Hari berganti. Seperti biasa, mereka semua sarapan bersama, topik yang Seonghwa angkat pagi ini adalah kebun di samping rumah. "Bagaimana? Mau berkebun bersama Ibu?" tanyanya mengakhiri penjelasan.
San dan Mingi mengangkat tangan hampir bersamaan.
"Mingi mau!"
"San juga mau, Ibu."
Seonghwa tersenyum. "Kalau begitu, jam tujuh nanti kita pergi untuk membeli bibit. San dan Mingi mau ikut?" Keduanya mengangguk dengan cepat, membuat Seonghwa kembali tersenyum. "Jongho mau ikut tidak?"
Yang ditanya terkesiap, dengan cepat mengangkat wajah, menatap Seonghwa dengan mata bulatnya yang menggemaskan. Jongho terlihat bingung harus menjawab apa selama beberapa saat, dan akhirnya mengangguk pelan.
"Baiklah, yang lainnya mau ikut? Wooyoung? Yunho? Yeosang juga mau ikut?" tanya Seonghwa pada tiga buah hatinya yang lain.
Yeosang menggeleng pelan, kepalanya sedikit pusing, tenaganya pun tak seberapa, jika ikut ia tak akan bisa membantu banyak, hanya akan menjadi beban, berdiam diri di rumah jauh lebih baik.
Yunho pun menolak. "Aku belum menyelesaikan tugas dari Ibu, aku ingin menyelesaikannya sebelum siang nanti."
"Woo juga mau di rumah saja, Ibu," jawab Wooyoung, tatapannya beralih setelah mendapat anggukan dari Seonghwa, ia kini menatap Yeosang. "Kak Yeo, mau main ular tangga sama Woo?"
"Heh?" Yeosang jelas terkejut, baru pertama kali ada yang mengajaknya bermain. "Te-tentu saja Wuyo," jawabnya terbata, dan kembali terkejut detik berikutnya, pipinya merona merah, lidahnya salah melafalkan nama Wooyoung karena saking gugupnya.
"Wuyo?" respons Wooyoung, apa itu? Tapi kok lucu, Wooyoung tak bisa menahan tawanya. Ia tentu tak marah, justru senang dengan panggilan barunya. "Oke, nanti Wuyo ke kamar Kak Yeo."
Yeosang mengangguk, bersyukur Wooyoung tak tersinggung atas panggilan anehnya. Selepas ini ia harus minta obat pada Ibu agar rasa pusingnya hilang, ia ingin bermain bersama Wooyoung dalam kurun waktu yang lama.
Hongjoong yang melihat interaksi dari dua putranya tak dapat menahan senyuman di bibir. Syukurlah, mereka semakin dekat. Sebelah tangan Hongjoong bergerak untuk mengusap surai Yeosang yang duduk di sampingnya.
🧱
Hongjoong sudah berangkat kerja, Wooyoung tengah bermain bersama Yeosang, Yunho pun sibuk mengerjakan tugas di kamar. Setelah menyiapkan beberapa hal, Seonghwa membawa ketiga putranya menuju garasi, naik mobil yang lain, dan melaju pelan membelah jalanan.
"Kalian ingin membeli bibit apa?" tanya Seonghwa, memecah keheningan.
"Wortel," jawab San pelan.
"Heum? Wortel? Heee, San sangat suka wortel ternyata," sahut Seonghwa, tanpa menolehkan kepala, tetap fokus pada jalanan. Putra ketiganya memang sangat menyukai sayuran. Seonghwa sangat senang karena San tak pernah menyisakan sayur di piringnya. Yang tidak San sukai hanya daun bawang, tetapi untuk seledri San masih bisa memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Family - ATEEZ
Fiksi PenggemarKeluarga sejati? Tahukah apa artinya? Jika tak tahu, kalian akan terjebak selamanya. Hongjoong, Seonghwa dan keenam anak adopsinya pindah ke rumah yang lebih besar. Berharap dapat menjadi keluarga sepenuhnya. Namun, kehidupan mereka seolah dipermain...