Prolog

12.4K 598 5
                                    

Happy Reading
.

.

.

Voment guys..

.

.

.

Jakarta Selatan .Indonesia
22:30 Wib.

Suara musik Dj terdengar kuat didalam sebuah Club' elit yg terletak diTengah Kota Yg menjadi ibu kota negara Indonesia tersebut.

Minuman beralkohol, asap rokok dan tarian telanjang serta hubungan intim lainnya adalah suasana yg umum disana.

Tepat dipojok club' seorang remaja tengah menikmati waktunya sendiri sembari merokok.

Minuman beralkohol terdapat didepannya dalam jumlah yg lumayan banyak.

Menatap datar para wanita penghibur yg tengah melayani para tamunya didepannya.

Ia adalah Jevan aleandro park. Putra dari Direktur perusahaan ternama dikorea Selatan.

Jevan tersenyum kecut saat mengingat kedua orangtuanya yg berada dikorea sana.

ia diindonesia hanya bersama dengan nenek pihak ibunya dan satu orang kepercayaannya ayahnya.

alasan ia dikirim ke Indonesia adalah untuk menghindari musuh sang ayah yg selalu mencari celah untuk menghancurkan ayahnya lewat dirinya.

Hal yg biasa dalam dunia bisnis, Menghancurkan lewat orang terdekat.

Jevan beranjak dari tempatnya ketika merasa waktunya untuk pulang. Waktu untuk menenangkan dirinya sudah selesai.

"Hai tampan ingin pulang? Tidak ingin menikmati surga dunia ini dulu?" Goda salah satu wanita penghibur ketika Jevan hendak berjalan keluar.

"Tidak tertarik" Jawab Jevan lalu bergegas pergi meninggalkan wanita yg menatap punggungnya dengan tatapan kesal.
.

.

.

Jevan memakirkan motornya saat ia telah sampai dirumah megah miliknya yg telah ia tinggali beberapa tahun ini sendiri.

Ia berjalan masuk kerumah tersebut dengan mata sayu menahan kantuk dan pusing.

Cklek..

"Huft"

Jevan merebahkan tubuhnya disofa ruang tamu lalu meraih ponselnya dari saku celananya.

"Mereka tidak mengingatmu Jevan. Berhentilah berharap" Monolognya saat tidak ada satupun pesan masuk dari orangtuanya.

Jevan menghela nafas lalu melemparkan ponselnya ke sebelahnya lalu memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa pusing yg tiba-tiba menderanya.

"Aku tidak ingin berharap lagi" Gumamnya.
.

.

.

BADBOY TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang