Eps 17

2K 160 0
                                    

.

.

.

Renjun menunggu sahabat nya itu di cafe yang cukup terkenal. Biasa nya di jam-jam makan siang akan banyak orang-orang yang makan, bersantai atau sekedar nongkrong saja. Namun kali ini, hanya ada Renjun dengan Jisung dan beberapa karyawan karena Renjun menyewa cafe itu.

Renjun berniat untuk bertemu dengan sahabat nya karena ingin membicarakan tentang diri nya dan Jaemin, jika ada orang lain yang mengunjungi cafe itu, Renjun takut ada yang mendengar dan hal itu tersebar luas. Karena Renjun merupakan seorang model yang terkenal dan sahabat nya juga merupakan istri dari CEO muda yang sangat sukses, jadi tidak mungkin tidak ada yang mengenali mereka.

Sudah beberapa menit Renjun menunggu dengan si kecil Jisung. Renjun mulai bosan menunggu, ia agak benci menunggu.

"Bunda? Tante Echan cama Lele tenapa beyum dateng?" Tanya Jisung yang sedang memakan es krim nya.

"Ga tau, mereka telat." jawab Renjun lalu mengelus surai Jisung.

"Bunda mau ndak ec klim nna?" Jisung menawarkan es krim milik nya.

"Ngga, Icung habisin aja." Renjun mengelap es krim yang berada di pipi chubby Jisung.

"Njunn..!" Panggil seorang submissive yang baru saja datang bersama seorang anak kecil.

"Lama amat." Celetuk Renjun menatap sahabat nya itu.

"Hehe... maap atuh." Ucap sahabat nya itu, bernama Jung Haechan. Setau Renjun, Haechan adalah kakak ipar nya Jaemin. Haechan menikah dengan Jung Jeno dan memiliki anak yang nama nya Jung Chenle.

Haechan duduk di bangku seberang Renjun.

"Mau pesen apa?" Tanya Renjun.

"Kaya biasa aja." Jawab Haechan.

Lalu Renjun memanggil pelayan di cafe itu dan memesan untuk nya, Haechan dan para anak kecil yang sedang mengobrol entah tentang apa.

Setelah memesan, Haechan langsung bertanya ke Renjun.

"Kamu mau ngobrolin apa?" Tanya Haechan.

"Hmm... sebenernya akhir-akhir ini aku agak bingung.." ucap Renjun.

"Bingung kenapa? Ngomong nya jangan setengah-setengah atuh!" Ucap Haechan.

"Jaemin ipar kamu kan?" Tanya Renjun.

"Ih, tadi aku nanya loh kamu malah balik nanya. Iya, Jaemin ipar aku. Kenapa emang nya?" Haechan setengah kesal dengan Renjun.

"Beberapa hari yang lalu.. sebentar, aku ga bisa ngomong karena takut nya Jisung ngerti.." Renjun agak ragu-ragu.

Tak lama, Haechan langsung menyuruh kedua bocah itu untuk bermain di tempat bermain yang ada di cafe itu. Cafe itu memang menyediakan banyak fasilitas, baik itu untuk orang tua atau pun anak-anak. Kedua bocah itu langsung mengikuti perkataan Haechan, mereka langsung pergi ke area bermain.

"Udah. Sekarang, ngomong." Ucap Haechan tak sabar untuk mendengar apa yang ingin Renjun bicarakan.

"Beberapa hari yang lalu--" ucapan Renjun terpotong.

"Permisi, ini pesanan anda." ucap pelayan yang mengantarkan makanan mereka.

"Gustiii, kenapa sih setiap gue penasaran, pasti ada aja halangan nya..." gumam Haechan lalu menutup wajah nya dengan tangan, ia kesal karena sedari tadi ada saja halangan nya. Renjun terkekeh melihat tingkah sahabatnya.

Lalu setelah meletakkan pesanan mereka, pelayan itu langsung pergi.

"Oke, sekarang apalagi?" Monolog Haechan.

"Sekarang kita makan dulu." Ucap Renjun.

Haechan menghela nafas, rasanya ia ingin berteriak.

"Hahaha, udah kok. Oke jadi gini, beberapa hari yang lalu Jaemin nyatain perasaan nya ke aku." Ucap Renjun melihat ke arah sahabatnya.

"Oh.. eh! Tunggu, apa..?!!" Haechan terkejut, pasal nya ia tidak tahu sama sekali bahwa sahabat nya ini kenal dengan ipar nya.

"Kamu kenal Jaemin?" Tanya Haechan.

"Kenal. Kalau kata Mama, aku pernah ketemu sama Jaemin pas masih kecil. Terus pas Jisung hilang, Jaemin yang nemenin Jisung." Renjun meminum jus pesanan nya.

"Oh, yakan dulu kita emang sahabatan. Terus? Dia suka kamu? Kamu terima? Jisung gimana? Dia tau?"

"Aku masih belum ngasih dia jawaban.. Kalau dari keliatan nya, dia emang tulus. Tapi kamu tau sendiri masa lalu aku kaya gimana..." Renjun sedikit menundukkan kepala menatap gelas jusnya.

"Oh.. Jaemin deket sama Jisung?"

"Banget."

"..."

"Tapi Chan, emang kita sahabatan sama dia?" Tanya Renjun mengerutkan keningnya.

Haechan terdiam, ia tak tahu harus menjawab bagaimana, ia salah bicara. Haechan lalu mengangguk ragu.

"Ekhem.. gini, coba kamu percaya sama Jaemin, dia orang nya baikk tapi setauku dia agak kaku sama dingin. Kalau kamu belum percaya sama hati kamu sendiri, jangan langsung kasih Jaemin jawaban. Dia orang nya ga terburu-buru kok. Kamu pikirin baik-baik, setelah itu ambil keputusan yang menurut kamu bener dan sekiranya ga bakal kamu sesalin." Saran Haechan, ia mendudukkan diri nya di samping Renjun.

"Makasih..." Renjun terlihat berkaca-kaca.

Haechan lalu memeluk sahabat nya itu. Haechan dan Renjun selalu berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing. Dan Haechan tau, Renjun selalu mengalami hal berat di hidup nya. Ya, Renjun memang anak dari pengusaha kaya raya, cantik, dan sangat di senangi banyak orang. Namun sejak kejadian 3 tahun lalu itu, mental Renjun sangat terguncang. Keluarga Nakamoto sudah menutupi kenyataan bahwa Renjun sedang hamil, tapi ada orang yang menyebarkan nya. Seluruh orang tau bahwa Renjun sedang hamil, orang-orang mengira itu adalah anak Renjun dengan mantan suami nya, orang-orang itu menghina serta memaki Renjun. Orang-orang memaki nya karena mereka berpikir bahwa Renjun lah yang memulainya dan aslinya dia adalah jalang, mantan suami Renjun adalah orang baik-baik dan tidak mungkin melakukan itu.

Karena kebanyakan orang menganggap bayi yang sedang Renjun kandung adalah bayi dari mantan suami nya, mantan suami Renjun marah dan melakukan kekerasan pada Renjun.

Dan setelah lahir anak yang Renjun kandung pun, tak sedikit orang yang masih menghina Renjun. Namun sekarang, Renjun sudah menunjukkan kepada orang-orang bahwa ia bisa bangkit dari keterpurukkan nya. Banyak orang yang kembali menyukai Renjun.

Tapi luka tetap lah luka. Luka akan terus berbekas jika itu adalah luka hati. Luka dihati tak akan pernah terobati sekali pun dengan kata Maaf.

Renjun menangis di pelukan sahabat sejati nya. Haechan mengelus punggung sempit Renjun.

.

.

.

___________________________________

Freak banget sumpah...

Janda Muda [JAEMREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang