Chapter 2

1.5K 90 0
                                    

  Matahari pada siang ini begitu
terik, haechan pulang sekolah
menggunakan taxi online yang
ia pesan, hingga sampai didepan
rumahnya ia membayar taxi
itu lalu turun dari mobil masuk
kedalam rumahnya.

  Baru masuk
kedalam gerbang haechan mengernyit bingung karena tumben sekali didalam rumahnya ada dua mobil, satu mobil haechan sangat mengenalinya itu mobil ayahnya tapi haechan bingung satu mobil lagi entah milik siapa, tanpa mengambil pusing haechan masuk kedalam rumahnya.

"Dede pulang ma" teriak sibungsu.

"Ganti baju dulu baru turun lagi
maem siang ya de" ten balas
berteriak untuk menjawab ucapan haechan, haechan melengos dan naik keatas menuju kamarnya, badannya begitu terasa lengket karena ia berada dibawah matahari setengah harian ini tentunya keringat yang ada pada tubuhnya sudah sangat membuat haechan risih, haechan putuskan untuk mandi sebelum ia kembali turun kebawah.

Shower air menyala dan haechan
bersenandung kecil ketika mulai
membasuh badannya dibawah
guyuran air, sungguh terasa sangat segar,mandi setelah beraktifitas seharian diluar, selesai mandi haechan menuju lemarinya untuk memilih baju yang akan ia pakai, lalu haechan menemukan baju dan juga celana yang cocok untuk cuaca saat ini, Kaos oversize warna kuning bergambar beruang serta celana pendek diatas lutut berwarna cream.

   BHaechan keluar dari kamarnya
dan menutup pintu, saat akan
turun kebawah haechan melihat
ayahnya juga keluar dari kamarnya karena kamar ayah+mamanya bersebelahan dengan kamar haechan dilantai dua dan hendery menggunakan kamar dilantai satu, karena malas naik turun katanya.

"Masih siang kok ayah udah
dirumah" tanya haechan mendekati johnny.

"Iya de, om kamu mau dateng
hari ini, dia baru pulang dari
Chicago dan akan meneruskan
pekerjaannya disini, makanya
ayah pulang cepet biar bisa bantu
dia pindahan" ayahnya mengusap
belakang kepala haechan.

   Haechan rentangkan tangan
kearah ayahnya tanda meminta
digendong, dan tanpa meminta dua kali ayahnya langsung mengangkat tubuh kecil itu kedalam gendongannya dan turun kebawah menyusuri tangga.

   Johnny berjalan kearah ruang
tamu yang dimana sekarang sudah ada ten dan juga sepupu johnny yang sedang mengobrol. Johnny dudukan tubuhnya pada sofa tanpa menurunkan tubuh anaknya, haechan pun menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang ayah untuk memejamkan matanya beberapa saat, namun suara ten kembali membawanya ke alam sadar.

"Dede emang ngga malu udah
gede masih minta digendong
ayah?" suara ten terdengar tengah meledeknya dan haechan menggoyang goyangkan badannya, bergumam tidak jelas sebab suaranya tertahan karena wajahnya yang masih berada di leher Johnny.

"Mama diem dulu dede lagi nge
charge, badan dede lelah sekali".
Jawab haechan.

" Dede udah gede banget ya
bang padahal kayanya gue baru
beberapa tahun pindah ke Chicago" suara berat itu terdengar di telinga haechan dan dengan cepat haechan buka matanya dan menoleh kearah
Suara tadi.

"Ayah dia itu .... " tanya haechan sedikit takut, karena orang di depannya ini memakai stelan jas lengkap dengan dasi, dengan celana bahan warna hitam yang membuat aura dominan pada pria itu sangat terlihat jelas.

"Ini om jae masa dede ngga kenal"
ucap Johnny sambil mengusap
punggung haechan yang masih
berada dalam pangkuannya.

" Om jae?, om jae anaknya opa
yunho dan oma ga-eun?" ucap
haechan sambil berfikir.

"Iya de om jae yang dulu pas dede
SD suka jajanin ice cream banyak,
dede juga suka ngintilin om jae
kemana mana kalau om jae main
kesini, inget ngga?" ten berusaha
mengingatkan siapa jaehyun pada sibungsu, dan haechan langsung menurunkan tubuhnya dari pangkuan ayahnya dan mendekat kearah jaehyun.

Jaehyuck °•The Sweetest Love •°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang