14. Kesempatan

181 24 1
                                    


⭐ Vote juseyo ⭐

🏘️ Happy reading 🏘️

.

.

.


Kicauan burung menjadi penyambut mereka yang baru sampai setelah lamanya perjalanan, memijakkan alas kaki diatas rerumputan hijau yang terawat.

"Villa ada yang nempatin?"

"Nggak, tapi ada dua pak bon yang tiga kali seminggu dateng ngurus villa"

"La, itu mobil Biyu?" bisik Kiana sembari menunjuk mobil sport gagah dengan dagunya.

Nakula mengangguk, omong-omong mereka datang ke villa ini dengan dua mobil. Arjuna dan Nakula yang menyupir di depan, di tengah ada Gama, Nola, dan Yumi, lalu di bagian paling belakang ditempati Rara, Kiana, dan Bian.

Gerah? Sumpek? Oh jelas.

Sedangkan mobil gagah di sebrang itu ditempati Biyu, teman-temannya, dan asisten sekaligus supir Biyu.

"Segitu aja?" bisik Nakula pada Biyu yang berjalan santai ke villa tanpa harus membawa barang-barang yang sudah diurus asistennya.

"Apanya?"

"Yang lo bilang temen-temen itu cuma dua orang?"

Biyu melirik Nakula malas "Nggak semua orang bisa dijadiin temen bang, lagian dunia gue sama abang beda. Nggak semudah itu seleksi temen"

Penjelasan Biyu membuat Nakula bungkam. Benar juga, pasti sulit mendapatkan teman yang benar-benar tulus dari sekolah bergengsi.

"Soal keuntungan gue.." Biyu melirik sekilas ke belakang lalu tersenyum hingga kedua matanya raib, pandangannya kembali menatap Nakula yang mengerutkan kening bingung.

"Kenalin sama cewek yang pake jaket putih, bawa tas biru"

Nakula mengikuti arah pandang Biyu "Kiana? Oke"

"Namanya Kiana? Cakep kayak orangnya"

"Ceilah! Btw itu doang?"

"Wah... gegayaan, mau gue minta lagi?"

"Jangan dong"

Mereka sudah sampai di koridor kamar, di sana ada empat kamar, masing-masing lantai terdapat dua kamar, villa dua lantai ini cukup nyaman untuk beristirahat.

"Cowok-cowok lantai atas, gue sama temen-temen gue di kamar deket tangga, yang cewek lantai bawah, terserah kamar yang mana" putus Biyu menaiki tangga menyusul kedua temannya yang sudah ke atas lebih dulu.

"Oh iya, setengah jam lagi kumpul di ruang makan!"

Teriakan Biyu dibalas persetujuan oleh delapan orang lainnya.

"Biyu tinggi banget deh, tapi wajahnya comel, lucu banget" ucap Kiana yang mendapat anggukan dari Nola dan Yumi.

"Hobi banget bilang orang lucu" gerutu Bian sebagai orang yang paling sering dibilang lucu sama Kiana. Bian kira dirinya spesial, namun nyatanya yang spesial hanyalah martabak.

"Dia setahun lebih muda dari kita, tapi masuk SD duluan dibanding temen seumurannya" jawab Nakula.

"Kalo yang bahasa Inggris nya fasih banget itu siapa?" kini Nola yang bertanya antusias, tidak menyadari seseorang di sampingnya menatap kesal.

"Itu Matt, blasteran Kanada, setahun lebih tua dari kita" jawab Nakula.

"Kalo yang kulitnya bening banget itu siapa?"

Young, dumb, & brokeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang