Chapter 12

741 32 0
                                    

   Keadaan didalam mobil saat ini
begitu hening, haechan tampak
sedang melamun menatap kearah
luar jendela memperhatikan
jalanan dan gedung gedung tinggi.
 
   Sementara jaehyun sedang sibuk berfikir bagaimana membuat suasana canggung itu berakhir.

  Jaehyun sedikit merasa menyesal karena sudah ceroboh mencium haechan tanpa izin dari keponakannya itu.

  Jaehyun melirik haechan yang masih terdiam dan mencoba membuka percakapan.

"Ehem, dede mau makan dulu?" tanya jaehyun pelan namun
mampu membuat haechan
memandang kearahnya.

"Dede mau pulang saja om, sudah
mengantuk" haechan tersenyum
kikuk.

"Buat dua hari ini dede sama abang tidur dirumah om ya biar bisa om pantau" jaehyun kembali berucap.

"Ehh ndaa usah om, dede dirumah saja berdua sama abang".

"Beneran ngga papa?" jaehyun bertanya namun hanya dijawab
dengan anggukan.

  Setelah sampai didepan rumah
haechan tanpa menunggu jaehyun membukakan pintu mobil seperti biasanya haechan sudah keluar dengan membuka pintu sendiri dan tak lupa mengucapkan terima kasih.
  

    Jaehyun duduk di tepi ranjang
miliknya dan mengusap wajahnya kasar.

"Aishh kenapa pakek kelepasan cium sih".

"Dede pasti ngga nyaman banget kalo deket gue sekarang"

"Dasar jaehyun bodoh" Jaehyun terus saja merutuki kesalahan yang menurutnya mampu membuat hubungannya dan juga haechan sedikit tidak bagus.

  Dari reaksi yang haechan tunjukan saat setelah kejadian di zoo tadi mampu membuat jaehyun overthinking, dimulai dari haechan yang tak mau menatapnya secara langsung seperti biasanya, diajak
makan juga haechan menolak dan haechan yang langsung berjalan sedikit cepat kedalam rumah seperti ingin secepatnya jauh dari dirinya.

   Sudah dua hari jaehyun sering datang kerumah Johnny untuk mengecek keadaan hendery dan juga haechan, namun haechan bersikap begitu berbeda, haechan hanya akan bicara jika dirinya bertanya.

Hari ini kepulangan Johnny dan juga ten haechan dan hendery memutuskan untuk menjemput kedua orang tuanya di bandara.

"Abang ayok dede sudah siap"
haechan masuk kedalam kamar
hendery yang juga sudah selesai
bersiap.

"Ayok de, abang keluarin mobil dulu kamu jangan lupa kunci pintu" hendery berjalan keluar rumah dan mengeluarkan mobilnya dari garasi.

   Sesampainya di bandara haechan
dan hendery langsung mendapati
kedua orang tuanya yang duduk
diruang tunggu.

    Haechan sedikit berlari dan memeluk tubuh tegap ayahnya, sementara hendery memeluk mamanya.

"Dede rindu sekali" haechan memeluk Johnny begitu erat dan Johnny mengangkat tubuh haechan untuk ia putar gemas bersamaan dengan pelukan erat mereka.

"Ayah juga rindu sayang" Johnny
mengecup kening serta kedua pipi
haechan. Setelah pelukan keduanya terlepas lalu digantikan dengan haechan yang memeluk tubuh mamanya dan hendery yang memeluk ayahnya.

"Mama jangan tinggalin dede
lagi" entah mengapa pelukannya
dengan mamanya membuatnya
sedikit mellow.

"Iya sayang maaf ya mama tinggal dua hari" haechan mengangguk didalam pelukan mamanya, teh mengecup sebelah pipi haechan dan mengajak mereka semua untuk pulang.

    Sesampainya dirumah Johnny, ten, hendery dan juga haechan masuk kedalam kamar masing masing untuk beristirahat, haechan duduk termenung diatas kasur empuknya.

"Dede cerita sama mama ndaa
ya soal yang kemarin" haechan
ingin menceritakan kepada sang
mama perihal bagaimana jaehyun mencium dirinya tepat dibibir dua hari yang lalu, ia ingin bertanya mengapa jantungnya terasa begitu
berdebar saat itu namun dilain sisi haechan takut mamanya tak suka karena anak bungsunya sudah berani berciuman bahkan dengan omnya sendiri.

"Aishh bingung sekali sii" haechan
rebahkan tubuhnya kasar dan
mulai menutup mata dan berakhir tertidur.


  Hari sudah terlihat malam saat
haechan membuka matanya dan
melihat kearah luar jendela yang
memperlihatkan bahwa langit
sudah gelap, haechan bangun dari tempat tidur dan mengambil anduk dan segera mandi.

    Saat haechan menuruni tangga
untuk menuju ruang tamu dapat
haechan lihat ayah dan mamanya
tengah mengobrol dengan jaehyun.


    Kembali haechan rasakan debaran
jantungnya yang begitu hebat, haechan remas dadanya pelan untuk menetralkan rasa gugupnya.

   Belum selesai dengan acara melamunya haechan dikejutkan dengan hendery yang menutup kedua matanya dari arah belakang.

"Ishh abang bikin kaget aja" haechan merengut sebal kepada sang kakak.
.
"Hehe sorry de, lagian ngapain sih
bukannya turun malah bengong disini" hendery menggandeng
tangan haechan menuju ketiga
orang yang masih asyik mengobrol.

"Abang sama dede laper?" tanya
sang mama saat mendapati kedua
anaknya telah duduk disoffa, dan kedua anaknya merespon dengan
anggukan kepala.

"Mama belum bisa masakin
kalian sayang, kita delivery saja
ya" kembali kedua anaknya mengangguk mendengar pertanyaan sang mama.

"Dede mau maem apa nak?" tanya
ten kepada haechan.

"Eummm, dede terserah mama
saja" haechan tersenyum dan menunduk, karena ia sadar sedari tadi jaehyun memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Abang juga deh terserah mama
aja" ten mengangguk mendengar
jawaban kedua anaknya.

"Dede mau nambah susu ngga
sayang?" haechan kembali
menganggukan kepalanya.

"Jadi bagaimana anak ayah kemarin main ke zoo nya" Johnny menyuruh haechan mendekat ka arahnya dan memangku sibungsu.

"Seru ayah, hihi dede lihat gajah, lihat jerapah dan masih banyak lagi" Johnny tersenyum dan mengecup pipi haechan lembut, setelah kecupan itu terdengar haechan menatap jaehyun yang masih menatapnya begitu lekat.

    Pesanan makanan sudah sampai
dan mereka semua bergegas kearah meja makan dan mulai melakukan kegiatan makan malam mereka.

     Sampai pada akhirnya jaehyun berpamitan pulang haechan sama sekali tak berbicara pada omnya itu, padahal johnny ten dan juga hendery tadi sempat bercanda dengan jaehyun namun haechan hanya senyum senyum kecil karena ia masih merasakan aneh pada tubuhnya saat ia mengingat kejadian dua hari yang lalu.

TBC!!!!!

Jaehyuck °•The Sweetest Love •°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang