HAPPY READING
•
•
#pov: aku cepetin aja ya soalnya mau cepet tamat hehe.Warning: typoo bertebaran
~2 minggu kemudian
"Dira lo kemaren kemana kok gak masuk sekolah? Gue nyariin tau!" omel Bella pada Dira yang baru saja datang.
"I-itu gue kemaren ketemuan sama mami gue, Bell gue seneng banget bisa ketemu sama mami gue, sekarang mami gue uda nikah dan udah punya anak juga" tutur Dira.
"Terus sekarang mami lo dimana?" tanya Bella, seketika raut wajah Dira berubah menjadi sedih.
Bella merasa bersalah menanyakan tentang maminya Dira.
"Dir gue ga maksud begitu" ucap Bella yang panik saat Dira meneteskan air matanya.
"Ga papa kok Bell lo ga salah kok, kan lo nanya, mami gue sama keluarga barunya bakal pergi ke Kanada hari ini, jadi kemaren mami gue ketemu gue buat terkahir kalinya, kedepannya gue sama mami gue ga akan ketemu karna beda negara" Dira bercerita sambil menangis, untung nya mereka sedanh berada di taman belakang sekolah.
"Kanada? Jauh banget" sambung Haikal dari arah belakang, Dira dan Bella sontak menoleh bersama sama.
Dira tersenyum pada Haikal dan menunduk kembali.
"Sabar Dir gue tau kok gimana rasa sakit nya" ucap Haikal sambil mengelus puncak kepala Dira.
"Yang lain mana Kal? Kok cuma lo doang yang kesini" tanya Bella.
"Ntah tu ga tau ntah pada kemana, gue dari tadi nyariin ga jumpa" jawab Haikal yang duduk di samping Dira.
"Dasha juga ga datang ya Kal?" tanya Dira.
"Dasha izin ibu nya lagi sakit jadi dia harus jaga ibunya" jawab Bella.
"Udah masuk yuk, udah mau masum juga nih" ajak Haikal lalu mereka berdua pergi megikuti Haikal.
Saat mau masuk ke dalam kelas Haikal menatap ke arah lapangan, ada Arka, Izhar dan pak Jono.
"Bell, lo liat noh mereka kayaknya di hukum deh" tunjuk Haikal ke arah lapangan.
Bella mengikuti arah telunjuk Haikal yang mengarah pada Arka dan Izhar.
"Lah iya, samperin yuk" ajak Bella lalu pergi ingin menghampiri mereka.
"Aelah pak pak pake di hukum segala lagi, gausah di hukum napa pak" ucap Izhar yang sedang mengangkat kaki nya satu.
"Kenapa kalian masuk lewat pagar belakang, sedangkan pintu gerbang terbuka lebar di depan sana!" omel Jono.
"Jangan marah marah napa pak nanti cepet tua" sambung Arka yang langsung mendapatkan tarikan telinga dari jono.
"Aduh duh pak, kuping saya mau copot pak lepasss aaaaa" rengek Arka sambil memegang telinganya yang di tarik Jono.
"Makanya kalo saya ngomong jangan di jawab! Kebiasaan banget kalian ya, ga takut sama saya?!!" bentak Jono.
"Ngapain takut sama ba-" belum sempat melanjutkan ngomong Haikal datang sambil tertawa terbahak bahak.
"Bwahahahaha lo berdua kenapa? Di hukum hah? Hahahaha" tawa Haikal saat melihat mereka di hukum oleh pak Jono.
"Diem lo clurut!" ucap Izhar, seketika Haikal terdiam.
"Kalian kenapa ada di sini! Mau saya hukum juga? MASUK!" bentak Jono pada Haikal, Bella dan Dira.
Bella dan Dira berlari meninggalkan Haikal sendiri.
"Heh Bell tu-tunggu anjir" Haikal berlari mengejar Bella dan Dira.
"Aduh pak udah dong ngehukumnya hareudang ini pak" kata Izhar sambil mengibas ngibaskan tangannya guna mendapatka angin.
"Ga ada! Lain kali kalian lewat dari bawah tanah aja, di kasi pinti gerbang yang besar malah manjat pagar belakang!" ucap Jono lalu pergi meninggalkan Arka dan izhar.
"Gara gara lo ni Zar jadi di hukum kan gue" omel Arka pada Izhar.
"Lo sendiri kenapa ngikut, lagian ini semua ga salah gue 100% salah lo juga, kenapa tadi lo brisik di belakang kayak banci! Ketauan kan jadinya"
Plak!
Arka memukul kuat lengan Izhar sampai cowo itu meringis.
"Shht sakit anjir, ga ngotak lo kalo mukul" Izhar memegang lengan yang di pukul oleh Arka tadi.
"Makanya mulut lo diem jangan kayak perempuan ngebacot mulu!" ucap Arka lalu pergi menuju kantin sekolah meninggalkan Izhar.
"Heh batu lo mau kemana, inget kita lagi di hukum dongo!" teriak Izhar.
"Brisik lo, lagian Jono ga ada! Mau benget lo di hukum sama si Jono, gue sih ogah" jawab Arka.
Tbc.
•
•
Next Chapter
Jangan lupa vote, komen dan follow