Chapter:12

5.7K 388 11
                                    

Happy Reading
.

.

.
Votmen ya guys..
.

.

.
"Jangan Berbicara seperti itu Lionel, abang mohon" Ucap Rafka membuat senyum tipis Lionel terbit.

"Kenapa? Apakah salah?" Tanya Lionel yang hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh Raska.

"Lionel jangan lakukan hal itu lagi, kau nyaris kehilangan nyawamu karena overdosis obat penenang" Ujar Rafka yang kini berjalan mendekati ranjang Lionel.

"Memang itu yang ku mau" Balas Lionel membuat keduanya terdiam  kehilangan kata-kata.

Lionel telah berada dibatas kemampuannya, kewarasannya lama-lama terkikis habis oleh luka mentalnya.

Cklek..

Seorang dokter bernametag Samuel Smith yang tak lain adalah dokter pribadi keluarga mereka berjalan masuk dengan langkah cepat diikuti suster di belakangnya.

"Lionel, sungguh keajaiban" Ucapnya ketika ia telah menghentikan langkahnya disamping ranjang Lionel.

Samuel segera menyiapkan peralatan kedokterannya dan memeriksa keadaan Lionel yang tak bergeming dari tempatnya.

Samuel mengerutkan keningnya ketika melihat wajah datar dengan tatapan kosong sang pasien lalu menghela nafas.

"Dimana orangtua kalian? Ada yang ingin saya sampaikan terkait kondisi adik kalian" Ucap Samuel membuat keduanya saling melempar pandangan.

"Tidak bisakah dengan kami saja?" Ujar Raska yang mendapatkan jawaban berupa gelengan kepala oleh samuel.

"Mama papa dikantin" Ucap Rafka yang diangguki oleh samuel yang kini berjalan ke luar setelah memberikan obat kepada Lionel.

Lionel memejamkan matanya lelah dan berharap bahwa ia bangun kedepannya ia sudah berada didalam tanah.

"Aku tahu kau lelah lio, tapi bertahanlah sampai semuanya dapat terbalaskan" Gumam Raska.
.

.

.
L'X International High school
09:30 Wib.

Liona mengaduk makanan didepannya dengan tatapan kosong dan pikiran yang selalu tertuju kepada sang adik yang keadaannya sampai sekarang belum ada kemajuan.

Lian menghela nafas lalu mengusap surai panjang Liona lembut yang membuat sang gadis tersentak kaget lalu tersenyum paksa.

"Why dear?"

Liona hanya menggelengkan kepalanya lalu menyuapkan paksa mie pasta kedalam mulutnya.

"Lionel akan baik-baik saja, percayalah. Nanti Kita ke rumah sakit untuk menjenguknya" Ujar Ronald membuat Liona menatapnya lalu menganggukkkan kepalanya.

Ia juga berharap seperti itu, Liona menundukkan kepalanya, memejamkan matanya erat, mencoba menahan tangisnya sebisa mungkin.

"Aku takut" Lirihnya yang membuat Lian menarik tubuh sang gadis kedalam pelukannya yang langsung membuat tangisan liona pecah.

"Hiks....hiks...gimana jika lionel nyerah lian?"

Lian hanya bisa diam dengan tangan yang mengusap punggung gadisnya lembut dengan harapan hal itu dapat membuat Liona lebih tenang.

Suasana kantin hening ketika adegan itu terjadi, sekolah memang tidak mengetahui kecelakaan yang menimpa Lionel karena Axel menutup berita tersebut keluar.

BADBOY TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang