Arena

40 5 4
                                    

"loh,Nana kau juga disini"
Tanya Nico dan terkejut melihat semua anggota CR berdatangan satu persatu ke stadion bola yang sudah lama tidak digunakan.

"Dimana pasiennya"
Tanya emu pada Nico yang loading dibuatnya.

"Aku tidak tau,aku juga baru sampai"
Jawab Nico melihat sekitar lalu menangkap sosok yang tidak asing.

"KOKO!!"
Teriak Nico memanggil Koko dengan kencang membuat sakit telinga orang disekitarnya.

"Kalian sedang apa disini"
Tutur Koko menatap mereka bingung.

"Aku dapat pesan disini ada pasien"
Tutur emu membuat kerutan tipis di kening Koko.

"Pasien?"
Tutur Koko dengan pose berfikir tapi matanya menatap lurus parad lalu dia tersenyum tipis.

"Baiklah,mungkin itu salah paham"
Tutur Koko lagi dengan senyum manis yang mungkin akan membuat orang diabetes.

"Koko kau cantik dengan dress itu,dimana kau membelinya"
Tutur anggota PPMP bersama mengancungkan jempol pada Koko yang tertawa kecil mendengar nya.

"Tapi tidak biasanya kau memakai dress"
Tutur Poppy berjalan mengitari Koko dengan tatapan heran.

"Ah..,itu...sedang ingin saja^^"
Jawab Koko dengan senyum kikuk.

"Kau sendiri sedang apa disini"
Tanya Hiro dengan nada datar tapi semua tatapan menatapnya kaget.

"Latihan,karna tempat ini di beli untuk di jadikan tempat latihan"
Jawab Koko membuat mereka menatapnya tak percaya.

"Yang benar saja,hanya untuk latihan dia membeli lapangan sebesar ini,berapa uang yang dia keluarkan"
Batin mereka bersamaan.

"Hehe,Senjin yang membelikannya"
Tutur Koko sambil tertawa kecil sampai sebuah bola melesat ke arah Koko tapi berhasil di tangkap oleh kei dengan wajah sedikit terluka dan keringat yang banyak.

"Lagi,tangkap lagi!!"

"Hah,bagaimana ingin melindungi Koko menjaga diri sendiri saja tidak bisa,lagi tangkap ini lagi!!"

Teriakan yang cukup keras lah,bergema di stadion bola itu,dan Koko hanya tersenyum melihat ekspresi masam kei sambil merapikan rambut kei yang berantakan.

"Semangat,menjadi anak didik dari Yuna memang tidak mudah"
Ujar Koko menyemangati kei yang mengangguk.

"Sedang apa kalian,bukannya latihan dunia sedang dalam bahaya kalian berdiri seperti pajangan toko busana"
Tutur Yuna dengan nada yang lumayan galak.

"Dalam bahaya?"
Tutur emu pelan.

"Shuji ingat tidak sekelompok orang yang mengaku pemburu pahlawan,itu lah bahaya yang akan datang"
Tutur Koko membuat Shuji membatu seketika.

"Koko tidak latihan~"
Tanya seseorang pada Koko membuat semua orang mengarahkan matanya pada orang itu,yang berjalan kearah Koko hendak memeluk.

"Ryu~,rasanya sudah seabad kita tidak bertemu"
Jawab Koko tiba tiba menghindari Senjin membuat Senjin sedikit terkekeh.

"Jangan berlagak,kau bukan apa apa tanpa Koko dan aku"
Batin Senjin tersenyum manis.

'Kau pikir aku takut,tidak jin tidak sama sekali~'

"Koko ayo berlatih dengan ku saja,aku ingin lihat perkembangan mu"
Tutur Senjin menarik Koko ke arena tempur.

"Siap,jangan sungkan menyerang ku paham?"
Tutur Senjin siap dengan botol lost nya dan Koko siap dengan gashatnya.

"Perhatikan gerakan mu,disini dan sini salah,ulangi,kau tidak bisa menyentuh ku jika kau bergerak selambat siput"
Tutur Senjin bertarung tanpa berubah menjadi Kamen raider,sambil mengarahkan Koko.

"Perbaiki kuda kuda bertarung mu,kau bukan melawan bugster tapi seorang pemburu liar,masih lemah,ulangi"
Tutur Senjin lagi dan Koko dengan secepat mungkin menyerangnya.

"Masih lambat,ulangi"

"Ulangi"

"Ulangi"

"Lambat"

"Ulangi"

"Lebih cepat"

"Masih salah,ulangi"

"Istirahat lah"
Tutur Senjin saat melihat jam sudah 9 jam mereka berlatih tanpa istirahat,dengan sigap Kai menghampiri Koko lalu memberikan nya minum.

"Apa aku berlebihan Koko"
Tanya Senjin enteng dengan senyum polosnya tentu yang lain berdecak kesal apa apaan orang di hadapannya ini.

"Tidak aku baik baik saja,ayo aku sudah selesai istirahat"
Tutur Koko membuat Kai menghela nafas melihat Koko yang sangat bersemangat walau wajahnya terlihat lelah,musuh nya kali ini memang tidak akan mudah di kalahkan.

"Aku tidak boleh kalah,Kei ayo lanjut"
Tutur Kai pada Kei dan mereka semua latihan sampai malam.

'Sial aku kelelahan,kau memang iblis tak punya hati'

"Bercermin lah sebelum menggeritik orang lain"
Batin Koko setelah membersihkan dirinya dan duduk di samping Kai yang ternyata tidur dengan posisi duduk.

"Hah,ada ada saja"
Tutur Koko mengubah Kai menjadi data dan memindahkan nya ke kamar lalu menutup pintu kamar Kai.

"Kei tidur lah besok kita akan latihan lagi"
Tutur Koko menatap Kei yang sedari tadi tidak selesai dengan acara makannya.

"Aku merasa sangat sangat lapar Koko~"
Jawab Kei tersenyum simpul dengan pipi tembem karna penuh makanan.

"Selesai makan mu cepat,aku akan mengawasi mu"
Tutur Koko ikut duduk di samping Kei yang dengan makan,sesekali Kei menawari Koko tapi di tolak oleh Koko.

"Sejak kapan bugster makan?"
Tanya Koko dalam hati bingung menatap Kei yang seperti nya menikmati makanannya.

"Koko ap,aaaaahhh darah Koko kau baik baik saja!!!!"
Teriakan Kei berhasil membangunkan semua makhluk yang sedang tidur karna kelelahan dan berlari panik ke dapur.

"CK,kau berisik sekali Kei,telinga ku bisa tuli"
Tutur Koko sambil menggambil beberapa tisu lalu menggulungnya dan memasukannya di hidung untuk menghentikan mimisannya.

"KEI KOKO KENAPA!!!"
Teriak yang bergema membuat Koko terjungkal dari tempat duduk tanpa senderan miliknya dan menghantam kepala nya lalu pingsan.

"Auhh,kelapaku seperti akan meledak sekarang"
Tutur Koko memijat pelan kelapanya yang semakin berdenyut.

"Koko,kau sudah baikkan ada yang sakit"
Tutur Kai menghampiri Koko.

"Kau pingsan karna terjatuh dari kursi dan yang lain panik tapi sekarang mereka sudah tidur"
Jelas Kai dan Koko hanya mengangguk.

"Kenapa kau tidak tidur kau pasti lelah"
Tutur Koko tapi kau menggeleng,aku tidak bisa tidur,aku khawatir jadi aku disini menjaga mu sampai kau bangun.

"Sini biar ku bantu,aku sudah belajar cukup banyak soal ini"
Tutur Kai dan Koko malah merebahkan diri di panggung Kai sebagai bantal.

"Aku takut saat aku menutup mata,aku tidak bisa membuka nya lagi,lalu hanya bisa melihat kalian berjuang tanpa bisa membantu, aku takut hanya takut kehilangan kalian,aku ingin jadi lebih kuat setiap detik apa aku egois"
Tanya Koko dan kai hanya menggeleng tanpa melihat lalu mengelus pelan Surai milik Koko.

"Koko perasaan manusia memang lucu,mereka kadang tidak takut tapi kadang mereka takut pada hal yang sama,menjadi lebih kuat itu bukan alasan kau memaksa kan dirimu,tidak salah tapi caramu memaksakan semua dengan tergesa gesa yang salah,aku akan bersamamu,walau nyawa ku taruhan nya jangan takut sendiri,kau punya kami semua Koko, istirahat Koko aku akan menjaga mu malam ini seperti kau menjaga ku setiap malam dimana pun kau berada,beristirahat kali ini dengan tenang aku akan membangunkan mu jangan takut kamu lupa untuk bangun"
Tutur Kai membuat Koko Perlahan menutup matanya dan tertidur,tertidur dengan tenang untuk pertama kalinya.

























































Hai,ketemu lagi dengan author,semoga suka alurnya,maaf lama up karna author semakin hari semakin sibuk
Terimakasih bagi yang setia nunggu cerita author dan selamat datang bagi yang baru membaca cerita ini
Sampai jumpa di lain waktu siyuu..

Menjelajah ke dunia Kamen rider ex aidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang