Chapter 5

1.1K 58 1
                                    


Setelah berbalas pesan dengan Jeno haechan meminum susu yang sudah mamanya buatkan tadi, rutinitas saat haechan akan tidur ia harus meminum segelas susu hangat untuk merilekskan badannya.

"Besok aku mau minta anter om
jae kesekolah hehe" haechan
merebahkan tubuhnya ke kasur dan menyelimuti tubuhnya, memandang langit langit kamarnya dan tersenyum, membayangkan esok pagi akan diantar sekolah oleh om jaehyun.


Waktu baru menunjukan pukul
05.30 tetapi haechan sudah rapih
dan juga sudah duduk di meja makan, ten yang baru selesai mandi dan akan memasak kaget melihat sibungsu sudah begitu rapih sepagi ini.

"De, ini jam berapa kok kamu udah rapih begini" ten mengeluarkan bahan bahan yang akan dimasak dari kulkas.

"Hehe hari pertama KBM dede ndaa pengen terlambat, mama dede mau nasi goreng boleh?" tanya haechan sambil tersenyum lebar.

"Boleh sayang, mama bikinin ya"
haechan mengangguk senang.

"Ini nasi gorengnya" haechan langsung menyantap nasi goreng itu dan menatap mamanya yang sedang memotongi sayuran.

"Mama, kalo jam segini om jeje udah bangun?" haechan bertanya dengan sedikit ragu.

"Udah kali de, kenapa emangnya?" tanya ten bingung.

"Dede mau minta diantar om
jeje kesekolah" haechan kembali
memakan nasi gorengnya.

"Kenapa ngga sama ayah aja,
nanti ngrepotin om jeje loh kamu"
haechan menunduk sedih.

"Tapi dede mau dianter om jeje
mama" haechan merengek.

"Ya sudah tapi minta tolong nya harus yang baik, kalo om jejenya ngga mau jangan dipaksa ya" haechan mengangguk, nasi goreng di piringnya telah tandas, meminum susu hangat
disampingnya lalu berdiri mencium pipi sang mama.

"Dede berangkat dulu, love you ma"

"Love you sayang" ten tersenyum
melihat haechan begitu bersemangat sekolah di hari pertama, memandang haechan yang berlalu dari dapur dan keluar dari rumah, sambil menggendong ransel sekolahnya.

Haechannya telah tumbuh besar, haechan yang sekarang begitu manis dan cantik menurun dari dirinya, sedangkan sang abang yang tegas dan juga berwibawa seperti ayahnya. Ten tersenyum membayangkan betapa bahagianya mempunyai keluarga utuh seperti saat ini.

Haechan cek jendela rumah jaehyun yang masih gelap, ia.menunggu si pemilik rumah keluar membuka pintu dan menemuinya, namun setelah beberapa menit menunggu haechan belum juga mendapati jaehyun keluar dari rumah itu.

Haechan memutuskan untuk menunggu sebentar lagi dan syukurnya jaehyun membuka
pintu dan terkejut melihat haechan duduk di kursi depan teras rumahnya dan sudah rapih dengan seragam sekolahnya.

"Hmm Om jeje bisa tolong antar dede kesekolah?.

"Maaf saya ngga bisa anter kamu,
saya ada pekerjaan" jaehyun
menatap haechan yang sudah
menunduk.

"Om anter dede sampai depan
gerbang aja kok, please" haechan
menatap jaehyun dengan wajah
memelas.

"Maaf saya ngga bisa" jaehyun
masuk kedalam rumahnya,
meninggalkan haechan dengan
perasaan sedihnya. Semua harapan malam tadi tidak terwujud, berakhir dengan haechan yang harus berangkat kesekolah diantar sang ayah.

"Mama" haechan menatap ten
dengan mata berkaca kaca.

"Kok belum berangkat" ujar ten
menatap sang anak dengan heran, karena haechan sudah keluar rumah sejak 30 menit yang lalu tapi ternyata sibungsu belum berangkat sekolah.

Jaehyuck °•The Sweetest Love •°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang