Jaehyun dan haechan sudah sampai dirumah keluarga seo dan jaehyun membantu haechan membukakan pintu agar haechan bisa keluar, haechan lingkarkan tangannya ke tangan jaehyun dan berjalan menuju ruang tamu.Di ruang tamu sudah ada Johnny
ten dan juga hendery sedang berbincang ringan namun haechan masih saja mengapit lengan jaehyun dengan erat.Ketiga bagian dari keluarga seo
itu tampak mengatupkan bibirnya saat melihat haechan yang menggandeng tangan jaehyun namun haechan dan jaehyun rupanya belum menyadari itu."Sudah pulang nak? " tanya ten
lembut memecahkan keheningan." eh iya mama sudah" haechan
tersenyum begitu lebar sampai
membuat ketiga orang di depannya itu lagi lagi merasa kebingungan."Gandengan mulu kaya mau nyebrang" celetukan hendery
mampu menyadarkan haechan dan jaehyun sehingga mereka berdua reflek melepaskan gandengan tangan tersebut."Maaf bang maaf kak" jaehyun
tersenyum canggung menatap raut wajah Johnny yang terlihat masam."Dede kekamar, ganti baju dan jangan turun sebelum ayah panggil" Johnny memandang haechan dengan tatapan tegasnya.
"Memangnya kita ndaa makan siang?" tanya haechan polos.
"Dede dengar tadi ayah ngomong
apa?" haechan merasa aura berbeda pada ayahnya siang ini jadi ia mengangguk dan berjalan menuju kamarnya.Kini tinggal keempat orang yang sedang berada diruang tamu, Johnny, ten, hendery dan juga jaehyun.
"Sejak kapan kalian jadi sedekat
itu?" tanya Johnny tanpa basa basi lagi, ten yang berada di dekat suaminya langsung mengelus lengan Johnny supaya bisa mengatur emosinya."Sejak dede kecil kan emang kita deket kan bang?" tanya jaehyun
sedikit ragu takut jawabannya tak
diterima dengan baik oleh Johnny."Ya gue tau tapi ngga sedeket ini
sebelumnya, gue lihat anak gue
gelayutan ngrangkul tangan lo,
udah kaya apaan aja" Johnny berkata dengan begitu sinis, kentara ada rasa tak suka melihat jaehyun dan haechan sampai sedekat itu."Maaf bang sebelumnya, kalo boleh jujur gue suka sama dede, emmm lebih tepatnya gue cinta" jaehyun rasa ini bukan waktu yang tepat untuk memberitahukan semuanya namun ia berfikir lagi bahwa lebih cepat lebih baik.
"Lo gila? Haechan itu ponakan lo
jaehyun, lo jangan lupa itu" semua yang berada disana merasakan perasaan tegang saat Johnny berkata dengan begitu lantang."Gue ngga lupa bang, tapi ini bener bener apa yang gue rasain sama haechan".
"Haechan itu keponakan lo ngga
seharusnya lo punya rasa cinta
kaya gitu sama anak gue jae, lo
mikir ngga sih kita ini sodara, gue
harap lo bisa hapus perasaan lo itu"."Dan gue minta mulai sekarang lo jangan terlalu deket sama anak gue, dan lo boleh keluar dari rumah ini sekarang" Johnny hendak pergi menuju kamarnya namun perkataan jaehyun membuatnya berhenti.
"Gimana kalo haechan juga cinta sama gue?" Johnny balikan badannya dan menatap jaehyun garang.
"Itu gak akan mungkin karena
haechan masih terlalu kecil untuk
punya perasaan cinta untuk
seseorang" ucap johnny kembali
mengelak."Kalo lo ngga percaya mending lo
tanya sama haechan, bener apa ngga apa yang gue omongin tadi" jaehyun masih enggan mengalah karna ia merasa semuanya harus selesai siang ini juga."Oh ngga perlu, bahkan gue ngga mau restuin kalian walaupun haechan juga punya perasaan yang sama kaya lo" Johnny hendak melangkah lagi namun jaehyun kembali berucap.
"Gue udah cium anak lo dan dia ngga nolak, bukannya itu tanda bahwa dia juga cinta sama gue?" ucapan jaehyun yang kali ini membuat johnny marah dan kecewa, la tubruk tubuh kekar jaehyun dan berikan sebuah pukulan yang cukup kencang.
"Ayahhh!!!" teriakan haechan
membuat Johnny mengalihkan
pandangannya, ten sudah berada
dipelukan hendery karena merasa takut sedari tadi.Ternyata sedari tadi haechan tak benar benar masuk kedalam kamarnya, haechan menyimak dari atas apa yang akan ayahnya bicarakan dengan omnya itu, dan isi semua percakapan tadi mampu membuat haechan sedih dan sedikit kecewa atas tanggapan ayahnya mengenai hubungannya dengan jaehyun.
Haechan turun tangga dengan
begitu tergesa, menghampiri sosok jaehyun yang sedang terbaring di lantai sebab pukulan Johnny yang terasa begitu kencang dan menyakitkan."Om jeje, om jeje ndaa papa?" jaehyun mengangguk sambil tersenyum, haechan usap sudut bibir jaehyun yang mengeluarkan darah dan mata haechan mulai berkaca kaca.
"Kenapa ayah pukul om jeje?" tanya haechan pelan.
"Karena hubungan kita salah ya Karena perasaan ini ya om?"
"Berarti omongan om jeje bahwa
cinta ndaa pernah salah itu bohong ya om?" air mata yang haechan bendung sejak tadi akhirnya jatuh begitu deras."Buktinya ayah ndaa nerima kita hiks, dede memang ndaa pernah ngrasain apa itu cinta tapi disaat om jeje bisa membuktikan ke dede bahwa dede juga lagi punya rasa itu dede percaya kalau dede punya perasaan itu hiks hikss" jaehyun ikut sedih mendengar ucapan haechan dan ia hanya bisa terdiam.
"Dari kecil dede diajarin buat selalu nurut sama orang tua, karena itu semua pasti akan jadi yang terbaik buat kita, dan sekarang ayah bilang bahwa kita ngga sepantasnya punya rasa ini, dede harus nurut ayah kan? hiks hikss" haechan usap air matanya kasar membantu jaehyun bangun untuk berdiri dan menatap ayahnya dengan lembut.
"Maafin dede ya om" haechan
usap telapak tangan jaehyun, dan
berjalan mendekati ayahnya."Maafin dede ya ayah, dede bakalan buang perasaan ini" haechan peluk tubuh ayahnya dan setelah itu berjalan menuju kamarnya.
Johnny merasakan rasa sedih dimata anak bungsunya namun entah mengapa ia masih merasa bahwa semua ini salah dan harus diluruskan. Bahkan suara isakan ten istrinya juga tak membuatnya berfikir lebih jernih.
Jaehyun berpamitan kepada
keluarga seo dan berjalan keluar
rumah itu, berjalan pelan menuju
rumahnya untuk pulang.Entah apa yang akan terjadi
selanjutnya jaehyun hanya
berharap semoga rasa cintanya dan juga haechan dapat dipersatukan.TBC!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaehyuck °•The Sweetest Love •°
Ficção AdolescenteHai teman teman Readers semuanya 🤩 Sebelumnya aku minta maaf banget karena aku nge post cerita ini ulang soalnya akun aku yang "yuniasafitRi12" gak bisa dibuka. Jadi aku putusin buat lanjutin ceritanya disini. Buat cerita aku yang "Haechan H...