Eps 1

7.2K 305 4
                                    

.

.

.

Ting~ Ting~

Suara terdengar dari benda persegi yang berada diatas nakas samping tempat tidur, seorang pria dewasa terlihat tidur dengan damai nya tanpa kelihatan terganggu sama sekali.

Tapi tiba-tiba saja...

BRRAKKKKK!!!!

Ada seorang Submissive paruh baya yang masih kelihatan segar nan cantik yang tiba-tiba membuka pintu kamar nya dengan tidak santai.

"Jaemin!! Sampai kapan kamu mau tidur?!!" Teriak Submissive cantik itu sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Jaemin.

Jaemin membuka perlahan matanya, menatap Submissive yang ada dihadapannya.

"Mommy kok ada disini..?" Tanya Jaemin dengan suara serak khas bangun tidur.

"Emang nya Mommy ga boleh kerumah kamu?!! Mommy harus izin dulu ke kamu gitu?!!!" Tanya Submissive yang diketahui adalah Mommy dari Jaemin bernama Jung Taeyong.

"Ya ngga gitu juga, tapi setidaknya mommy kabarin dulu" Jaemin duduk dan melihat sekitar.

"Mommy ngeberesin kamar Jaemin?" Tanya Jaemin.

"Ya iyalah, kamar kaya kapal pecah begini siapa yang betah ngeliatnya?! Lagian harus nya kamu itu biarin salah satu maid di sini masuk ke kamar kamu buat beresin kamar" omel Taeyong.

"Terserah Mommy aja deh." Jaemin berdiri dan langsung melesat pergi ke kamar mandi.

"Jaeminnn!!!!" Taeyong tentu saja sangat kesal dengan sifat anak nya yang selalu menganggap mudah segala hal.

_________

Beberapa saat berlalu, Jaemin selesai mandi dan memakai baju formal nya, Jaemin melihat ponsel nya dan ada pesan dari asistennya. Tanpa pikir panjang Jaemin membalas pesan tersebut dan langsung turun ke lantai bawah untuk sarapan.

At. ruang makan

"Good morning." Sapa Jaemin.

"Morning too, boy." balas Daddy Jaemin, Jung Jaehyun. Taeyong hanya menatapnya sinis.

Jaemin menatap sekilas Taeyong dan langsung memalingkan wajahnya dengan sedikit kaku karena tatapan tajam Taeyong, Jaemin lalu duduk dan mereka memulai acara sarapan.

Sebenarnya ini adalah mansion Jaemin tapi Jaehyun dan Taeyong berkunjung kerumah Jaemin saat pagi-pagi sekali sebelum Jaemin bangun. Kedua orang tua itu memiliki kunci cadangan nya.

Setelah acara sarapan selesai, Jaemin tidak langsung pergi ke perusahaannya. Ia diajak Jaehyun dan Taeyong untuk mengobrol sebentar.

"Jaemin, kapan kamu mau nyari Istri?" Tanya Taeyong. Jaemin melihat Submissive yang sudah melahirkannya itu.

Jaemin menundukan wajahnya.

"Hmm... Jaemin masih belum mau punya istri... "

"Kamu masih belum bisa ngelupain mantan tunangan kamu itu?! Dia bukan orang baik, Jaemin" Tanya Taeyong sambil menatap lekat anaknya itu.

"Bukannya gitu, Jaemin udah lupain Winter kok.. Jaemin masih belum mau nyari lagi aja.."

"Sampe kapan kamu mau terus sendirian? Harusnya diumur kamu yang ke dua puluh enam tahun, kamu itu udah punya istri. Terlebih lagi sekarang kamu pemegang perusahaan." Ucap Jaehyun.

"Iya, Jaemin bakal usahain..."

"Udah ga ada yang mau diomongin lagi kan? Jaemin harus cepet-cepet ke kantor" Tanya Jaemin menatap kedua orang tuanya.

"Ya udah kamu berangkat aja, hati-hati. Jangan lupa makan, harus tepat waktu. Kalau kamu sibuk terus mau istirahat, minta tolong aja ke asisten kamu buat gantiin dulu, jangan terlalu maksain diri sampe kamu ga makan. Nanti pulangnya jangan malem-malem, selesai kerja langsung pulang, jangan keluyuran dulu. Dan ngendarain mobilnya jangan ngebut-ngebut" ucap Taeyong panjang lebar.

"Iya mom, Jaemin berangkat dulu" Jaemin mengangguk dan beranjak pergi ke kantornya menggunakan mobil mewahnya.

At. Jung Corp

Jaemin berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk di mejanya. Ini sudah waktu makan siang dan Jaemin ingat akan pesan Ibu nya, Jaemin menelpon asisten nya agar asistennya masuk keruangan kerjanya. Beberapa menit Jaemin menunggu, asisten nya itu memang tak pernah membuat nya menunggu begitu lama.

Tok tok tok

"Masuk."

"Ada apa pak?" Tanya asisten nya bernama Kun.

"Bisa tolong gantikan saya selama jam makan siang?" Tanya Jaemin.

"Bisa pak."

"Baiklah saya permisi dulu" Jaemin bangun dari tempat duduknya dan meninggalkan ruangan.

Jaemin akan pergi ke restoran yang ada di dekat kantornya, hanya beberapa meter. Jadi Jaemin pergi dengan berjalan kaki, tapi sesaat sebelum Jaemin masuk kedalam restoran tersebut Jaemin melihat ada seorang anak kecil yang sedang menangis disekitar taman dekat restoran itu.

Saat jaemin melihat anak kecil tersebut, ada perasaan mengganjal saat mendengar suara tangisannya. Tanpa ia sadari kakinya berjalan kearah anak itu.

Jaemin sudah ada dihadapan anak kecil itu, Jaemin berjongkok untuk menyamakan tinggi nya dengan anak kecil tersebut.

"Hei... ada apa? Kenapa menangis..?" Tanya Jaemin halus.

Anak kecil itu mendongakkan kepalanya dan menatap Jaemin dengan mata sembab nya.

"Om ciapa..?" Tanya anak kecil dihadapan Jaemin dengan suara yang agak serak karena menangis.

"Perkenalkan nama om, Jaemin. Nama kamu siapa? " Jaemin mengulurkan tangannya untuk mengajak nya bersalaman.

"Nama atu Jicung... Om boyeh panggil atu Icung... Om butan olang ahat kan?" anak kecil yang ternyata bernama Jisung itu menerima jabat tangan Jaemin sekaligus bertanya.

"Bukan, om Jaemin orang baik kok. Orang tua Icung kemana?" Jaemin bertanya sambil mengelap air mata yang tersisa di pipi gembil Jisung.

"Tadi Icung agi beli ec klim cama Bunda, tapi tadi Icung ga cengaja lepas tangan Bunda..."

"Telus, kata Bunda Icung ga puna Ayah..." lanjutnya menundukan kepala.

Jaemin terdiam, ia menatap anak kecil di depannya. Tangan nya terulur untuk mengelus surai hitam nan halus Jisung.

Jisung mendongakkan kembali kepalanya. Kemudian bertanya.

"Icung boyeh peyuk om ga..?" Tanya Jisung dengan muka polosnya. Suara nya kecil tapi masih bisa didengar oleh Jaemin.

"Boleh." Jaemin merentangkan tangannya dan Jisung masuk kedalam pelukan Jaemin.

Jaemin mengelus punggung sempit itu, sedangkan Jisung menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jaemin.

Sudah 5 menit mereka berpelukan, Jisung melepaskan pelukannya lalu menatap Jaemin.

"Telima kaci om Jaemin.." Ucap Jisung.

"Sama-sama anak manis" Balas Jaemin sambil mencubit pelan pipi chubby itu.

Jaemin melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam tangan nya menunjukan pukul 12:37KST.

Ia melihat sekeliling taman itu, ia harus menunggu Jisung sampai bertemu dengan Bunda nya. Lalu Jaemin berdiri.

"Ayo, Icung ga boleh nungguin Bunda ditempat yang panas. Kita cari tempat yang teduh dulu" Ajak Jaemin. Ia menggenggam tangan mungil itu.

"Ayo" Jisung pun mengikuti langkah Jaemin.

.

.

.

__________________________________

Hai, ini karya pertama ku jadi maaf banget kalo masih banyak kekurangannya.

Janda Muda [JAEMREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang