•My Bestfriends||13||•

67 75 8
                                    

HAPPY READING


Warning : typo bertebaran

Saat jam istirahat, Bella dan Dira pergi ke kantin, mereka bertemu dengan Arka dan Izhar.

"Eh lo pada kenapa bisa di hukum si Jono?" tanya Dira.

"Ini ni gara gara Izhar kampret, sesad ngikutin dia" jawab Arka.

"Lo salahin aja terus gue cok! Ga papa sumpah ga papa" ucap Izhar yang sudah lelah berdebat dengan batu di samping nya itu.

"Iya masalahnya apa kok bisa di hukum?" tanya Bella.

"Lo kayak ga tau Izhar aja Bell, dia kan ada gila gila nya, ada pintu gerbang di depan sono noh, malah milih manjat pagar, kan apa gak dongo" Arka menatap sinis ke arah Izhar, begitu juga Izhar yang menatap sinis ke arah Arka.

"Bombastic side eye" ucap Izhar.

"Woi, enak ya lo pada duduk tanpa gue, gue ga di ajak malah di tinggal" teriak Haikal.

"Eh soryy, gue tadi nyariin lo tapi lo ntah kemana jadi gue tinggal deh sama Bella, yakan Bell" Bella yang di tanya hanya menganggukkan kepalanya.

"Eh ada yang mau gue bilang" ucap Haikal yang membuat temannya kepo.

"Ha apa?" tanya Arka.

Sekarang Arka sudah tidak cuek cuek seperti dulu, malah sekarang anaknya aktif bund.

"Bentar lagi gue ultah nah gue mau minta hadiah sama lo pada" Haikal berbicara sambil tersenyum kepada teman temannya itu.

"Dih gak malu lo bencong minta minta!" ledek Izhar sambil menoyor kepala Haikal kuat.

"Anjir lo, bencong bencong nenek lo peot, bisa ga sih gausah noyor noyor kepala, gue cipok nangis lo!" omel Haikal.

"Dih ogah gue di cipok sama lo!" tolak Izhar.

"Gas lah apa lagi, cipok tinggal cipok kok ngomong" sambung Arka.

*****

Arka sedang berada dirumah nya, ia bermain gitar seperti biasa di balkon kamarnya.

Bunda Sari mengetuk pintu kamar anak laki nya itu.

TokTokTok..

Arka langsung membuka pintu kamarnya saat mendengar ketukan pintu.

"Ada apa bunda?" tanya Arka saat pintu sudah di buka.

"Makan malam dulu nak" jawab bunda lalu turun ke lantai bawah menuju dapur.

Arka meletakkan gitarnya di atas tempat tidur, ia mengambil ponsel yang ada di atas nakas lalu turun kebawah menuju ruang makan.

Di meja makan sudah ada Bang Dion dan Bunda Sari.

"Loh bang kapan lo pulang?" tanya Arka saat melihat abangnya sudah stay duduk di kursi.

"Barusan" jawab abangnya singkat.

"Lo pulang mau ngapai bang"

"Banyak tanyak lo lutung, brisik banget" ledek sang abang.

"Bangke lo ngatain gue lutung, lo itu lutung nya!"

"Sssttt udah kok pada ribut sih, abang pulang itu karna kerjaannya udah beres Arka" ucap bunda memberitahukan.

"Kapan lo nikah tung? Inget umur lo itu udah ga muda, udah tua!" sindir Arka.

"Lo dulu yang nikah sono baru gue"

"Lo kan duluan lahir, ya seharusnya lo duluan dong yang nikah" jawab Arka.

"Belum siap nikah aku" jawab Dion enteng sambil melahap makanannya.

"Ya gimana mau siap semua cewe di hembat yakan bang?" sindir bunda Dewi yang mendapat gelak tawa dari Arka.

"Hahahaha bener itu bun, pinter kali bunda aku hahaha" tawa Arka.

"Ketawa aja terus lo, puas?" Dion menatap sinis ke arah adiknya itu.

Mereka pun melanjutkan makan malamnya dengan sangat bahagia.

Tbc.


Next Chapter
Jangan lupa vote, komen dan follow

My Bestfriends (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang