10. Juara

140 22 0
                                    

⭐Vote juseyo ⭐

❤️🏘️Happy reading 🏘️❤️

.

.

.

Hari ini hari terima raport, hasil penilaian akhir semester dua kelas sebelas telah wali kelas dari masing-masing kelas bagikan dalam bentuk pdf lewat chat pribadi.

Jujur saja Nakula bersyukur karena ia hidup di jaman modern yang jika akan menerima hasil raport pun tak perlu repot-repot datang ke sekolah.

Bukan karena malas, hanya saja...

Nakula tak mempunyai orang tua.

Nakula sendiri selalu merasa iri dengan teman-temannya yang selalu mengambil hasil raport didampingi orang tua mereka. Mau itu Ibu ataupun Ayah mereka.

Orang tua Nakula itu entah dimana keberadaannya, yang ia tau dari tante Mira; adik ibunya bahwa kedua orang tua Nakula sudah lama meninggal dunia.

Namun tetap saja Nakula berharap suatu saat nanti ia dapat bertemu dengan kedua orangtuanya, karena ia sendiri tak pernah mendapat jawaban pasti dimana kedua orangtuanya dikebumikan.

Kalau kata tante Mira, mereka meninggal tenggelam di laut karena kecelakaan pesawat yang nyatanya tak Nakula temukan satu pun beritanya di internet setelah mencari beberapa waktu.

Dari hari itu hingga saat ini Nakula memilih mengikhlaskan mereka walaupun masih berharap apa yang tantenya bilang bukan sebuah kebenaran.

"Kamu mau balik sekarang?"

Nakula menghembuskan nafas berat mengangguk pasrah, tangannya mengusap kepala gadis dihadapannya.

"Sampe liburan selesai, aku balik kost lagi. Kayak biasa. Kamu nginep kost?"

Yumi menggeleng cepat "Aku mau ketemu eyang, kangen"

Nakula tersenyum hangat, ia mengambil tangan Yumi lalu mengusapnya lembut.

"Kula, gimana sih rasanya punya sodara? Aku penasaran, selama ini aku sendiri nggak tau dimana aja sodara aku, kemana aja mereka, bahkan mungkin aku memang nggak ada sodara sama sekali?"

Nakula terdiam sejenak, matanya menatap koper berisi baju dan beberapa barang yang akan ia bawa pulang.

Liburan kenaikan kelas, atau libur semester akhir mengharuskan Nakula pulang ke rumah secepatnya.

"Seneng, tapi banyak keselnya" jawab Nakula seadanya.

Sepupu Nakula itu orang yang sangat jail, namanya Sabiru. Anaknya tante Mira itu bisa dibilang satu spesies sama Gama, tapi versi haha hihi alias hidupnya tentram damai sejahtera.

"Kenapa Biyu nggak sekolah bareng kamu aja ya? Dia seangkatan kita kan? Biar sekalian" tanya Yumi penasaran.

"Wah...nggak bakalan sih, Yum. Kamu udah pernah aku ceritain soal Biyu yang selalu sekolah di Internasional school kan? Orang tuanya bener-bener mau yang terbaik buat anak mereka"

"Ah...gitu"

"Anak tunggal kaya raya. Beruntung banget ya Biyu" gumam Nakula.

"Bukan anak tunggal"

Perkataan Yumi membuat Nakula mengerutkan keningnya, tidak mengerti maksud Yumi barusan.

"Biyu pasti udah anggap kamu abang dia, keluarga dia, tante Mira apalagi. Kamu termasuk keluarga mereka, bedanya kamu itu bisa mandiri, kamu bukan anak manja kayak si Biyu makanya mereka percaya kamu sekolah jauh dan ngekost di sini. Kamu beruntung punya mereka"

Young, dumb, & brokeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang