"Kak kenapa?" Tanya Seungmin khawatir begitu melihat sang suami yang keluar dari kamar diiringi teriakan marah dari Felix.
Dengan langkah tergesah Felix keluar kamar menyusul sang ayah, tak lupa dengan selang beserta infus yang masih menancap di tangan nya.
"Astaga Felix," ucap Seungmin sembari memeganggi tubuh Felix yang sedikit limbung nyaris saja jatuh.
"Balikin handphone Felix yah!"
"Nggak, ayah nggak mau kamu berurusan lagi sama wanita itu."
"Balikin! Ayah nggak berhak larang aku!" Ucap Felix sembari berusaha merebut handphone dari tangan sang ayah.
Seungmin yang berada di tengah pertengkaran ayah dan anak itu hanya bisa diam sambil sesekali memegangi tubuh Felix yang limbung, ia merasa tak pantas dan tak berhak untuk ikut campur karena ini adalah masalah mengenai istri chan sebelumnya.
Akibat perebutan ayah dan anak itu, tanpa sengaja handphone yang berada di genggaman Bangchan jatuh dan pecah, Felix yang melihat itu pun langsung histeris sementara Bangchan hanya bisa terdiam melihat Felix yang sekarang tengah memunggut handphone miliknya.
Tangan Felix mengepal erat, perasaan marah sekaligus sedih menyelimuti hati nya, "ayah kenapa sih? Felix nggak ngerti kenapa ayah bisa sebenci itu ke bunda, bunda salah apa sampai ayah segini nya?" tanya Felix sembari mengatur nafas nya.
"...."
"Ayah kenapa diam aja? Kasih tau Felix yah!" Marah Felix sembari menatap ayahnya tajam.
"Nanti ayah beliin yang baru," ucap Bangchan sebelum pergi meninggalkan Felix dan Seungmin yang sekarang tengah menatapnya tak percaya.
Air mata Felix berjatuhan, ia benci ayahnya.
"Felix, kamu nggak apa-apa?" tanya Seungmin khawatir yang hanya bisa di respon Felix dengan gelengan pelan.
"Bunda bantu ke kamar ya?" ucap Seungmin sembari memapah tubuh kurus Felix.
Setelah selesai membantu Felix kembali ke kamar, Seungmin pun keluar mencari sang suami yang ternyata tengah duduk termenung di halaman belakang, Seungmin sempat ragu sebelum akhirnya berjalan mendekati sang suami.
"Kakak nggak apa-apa?" tanya Seungmin sembari mendudukkan dirinya di sebelah Bangchan.
Bangchan pun menggeleng sebelum akhirnya bertanya dengan suara lirih, "Kakak keterlaluan ya Min?"
"Mmm! Seungmin rasa kakak yang paling tau jawabannya, Seungmin yakin kakak pasti punya alasan atas semua hal yang kakak lakuin, tapi ada satu hal penting yang kakak lupain, yaitu perasaan Felix, mau gimana pun Gahyeon tetap ibu kandung yang udah rawat Felix selama 16 tahun ini kak, nggak akan mudah bagi Felix untuk lupain ibu kandungnya, aku yakin Hyunjin pun gitu, cuman bedanya Hyunjin udah lebih bisa ngontrol emosi dalam dirinya."
"Kakak takut Min, kakak takut Felix tau kebusukan Gahyeon, kakak takut Felix bakal lebih hancur nanti nya. Selama ini Felix cuman tau bunda nya yang baik, yang lemah lembut, kakak takut Felix nggak bisa terima kenyataan bahwa bunda nya nggak sebaik itu," ucap Bangchan sembari meremat rambutnya frustrasi.
"Aku tau kakak khawatir, tapi aku yakin Felix nggak selemah itu kak, Felix anak kuat, kakak harus percaya itu. Mungkin Felix bakal sedih dan hancur seperti apa yang kakak takutin, tapi Felix juga bakal sembuh karena dia punya ayah sehebat Bangchan dan kakak setegar Hyunjin."
"...."
"Sekarang kakak tenangin diri kakak dulu ya? nanti kalau kakak udah lebih tenang kakak bisa mulai minta maaf dan bicara lagi dengan Felix," ucap Seungmin sembari mengelus punggung sang suami lembut bermaksud menenangkannya.
"Makasih ya min, dan maaf karena udah nyusahin kamu selama ini."
"kakak ngomong apa sih? kita kan keluarga sekarang, lagian aku nggak ngerasa direpotin sama sekali."
°••••°
"Jisung pulang!" Seru Jisung begitu dirinya memasuki rumah dan langsung di sambut dengan senyuman hangat sang ibu.
"Loh? Jisung sendirian? Kak Hyunjin mana?" Tanya Seungmin penasaran.
"Iya bun, kak Hyunjin mau kerja kelompok dulu katanya."
"Ohh yaudah sekarang Jisung cuci tangan sama kaki dulu, habis itu baru makan siang."
"Siap bunda!" Ucap Jisung sembari berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci tangan dan kaki seperti apa yang diperintahkan sang bunda.
Setelah selesai Jisung pun segera berjalan menuju meja makan, di sana sudah ada Seungmin yang tengah menyajikan makan siang.
"Ayah mana bun?" tanya Jisung begitu menyadari ketidak hadiran Bangchan.
Seungmin yang mendengar pertanyaan sang anak pun hanya bisa tersenyum tipis sebelum akhirnya menjawab, "hari ini Jisung makan berdua sama bunda aja ya, ayah lagi capek jadi nggak ikut makan bareng."
Mendengar hal itu Jisung hanya bisa mengangguk paham, padahal saat makan inilah yang paling Jisung tunggu karena dirinya bisa duduk dan berkumpul bersama Bangchan. Maklum sejak kecil Jisung tak pernah merasakan kehadiran seorang ayah, oleh sebab itulah Jisung sangat suka semua momen nya bersama Bangchan.
Walaupun Jisung belum merasa dekat sepenuhnya, tapi melihat apa lagi memanggil sosok Bangchan dengan sebutan ayah sudah mampu mebuat Jisung senang, terlebih lagi Jisung juga memiliki kakak dan adik sekarang, rasanya semua hal yang ia harapkan di kabulkan oleh tuhan.
Makan siang pun berakhir tanpa kehadiran Bangchan, Hyunjin, atau pun Felix.
"Jisung ke kamar ya bun," pamit Jisung setelah dirinya selesai membantu sang bunda membereskan meja makan.
"Iya sayang."
Pada saat akan masuk ke kamar, Jisung mendengar suara isak tangis dari kamar Felix, karena penasaran Jisung pun bermaksud untuk mengintip lewat cela pintu kamar yang sedikit terbuka, disana tampak sosok Felix yang tengah menangis sembari memeluk sebuah bingkai foto.
"Jisung ngapain?" tanya seseorang yang mampu membuat Jisung kaget, ternyata itu Hyunjin yang baru saja kembali dari tugas kelompok nya.
"Tadi Jisung mau ke kamar kak, tapi denger suara orang nangis dari kamar Felix, jadi Jisung penasaran dan pengen cek," jelas Jisung.
Hyunjin yang mendengar penjelasan Jisung pun tersenyum tipis, "lain kali Jisung nggak usah penasaran ya, apa lagi sampai berniat buat ngecek."
"hmm?"
"Udah sekarang Jisung ke kamar aja, biar kakak yang liat keadaan Felix."
"ohh, Iya kak," jawab jisung sebelum akhirnya pergi memasuki kamarnya.
'Barusan kak Hyunjin marah ya?' batin Jisung bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai (skz)
Non-FictionTentang Felix, mentari yang perlahan kehilangan cahayanya, tergantikan oleh derasnya derai hujan. #Straykids #°••••° Start : 21 mei 2023 Finish : ???