Sebelas

867 143 9
                                    

⚠️ Ini time-nya maju mundur ya/?Diceritakan dari sudut pandang WooSanGi dan dari sudut pandang Yunho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
⚠️ Ini time-nya maju mundur ya/?
Diceritakan dari sudut pandang WooSanGi dan dari sudut pandang Yunho.
Fokus ya, semoga kalian paham, hehe⚠️
.
WARNING 2 : Panjang banget seriusan gak boong
.
.
.

"Kak Yunho," panggil Wooyoung, tetapi Kakak Sulungnya tak menyahut, berjalan sembari melamun, tak menyadari kehadiran mereka bertiga dan masuk ke dalam ruang tengah.

Wooyoung kembali melangkah, mengikuti Kakak tertua. "Kak Yunho," panggilnya lagi, tetap tak ada respons. Mempercepat langkah, dan memegang sebelah tangan yang paling tua. "Kak—"

Srak

Brak-!

"Wooyoung!!" teriak San refleks. Terkejut setengah mati saat Kak Yunho membanting Wooyoung ke lantai dengan kuat.

Wooyoung pun sama terkejutnya, punggungnya sakit, masih beruntung karena belakang kepalanya tak ikut terbentur. Kenapa? Wooyoung menatap Yunho dengan ekspresi yang sulit diartikan, perasaannya campur aduk, yang jelas rasa takut lebih mendominasi. "K-Kak—"

"Ma ... "

'Ma? ... mati?' Netra Wooyoung melebar, tanpa sadar tatapannya mengeras, panik mengusai, tubuhnya bergerak sendiri, melepas paksa tangan Yunho yang masih mencengkram kuat kerah bajunya, dan saat Yunho oleng, ia menendang perut Yunho untuk melepaskan diri.

Lekas berdiri, berlari ke arah dua saudaranya yang mematung ketakutan, menarik tangan San dan Mingi, kembali berlari keluar dari ruang tengah, masuk ke dalam ruang bermain, dan mengunci pintunya.

Wooyoung merosot dengan tubuh gemetar, peluh membasahi wajah, jantungnya berdegup sangat kencang, dan napasnya tak beraturan, dadanya bahkan sesak. Tadi itu sangat cepat, ia tak bisa sepenuhnya mencerna situasi, ketakutan lebih dulu menguasai, membuatnya tak bisa berpikir jernih.

Tubuhnya benar-benar bergerak sendiri, ia sendiri terkejut, masih dapat ia rasakan perut Kak Yunho yang beradu dengan kakinya. Itu pasti sakit, tapi itu merupakan refleks mempertahanan diri, ia tak sengaja.

Namun, pertanyaan ini terus berputar memenuhi kepala. Kenapa Kak Yunho membantingnya ke lantai? Tatapan wajahnya pun kosong seolah sengaja, apa yang dikatakan makhluk itu benar? Apa Kak Yunho tak akan ragu untuk membunuh? "Hiks." Air mata mengalir begitu saja, Wooyoung menangis, entah karena kelewat takut atau karena kecewa?

"Woo, kau tak apa?" ujar San, pipinya pun basah, sejak tadi San menangis, ia takut sekali. "Hiks Woo aku takut, aku takut," isaknya, memeluk Mingi yang juga menangis ketakutan.

Wooyoung sempat terdiam, menghapus air mata, mendekat untuk memeluk San dan Mingi. "Aku tak apa. Jangan takut, kita pasti bisa melewati ini," ujarnya berusaha menenangkan, walau ia sendiri takut setengah mati.

Sekarang, apa yang harus mereka lakukan?

.
.
.

Jendela kembali terbuka, Yunho menatap kosong kegelapan yang sudah memakan setengah ruangan, jika tak lekas keluar mungkin ia akan tenggelam ke dalamnya.

[✔]Family - ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang