Eps 22

1.8K 164 4
                                    

.

.

.

Saat memasuki restoran itu, Jaemin langsung membawa Jisung beserta Renjun yang di genggam nya menuju meja yang sudah dipesan.

Jaemin lalu menarik kursi untuk Renjun.

"M-makasih.." ucap Renjun sedikit gugup karena di tatap oleh Jaemin yang sangat tampan malam ini.

Rambut Jaemin di tata serapi mungkin dengan balutan kemeja dan jas hitam yang menambah kesan dominant pada nya. Renjun pun tak kalah mengagum kan malam ini, ia terlihat sangat cantik dan elegan. Riasan tipis dan senyuman itu menambahkan kemanisan pada seorang Nakamoto Renjun.

Jaemin mendudukan Jisung di kursi sebelah Renjun sebelum diri nya ikut duduk. Jisung berada di tengah-tengah Jaemin dan Renjun.

Baik orang tua Jaemin mau pun orang tua Renjun, mereka belum datang karena ada kemacetan mendadak di pusat kota. Sedangkan tadi Jaemin mengambil jalan lain, walaupun sedikit jauh namun jalan itu tidak terlalu ramai.

Ada seorang pelayan yang mendekati calon keluarga kecil itu.

"Permisi, apa ada yang ingin di pesan terlebih dahulu?" Tanya ramah pelayan itu.

"Hm.. kami pesan wine, juice strawberry, dan juice semangka masing-masing satu. Itu saja." Ucap Jaemin tanpa bertanya ke Renjun atau pun Jisung, karena ia memang sudah mengetahui apa juice favorit mereka.

Pelayan itu pun mengangguk.
"Baik, ditunggu ya pesanan nya. Saya permisi dulu." Pelayan itu membungkuk sekilas dan pergi.

"Kok wine?" Tanya Renjun saat pelayan itu sudah meninggalkan mereka.

"Emang nya kenapa?" Jaemin malah bertanya balik.

"Kalau kamu mabuk gimana?"

"Ga bakal, Saya bukan orang yang gampang mabuk. Jadi tenang aja." Ucap Jaemin. Renjun hanya ber oh saja.

Lalu tak lama pelayan tadi datang lagi sambil membawakan pesanan calon keluarga kecil itu.

Dan akhirnya orang tua Jaemin datang lebih dulu, lalu di susul oleh kedua orang tua Renjun.

"Maaf kalau kalian nungguin lama" ucap Jaehyun.

"Iya, kita juga nyampe nya belum lama." Balas Jaemin.

"Oh iya, tadi Mommy sama Mama Winwin juga minta buat anggota keluarga yang lain dateng juga. Kalian keberatan?" Tanya Taeyong pada anak dan juga anak dari sahabat nya itu.

Lalu Renjun pun menjawab
"Kita ga keberatan, tan. Malah lebih rame lebih seru."

"Ih kok manggil nya Tante sih? Panggil Mommy aja." Tegas Taeyong yang tidak bisa di ganggu gugat.

"I-iya Mom.." gugup Renjun.

"Kamu mah malu an mulu Njun." Celetuk Winwin. Renjun yang mendengar nya sedikit memanyunkan bibir nya, membuat para orang dewasa lainnya merasa gemas.

"Bunda.. Bunda.." panggil Jisung dengan berbisik, dan ia sedikit menarik-narik ujung baju yang dipakai Renjun.

"Hm?" Renjun melihat kearah anak kesayangan nya.

"Ini yang batal adi kakek buat Icung ya?" Jisung berbisik pada Renjun dengan tatapan nya yang melihat ke arah Jaehyun dan Taeyong.

"Iya, kenapa?"

"Nda papa."

"Nama kamu Jisung kan?" Tanya Taeyong.

"Iya! Pandilan na Icung!" Seru Jisung.

Taeyong yang melihat kelucuan anak dari calon menantu nya itu hanya tertawa gemas.

Lalu ada beberapa orang yang berpakaian rapi yang mendekat ke arah meja mereka. Itu adalah saudara-saudara Jaemin. Jung Jeno kembaran Jaemin dengan istri dan anak mereka. Dan Sungchan yang merupakan adik bungsu Jaemin.

Mereka menyapa satu-persatu orang yang berada di meja itu. Anak dari Jeno dan Haechan, yaitu Chenle. Begitu antusias saat melihat Jisung yang juga berada di sana. Itu artinya, Chenle bisa bermain dengan Jisung.

Lalu tak lama setelah kedatangan saudara kandung Jaemin, para saudara Renjun pun datang. Xiaojun datang sambil bergandengan tangan dengan Hendery, suami nya. Dan Shotaro yang menempati posisi anak bungsu Nakamoto.

Dan ternyata, Sungchan dan Shotaro adalah sepasang kekasih. Bahkan orang tua mereka tidak tau apapun, Sungchan dan Shotaro awal nya ingin memberitahu hubungan mereka saat mereka benar-benar yakin dengan perasaan satu sama lain. Tapi rencana itu gagal karena Shotaro yang keceplosan memanggil Sungchan dan berakhir di tanya-tanya oleh kedua orang tua mereka.

Mereka pun sedikit berbincang-bincang ringan diselingi oleh beberapa candaan dan tawa. Setelah berbincang sedikit, mereka memutuskan untuk memulai acara makan malam nya karena Jisung juga sedikit merengek lapar.

Selesai makan malam, Jaehyun kembali membuka suara nya.
"Jadi? Kalian bener-bener udah pasti sama perasaan kalian masing-masing?" Tanya Jaehyun menatap serius ke arah Jaemin dan Renjun.

"Kita udah bener-bener yakin." Tegas Jaemin yang juga menunjukan raut wajah serius. Dan perkataan Jaemin pun ikut diangguki oleh Renjun dengan mantap.

"Yaudah, putusin aja tanggal sama bulan nya. Nanti biar Papa urusin semua nya." Ucap Yuta dengan santai, walaupun diri nya sedikit sedih dan tidak rela karena harus merelakan anak spesial nya ke dominant lain.

"Hmm.. tanggal sepuluh, bulan sekarang aja gimana? Kan lebih cepat lebuh baik." Saran Winwin.

"Tapi kaya nya terlalu dadakan deh Ma, soal nya akhir-akhir ini Jaemin lagi banyak kerjaan. Banyak perusahaan yang ngajak kerja sama. Kalau mau nikah kan, harus nya Jaemin beresin dulu tuh kerjaan nya." Ucap Jeno yang sangat tahu jadwal sang kembaran karena walaupun mereka memiliki kantor masing-masing, namun mereka memiliki satu perusahaan hasil kerja sama mereka berdua dan di bidang yang berbeda dengan perusahaan milik mereka sendiri. Dan Jaemin yang akhir-akhir ini memegang perusahaan itu.

Dan mengenai Jeno yang memanggil 'Mama' pada Winwin, itu karena permintaan Winwin sendiri. Winwin tidak ingin ada jarak di antara nya dengan calon keluarga besanannya, walaupun itu dengan kakak atau adik dari sang calon menantu.

"Oh, jadi mau nya tanggal berapa?" Tanya Winwin lagi.

"Jaemin ga keberatan kalau emang mau tanggal sepuluh. Masalah pekerjaan mah gampang. Tapi itu balik lagi ke Renjun nya sendiri mau nya tanggal berapa." Ucap Jaemin sambil melirik ke arah Renjun.

"Kalau aku, tanggal berapa aja, tapi ga ngeganggu aktivitas yang harus Jaemin kerjain dulu. Kalau tanggal sepuluh, emang keburu persiapan nya? Kan belum dekorasi, baju, gedung, cincin, undangan." Cemas Renjun.

"Kalau persiapan, dalam dua hari juga bakalan beres. Itu mah ga usah dikhawatirin." Ucap Yuta.

"Hm.. yaudah tanggal sepuluh aja." Ucap Renjun.

"Jadi beneran deal ya?" Tanya Jaehyun. Yang diangguki oleh Jaemin dan Renjun.

Mereka pun melanjutkan perbincangan, saat jam 21.42 mereka kembali pulang ke rumah masing-masing. Saat masih di restoran, si kecil Jisung sudah tertidur karena mengantuk begitu pula dengan Chenle.

.

.

.

Janda Muda [JAEMREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang