Putih, adalah pemandangan yang Hongjoong lihat ketika membuka mata. Pertanyaan klise seperti 'di mana?' dan 'apakah ia sudah mati?' terus berputar memenuhi kepala.
Sampai suara beep yang berbunyi silih berganti serta hangatnya tangan Seonghwa yang menggenggam jemarinya membuat Hongjoong tersadar ia ada di rumah sakit.
Tangannya yang Seonghwa genggam dipenuhi selang infus juga dua kantung darah. Ia pasti kehilangan banyak darah mengingat begitu parah luka yang ia terima. Beruntung sekali Tuhan masih membiarkannya hidup. "S-seonghwa," panggil Hongjoong serak.
Seonghwa tersentak, lekas mengangkat kepala dan berdiri agar dapat melihat wajah suaminya dengan lebih jelas. "Hongjoong? Ya Tuhan syukurlah akhirnya kamu bangun, ya Tuhan hiks ya Tuhan aku takut sekali." Seonghwa tak dapat membendung tangisnya, ia memeluk Hongjoong dengan erat.
Hongjoong sendiri berusaha menggerakkan sebelah tangannya untuk mengusap punggung Seonghwa, sedikit terheran karena tak merasa sakit. Mengurungkan niat awalnya, tangan kanan yang bebas Hongjoong angkat tinggi-tinggi, tidak ada perban yang menutupi, bahkan luka pun tak ada, tetapi bagaimana mungkin?
Seingatnya ia terluka cukup parah saat melindungi Yunho. Benar, Yunho, bagaimana keadaan Putranya? Hongjoong mendadak panik, ia berusaha bangkit, tetapi Seonghwa menahannya. "Seonghwa, bagaimana Yunho? Anak-anak?"
"Hongjoong tenanglah, mereka semua baik-baik saja, mereka baik-baik saja," ujar Seonghwa menenangkan dan membantu Hongjoong duduk dengan bersandar pada kepala ranjang.
"Oh, Tuan Hongjoong, syukurlah anda sudah bangun."
Suara yang terdengar familier, Hongjoong menoleh pada pintu, melihat Pastor Lim yang berjalan memasuki ruangan. "Pastor Lim."
Pastor Lim mengangguk. "Syukurlah. Saya benar-benar tak menyangka dapat melihat keajaiban ini seumur hidup saya, semua keluarga anda berhasil keluar dengan selamat."
Hongjoong hanya mampu mengangguk sebagai jawaban, ia belum sepenuhnya paham akan kondisinya sendiri. "Seonghwa, apa yang sebenarnya terjadi? Seharusnya aku terluka, bahkan mungkin sudah—"
"Ini berkat bantuan Pastor Lim dan semua Imam Besar yang datang untuk menolong," potong Seonghwa, tak ingin mendengar kata paling menakutkan yang akan Hongjoong ucapkan, juga paham akan perasaan bingung yang tengah suaminya rasakan.
#Flashback
.
.
Beberapa menit setelah Hongjoong berlari masuk ke dalam, rumah tiba-tiba bergetar dengan cahaya menyilaukan yang entah datang dari mana, membuat semua orang refleks menutup mata sampai cahaya itu benar-benar menghilang.Pintu yang berat dan hampir tertutup sepenuhnya kini kembali normal, Seonghwa dapat membukanya hanya dengan sentuhan jari. Apakah sudah berakhir? Apakah Hongjoong berhasil menyelamatkan Yunho? Atau kah ...
Netra Seonghwa sedikit membulat akan pemikiran terakhirnya. "Tunggu di sini, jangan ikut masuk," pintanya pada semua buah hatinya. Lekas membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Family - ATEEZ
FanficKeluarga sejati? Tahukah apa artinya? Jika tak tahu, kalian akan terjebak selamanya. Hongjoong, Seonghwa dan keenam anak adopsinya pindah ke rumah yang lebih besar. Berharap dapat menjadi keluarga sepenuhnya. Namun, kehidupan mereka seolah dipermain...