Eps 7

3.1K 239 4
                                    

.

.

.

Kini Jaemin sudah selesai memakai baju yang diberikan Renjun. Kedua nya memutuskan untuk menonton film bersama karena mereka belum mengantuk.

Jaemin dan Renjun duduk disofa dan sedang agak berdebat akan menonton film apa.

"Kita nonton film horor aja, action ngga seru!" Renjun menatap Jaemin dengan sedikit memanyunkan bibir nya.

"Kalau kita nonton film horor, saya takut kamu bakal mimpi buruk nanti nya. Lagian Action juga seru kok, kamu ngga usah sok jagoan deh." Jaemin sebenarnya gemas pada Renjun yang tampak memanyunkan bibir, seolah-olah Renjun akan merajuk jika tidak dituruti. Hanya saja, Jaemin berpikir seperti nya akan seru jika diajak berdebat sebentar.

"Ih, aku ngga penakut ya!" Seru Renjun tidak mau kalah dengan Jaemin, padahal sebenarnya Renjun itu orang nya kagetan tapi ia bersikukuh untuk menonton film horor.

"Oke, kita nonton film horor tapi nanti kamu jangan minta saya buat ganti film nya di pertengahan karena takut, ya?" Jaemin menatap Renjun menggoda, ia sangat tidak percaya kalau Renjun ini pemberani dan yakin kalau Renjun akan berteriak saat ada adegan horor nya.

"Iya, aku ga bakal minta ganti film nya!"

"Mau nonton film horor apa?" Jaemin tersenyum yang nyaris seperti mau tertawa.

"Terserah."

"Dih, gitu amat." Jaemin lalu mencari film yang sekira nya banyak adegan horor nya.

"Udah ketemu, ayo nonton." Jaemin pun menyalakan film nya di TV, dan mereka mulai menonton film nya.

Awal film nya biasa saja, tapi lama kelamaan film itu semakin menyeramkan. Bahkan ada banyak darah dan teriakan, Renjun menjadi agak takut dan merinding tapi ia tidak mau ditertawakan oleh Jaemin karena menganggap nya lemah. Jaemin sebenarnya menyadari itu, tapi ia pura-pura fokus pada film nya.

"Eum... J-jaemin..." panggil Renjun dengan ragu dan menatap wajah Jaemin.

"Hm?" Jaemin tidak mengalihkan pandangan nya sedikit pun dari film.

"Eum... aku.. Aaaa!!!" Renjun berteriak saat adegan dimana arwah yang sedang bergentayangan itu tiba-tiba muncul didepan layar, wajah arwah itu sangat menyeramkan dengan rambut yang tergerai panjang hampir menutupi setengah dari wajah nya dan darah dimana-mana.

Renjun yang takut langsung memeluk Jaemin dan hampir menangis.

"Kenapa hm?" Jaemin melihat kearah Renjun yang sedang memeluk nya, ia merasa kasihan pada submissive mungil dihadapan nya tetapi jiwa usil nya masih terus mengganggu.

"Aku takut..." Renjun masih terus memeluk Jaemin dengan erat.

"Loh? Tadi kata kamu, kamu bukan penakut tapi kenapa sekarang malah meluk saya sambil ketakutan gini hm?" Jaemin malah semakin menggoda Renjun sambil menahan tawa nya. Tapi jujur saja, ia merasa kasihan saat melihat wajah Renjun yang hampir menangis.

"Ngga... hiks.. a-aku kira film nya ga bakal senakutin ini.. hiks.." Renjun malah menangis dipelukan Jaemin.

"Ga perlu nangis dong." Jaemin memeluk Renjun dan mengusap punggung sempit itu.

"Film nya mau diganti?" Tanya Jaemin dengan lembut.

"Ngga.." Renjun menggeleng.

"Mau tidur aja..." Lanjut Renjun.

"Oke, sekarang kita tidur. Ayo." Jaemin mengajak Renjun untuk bangun dari sofa dan ikut tidur diranjang bersama si kecil.

Jaemin mematikan film itu. Renjun pun bangun dari sofa dan berjalan ke arah ranjang diikuti dengan Jaemin dibelakang nya.

"Jaemin beneran mau tidur disini aja?" Tanya Renjun setelah ia berbaring diranjang, dan Jaemin yang masih duduk disisi ranjang.

"Iya, kenapa?"

"Takut nya Jaemin ga nyaman kalau tidur bertiga kaya gini..."

"Ga masalah kok, selama kamu juga ga keberatan. Kamu juga takut kan kalau tidur sendiri sehabis nonton film tadi?" Jaemin berniat usil lagi.

"Ngga ya, aku tidur berdua sama Jisung."

"Ya udah lah, iya. Terserah nyonya muda aja." Jaemin ikut berbaring disamping Jisung yang tengah tertidur. Jisung berada ditengah-tengah Jaemin dan Renjun.

"Ih, apaan sih.. ga jelas." Renjun memeluk Jisung lalu menutup mata nya walau belum merasa terlalu mengantuk.

Jaemin tersenyum saat melihat kegemasan Renjun, walaupun ada anak kecil yang tengah tertidur tetapi yang sedang memeluk anak kecil itu malah lebih menggemaskan.

(Jadi kaya bayi momong bayi ya Jaem wkwk)

Beberapa menit berlalu, seperti nya Renjun sudah tertidur tetapi Jaemin bahkan belum bisa menutup mata nya. Mungkin itu karena jam segini ia biasa nya masih bekerja dan terus berhadapan dengan berkas-berkas.

Jaemin merubah posisi nya menjadi menyamping ke arah Jisung dan Renjun. Ia melihat ke arah Jisung, ia selalu merasa ada yang janggal saat menatap Jisung dari dekat. Lalu ia juga melihat Renjun, bahkan Renjun masih terlihat cantik dan manis saat tertidur.

Mata Jaemin tertuju pada bibir berisi nan sexy milik Renjun, ia mengulurkan tangan nya untuk mengusap pipi lembut Renjun.

Jaemin heran, bagaimana mantan suami Renjun itu bisa menceraikan pahatan indah dan sempurna ini? Dalam waktu yang begitu singkat saja, ia sudah terpesona tetapi kenapa mantan suami Renjun tidak?

Selain pipi, tangan Jaemin juga mengusap ujung bibir Renjun. Renjun benar-benar sangat menawan, dan indah. Jaemin sudah beberapa kali memiliki kekasih, tetapi tidak ada yang seindah Renjun.

.

.

.

Janda Muda [JAEMREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang