Chapter:02

10.5K 760 31
                                    

Happy Reading
.

.

.

Voment guys...

..

PLAK!!

Lionel memejamkan matanya ketika mendapat tamparan ketika ia baru saja kembali ke mansion mewah ini.

"Kamu tahu kesalahan kamu Lionel?"

Lionel membuka matanya dan menatap datar Liana yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Hm?"

"Kamu seharusnya tidak mempermalukan nama saya! Apa kata orang jika mereka tahu bahwa putra bungsu keluarga alleandra merokok?!" Bentak Liana.

Lionel terkekeh pelan ketika mendengar ucapan dengan nada tinggi tersebut.

Lionel membuang puntung rokoknya ke lantai lalu kembali menatap Liana.

"Katakan saja karena keluarga Alleandra tidak pernah mendidik putra bungsu mereka dan mengabaikannya. Masalah selesai" Balas Lionel.

Liana terdiam sembari mengepalkan tangannya ketika mendengar ucapan Dengan nada datar tersebut.

Lionel tersenyum remeh sembari menatapnya datar.

"Ibu yang gagal"

Lionel berjalan pergi kearah kamarnya dengan tangan yang membawa belanjaan dengan logo supermarket tersebut.
.

.

.
Cklek..

Lionel membuka pintu kamarnya lalu kembali menutupnya, ia berjalan kearah ranjang empuknya lalu merebahkan tubuhnya.

"Baru juga sehari tapi kenapa capek banget ya?" Monolog Lionel.

Manik coklatnya menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong dengan pemikiran yang berkelana Kemana-mana.

"Hidup ini menyebalkan" Gumam Lionel lalu mendudukkan dirinya diranjang lalu memainkan pematik.

Cklek..

Lionel menoleh kearah pelaku yg masuk kedalam kamarnya tanpa izin dengan tatapan datar.

"Siapa?" Tanya Raska dingin dengan tatapan yg menatap Lionel dengan tatapan tajam.

"Urusanmu?" Balas Lionel tak kalah dingin dengan tatapan yang membalas tatapan abang sulungnya tersebut dengan tatapan tak kalah datar.

Raska tertegun ketika mendengar balasan dengan nada dingin dan tatapan datar tersebut.

Ini hal yang sangat asing untuknya. Biasanya Lionel tidak akan berani menatap lawan bicaranya dan tidak pernah menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat dan nada dingin tersebut.

Sang adik bungsunya hari ini sangat asing untuknya, seperti sosok yang baru terlahir kembali.

"Lionel katakan siapa yang sudah mengajarimu merokok?" Tanya Raska.

"Nothing dan keluar dari kamarku. Aku tidak pernah mengizinkan orang asing untuk masuk Wilayah pribadiku" Ucap Lionel.

"Aku bukan orang asing,aku abangmu"

Lionel menaikkan alisnya sembari menatapnya dengan tatapan remeh dan sudut bibir yang menyunggingkan senyum miring.

"Kau tidak demam kan? Ucapanmu seperti orang yang terserang demam tinggi,melantur" Ucap Lionel.

Raska menghela nafas,ada rasa sakit tak kasat mata yg meremas dadanya hingga membuatnya kesulitan untuk bernafas.

Lionel di depannya ini berbeda dari Lionel beberapa hari yang lalu.

Ia menyukai perubahan adiknya namun di satu sisi lain ia juga tidak menyukai perubahan Lionel yang seolah-olah menganggapnya sebagai orang asing.

"Lionel bagaimanapun juga aku abangmu dan kau adikku. Hubungan darah tidak bisa diputuskan sekeras apapun kau menyangkalnya" Balas Raska.

Lionel terkekeh pelan lalu melempar pematik ditangannya keatas ranjang.

"Dan kau melupakan fakta bahwa kita hanya menjadi saudara diatas selembar kertas" Balas Lionel.

"Kau berubah" Ucap Raska.

"Kalian yg memaksaku untuk berubah, bukankah begitu?"

"Aku suka dengan perubahan mu yang menjadi lebih berani namun aku juga membenci sikapmu yang menjauh dan mengangap ku sebagai orang asing"

"Kau yang memaksaku menjauh sejauh-jauhnya darimu dan kedua adik bodohmu itu, dan kau yang selalu menganggapku sebagai orang asing Raska" Tekan Lionel.

Perasaannya bercampur menjadi satu antara senang,sedih, dan kecewa ketika mendengar ucapan Raska.

Yang jelas adalah ini bukan perasaannya melainkan perasaan Lionel asli yang tertinggal.

"Aku..."

"Kau tidak tahu dimana salahku sampai kau membenciku sedekimian rupa. Apa aku pernah menyinggung mu? Apa aku pernah mencelakaimu hingga akhirnya kau membenciku?"

"........."

"Kau membenciku Raska dan kau selalu menyangkal bahwa aku bukanlah adikmu disaat kau tahu hubungan darah tidak bisa diputuskan"

"Maaf"

"Tidak hanya kau. Mereka membenciku dan mengasingkan ku seolah-olah aku bukanlah anggota keluarga disini melainkan seseorang yang menumpang hidup disini"

"Aku membenci mereka, orang yang kau panggil orangtua dan aku membenci kenyataan bahwa didalam tubuhku mengalir darah mereka"

"Mereka juga orang tuamu Lionel, Kau tidak membenci mereka begitu saja"

"Kenapa? Mereka bisa membenciku yang notabenenya adalah anak kandung mereka lalu kenapa aku tidak bisa?"

Raska terdiam. Tangannya mengepal ketika mendengar keluh kesah Lionel selama ini.

"Maafkan aku. Kita masih bisa memperbaiki hal itu dan mengulang semuanya dari awal"

"Kain putih jika terkena noda tidak akan bisa kembali seperti semula sekeras apapun kau membersihkannya"
.

.

.
TBC
Vote and koment guys..

Jangan bingung kalau bahasanya campur aduk apalagi kadang lo gue kadang nggak.







BADBOY TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang