2. Sial

374 42 1
                                    

⭐Vote juseyo ⭐

🏘️ Happy reading 🏘️

--o0o--

Hari ini hari kesialan bagi Kiana, gadis itu benar-benar bingung harus menjelaskan bagaimana keadaannya saat ini.

"Kalo mau putus bilang aja, nggak usah sok-sokan selingkuh"

Rupanya bukan hanya Kiana yang sial, namun pria yang sedang mengejar kekasihnya itu lebih sial lagi darinya. Kiana benar-benar merasa bersalah.

"Yumi, jangan ambil kesimpulan gitu aja Yum, aku nggak selingkuh"

Yumi berdecih, ia menghentikan langkahnya lalu menatap tajam Nakula yang kini meneguk salivanya gugup.

"Kamu nggak bilang kalo mau pergi sama Kia, sengaja banget? Kamu tau aku posesif tapi cari masalah"

"Bukan gitu Yum, tadi hp aku beneran ketinggalan sumpah"

"Kenapa nggak pinjem hp Kia? Nggak usah alesan deh"

"Waktu itu buru-buru Yumi...maaf"

"Jadi gimana?"

"Apanya..?"

"Mulai sekarang gue bukan pacar lo, lo bukan pacar gue"

Nakula menggeleng cepat, menggenggam lengan Yumi erat sambil menggoyangkannya pelan.

"Maaf" cicit Nakula.

"Coba lo ada diposisi gue deh Nakula, seseorang yang posesif yang sayang banget sama pacarnya capek-capek balik ke kost buat ketemu sama pacarnya setelah dua hari nggak ketemu tapi malah lihat pacarnya baru boncengan sama orang lain. Catet ya, ini ketika lo posesif sama pasangan lo"

"Maaf...jangan marah tolong, aku ngaku salah Yum, aku minta maaf"

"Kita break dulu sementara, jangan ajak ngomong sebelum gue yang mulai ngajak ngomong"

Nakula menatap punggung Yumi yang menghilang dibalik pintu kamar gadis itu. Pandangan Nakula meredup, ini sudah kesekian kalinya mereka bertengkar karena ke posesif-an Yumi. Lebih tepatnya Yumi yang selalu negative thinking.

"Padahal aku udah seneng banget kamu balik ke kost..." gumam Nakula lirih.

Nakula menatap ponselnya yang masih menampilkan room chat dengan Yumi tak ada perubahan sama sekali sejak Yumi tanpa kabar sampai saat ini. Dua hari tanpa kabar dari Yumi membuat Nakula merasa hampa, sore ini Nakula sangat bersemangat ketika melihat Yumi turun dari mobil yang Nakula ketahui si pengendara adalah pria bernama Skala, teman kecil Yumi. Memang benar, kalau merasa senang jangan sampai berlebihan.

"Ini salah gue, harusnya gue jangan terlalu seneng, harusnya gue kasih tau Yumi dulu soal pulang bareng Kia, harusnya gue nggak terlalu bahagia"

Nakula tertawa lirih, perasaan senang dan sedih tercampur sempurna di hatinya.

"Kenapa ketawa-ketawa lo? Se-seneng itu si Yumi balik ke kost?" Tanya Nola menepuk kecil perutnya yang terasa lapar.

"Hehe..pasti lah! Udah kangen banget gue sama Yumi"

"Dasar bulol"

"Ngaca deh"

"Ngapain ngaca? Gue nggak bulol" sahut Nola tak terima.

"Lebih bodoh mana antara gue atau orang yang ngasih semua perasaannya ke cowok orang?"

Aduh jangan diulti langsung kak.

Sedetik setelah tertegun mendengar pertanyaan Nakula, Nola menatap pria itu tajam.

"Gue nggak"

"Lo iya"

Young, dumb, & brokeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang