Chapter:10

6.7K 423 17
                                    

Happy Reading
.

.

.
Voment guys..
.

.

.

"Itu tidak mungkin tuan muda, Keluarga anda tidak sejahat yang anda pikir" Ujar Jack membuat Lionel terkekeh pelan dengan air mata yang menetes dimatanya.

"Kenyataannya mereka lebih jahat daripada yang selama ini gue pikir Jack"

Jack hanya diam dengan tatapan sendu yang menatap wajah kacau Lionel yang baru ini ia lihat.

Karena sebelumnya Lionel selalu menangis dalam diam di kamarnya atau menangis ditoilet dengan keran menyala.

"Nggak ada orangtua sejahat mereka Jack!! Nggak ada saudara sedarah yang sejahat mereka Jack! Mereka buang gue! Mereka kucilkan gue seolah-olah gue bukan bagian dari Alleandra!!"

"Mereka lebih jahat daripada apa yang gue pikirkan selama ini"

"Tuan muda"

"Mereka jahatkan Jack? Dari segi kamar aja kita udah bisa lihat betapa timpangnya perhatian mereka, Bahkan Yang ngasuh gue bukan ibu kandung gue disaat saudara-saudara gue diasuh oleh ibu kandung mereka!"

"Mereka pernah berharap Lionel mati dan sekarang harapan mereka terkabul! Lionel mati! Lionel udah mati!"

Jack menggelengkan kepalanya Lalu mengusap pundak Lionel dengan mata berkaca-kaca.

"Lionel udah mati Jack dan mereka memintanya kembali, kenapa Jack? Kenapa mama baru nyesel setelah dengan tangannya sendiri ia membunuh Lionel?"

Raska terdiam mematung dengan tatapan kosong dengan tubuh yang masih terbalut seragam sekolah.

Ia mendengar nya, ia mendengar semua unek-unek Lionel sedari tadi dan melihat betapa kacaunya sang adik bungsu.

Memang hanya Lionel yang berada dilantai 3 dan berjajaran dengan kamar para tamu sedangkan kamar anggota keluarga Alleandra berada dilantai 4.

Timpang kan?.

"Mereka pilih kasih Jack dan gue nyesel lahir dari rahim mama dan Menyandang marga Alleandra"
.

.

.
Cklek..

Lionel membuka pintu kamarnya dan kembali menutupnya dengan wajah pucat, mata sembab dan tatapan kosong.

"Perasaan apa ini? Lionel..kau terlalu bodoh, Berhenti berharap pada para hama itu"

Tubuhnya merosot dengan isakan yang akhirnya keluar setelah ia tahan selama ini.

Perasaan sakit ini kembali hadir bahkan lebih hebat daripada rasa sakit yang lalu.

Ingatan menyakitkan pemilik asli dan milik-Nya sendiri terus berputar layaknya kaset rusak.

"Kenapa? Kenapa tuhan? Kenapa engkau membuat hidup hambamu semenyakitkan ini? Apa yang engkau rencanakan sebenarnya?" Gumamnya..

Kata kenapa selalu ia layangkan entah kepada siapa, Kenapa hidupnya semedihkan ini? Kenapa? Kenapa ada seorang ibu yang seperti itu?.

(Karena mimin yang menulis nya🤣).

Lionel mengusap air matanya lalu menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.

Air matanya terus menetes membasahi pipinya, kini ia begitu lelah bahkan sangat lelah.

Lionel asli terlalu bodoh dan dia jauh lebih bodoh karena tidak bisa menghilangkan perasaan sakit ini dan menemukan pelampiasan yang lebih baik.

BADBOY TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang