12. Rencana

137 20 0
                                    

⭐ Vote juseyo ⭐

🏘️ Happy reading 🏘️

.

.

.

Liburan kenaikan kelas dilalui sudah dua minggu lebih dua hari, rasanya mereka yang sempat tinggal di kostan semriwing baru menyadari akan satu hal kecil bahwa-

-kostan tempat terbaik bagi mereka.

Rumahku surgaku. Kalimat itu tidak berlaku untuk sebagian orang, percayalah.

Salah satunya gadis berambut lurus panjang yang sedang bercengkrama dengan seseorang lewat sambungan telepon.

"Muak aku, beneran muak"

"Kalo gitu liburan hayuk? Sekalian sama anak-anak yang lain"

"Siapa aja?"

"Siapa lagi? Kita, Ajun, Kula, Yumi, Nola, Kia"

"Biannya ketinggalan"

"Sengaja ditinggal"

"Kok gituu?"

"Bian nggak ikut, akhir-akhir ini dia sering drop"

"Drop..? Kenapa?"

"E-eh..anu itu apa ya?"

Sedetik kemudian ponsel di genggaman Rara beralih pada gadis berkulit putih susu yang baru saja meninggalkan puding kesukaannya.

"Bian kenapa?"

Kiana mengambil alih ponsel dari genggaman Rara secara tiba-tiba, nama Bian sukses mengalihkan perhatiannya dari puding coklat yang Rara suguhkan.

"Bian...anu...itu, iya, apa sih"

"Ha?"

"Nganu...eh-anu...apa?"

"Yang jelas bagong!"

"Eh ini siapa sih? Lo bukan Rara. Belva ya ini? Ya udah gue matiin dulu telfonnya-

"Ini Kia, gue main ke rumah Rara. Bian kenapa? Dia drop kenapa? Bian sakit? Sakit apa? Gama bagong jawab!"

Terdengar helaan nafas panjang di sebrang, lalu suara berat seorang pria membuat Kiana menajamkan pendengarannya.

"Gue masuk angin, nggak usah khawatir"

Itu Bian, suaranya sukses membuat hati Kiana bergemuruh tak pasti.

"Dih khawatir apaan? tanya doang"

Setelah menjawab penjelasan Bian dengan ketus, Kiana kembali memusatkan perhatiannya pada puding coklat kesukaannya.

"Jadi gimana? Jadi liburan kan? Muncak?"

"Wah wah..setuju! Gue ajak yang lain juga. Kalo jadi, besok kita ketemuan di taman kota"

"Oke, semoga setuju semua"

.

.

.

"Setuju!"

"GAS!"

"Yakali enggak?"

Mereka yang baru diberitahu tanpa pikir panjang langsung menyetujui ajakan Gama. Nola, Nakula dan Yumi, mereka nomor satu kalau diajak liburan.

"Lo gimana Jun? Ikut ya, kita semua ke sana"

Arjuna nampak berpikir, sebenarnya ia sudah mengerutkan kening sejak tiga menit lalu saat Gama menjelaskan kemana mereka akan pergi.

Young, dumb, & brokeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang