya?" ucap Dira.

"Iya" jawab Bella sambil tersenyum.

Dira keluar dari rumah Bella, sebelumnya ia memesan taxi dan sudah menunggu di depan rumah Bella sedari tadi.

Dira berlari menghampiri taxi tersebut "Maaf pak, nunggunya lama ya?" tanya Dira yang merasa tak enak sama supir taxi itu.

"Eh ga papa kok mbak, saya ga nunggu lama kok masih 5 menit yang lalu kayaknya" jawab supir taxi itu.

Dira pun langsung masuk ke dalam mobil, mobil pun melaju dengan kecepatan rata rata meninggalkan perkarangan rumah Bella.

Ga lama kemudian mobil orang tua Bella datang dan terparkir di perkarangan rumahnya.

Orang tua Bella masuk ke dalam rumah "Asalamualaikum" salam kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam" jawab Bella dari arah dapur.

"Loh ngapai nak?" tanya Indri.

"Lagi nyuci piring ma, mama kok lama banget pulangnya?"

"Oh, iya tadi banyak banget urusan di kantor nak, maaf ya kamu udah nunggu lama" Indri mendekat ke arah Bella dan mencium pipi Bella.

"Udah masuk ke kamar nak, udah malam ini loh" suruh Indri dan Bella pun menurut.

Bella masuk ke dalam kamarnya, kini ia sedang mencuci muka di dalam kamar mandi lalu merebahkan dirinya di kasur dan mulai memejamkan matanya.

Tbc.


Next Chapter
Jangan lupa vote, komen, dan follow

My Bestfriends (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang