7. Sakit

238 29 2
                                    


⭐Vote juseyo ⭐

❤️🏘️Happy reading 🏘️❤️

.

.

.

Sore ini sepulang sekolah, Arjuna dengan perasaan campur aduk berkeliling kota dengan Vespa milik Dimas.

Apalagi yang membuat perasaannya bercampur aduk jika bukan Nola yang saat ini duduk di boncengannya.

"Ke supermarket aja nggak sih Jun? Kita udah keliling nggak nemu juga penjual durian"

"Kita belum ke Utara Ra, coba kesana dulu"

Kalo ke supermarket kan langsung ketemu. Kapan lagi kan keliling sama lo, Ra.

"Ra"

"Apa?"

"Maaf ya Ra" lirih Arjuna, ia sengaja mengecilkan suara disela-sela bisingnya jalanan.

"Apa Jun? Nggak denger!" Teriak Nola karena saat ini suara mesin kendaraan memenuhi jalanan.

"Nggak apa-apa! Kita ke supermarket!" Putus Arjuna lalu berbalik menuju supermarket.

Sesampainya di supermarket, Arjuna berjalan lebih lamban dari biasanya, menyesuaikan langkah Nola yang matanya sibuk berpendar mengamati suasana supermarket yang ramai.

Nola sengaja melambankan langkahnya, ia tak ingin Arjuna kelelahan.

"Itu ada Jun" ucap Nola berjalan menghampiri bagian buah-buahan yang terdapat durian besar di sana.

"Nanti dulu, Ra"

"Kenapa?"

"Mas, ini berapaan?" Tanya Arjuna menunjuk salah satu durian kupas, nyatanya ia cemas uang di kantongnya tidak cukup.

"Seratus lima puluh ribu aja Mas" jawab karyawan supermarket itu sambil tersenyum ramah.

Buset.

"Kalo yang ini berapa Mas?" Tunjuk Arjuna pada durian yang kelihatan jauh lebih kecil.

"Yang itu seratus tujuh puluh lima, manis banget itu mas" jawab karyawan supermarket yang lagi-lagi membuat batin Arjuna menggeleng cepat.

"Yang paling murah mana ya Mas?"

Persetan dengan gengsi, Arjuna lebih sayang uangnya ludes dalam sekali beli, dia ini juga anak kost yang uang kiriman pun pas-pasan.

"Ini mas, delapan puluh sembilan aja mumpung lagi ada promo"

Arjuna mengambil durian kupas tersebut dan langsung memasukkannya ke dalam keranjang.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju kasir. Namun langkah Arjuna semakin melamban membuat Nola panik melihat raut wajah Arjuna yang terlihat tidak baik-baik saja.

"Juna? Pusing? Kamu tunggu sana aja ya" pinta Nola lalu mengambil alih keranjang belanja.

Arjuna hanya mengangguk lemas dan menuruti pinta Nola.

Setelah mengantri cukup panjang, akhirnya Nola kembali dengan plastik belanjaan berisi durian juga air mineral.

"Bawa obat nggak? Penambah darah atau vitamin?"

Arjuna menggeleng.

"Minum dulu, kalo ngerasa udah baikan kita lanjut pulang"

Arjuna patuh, ia meminum air mineral tersebut hingga tersisa seperempat botol.

Young, dumb, & brokeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang