Setelah malam itu, interaksi keduanya justru sedikit terasa lebih dingin. Jungkook yang seperti menarik diri, membuat Taehyung bingung dan entah apa yang harus ia lakukan.
Setiap kali Taehyung bertanya, Jungkook selalu mengatakan tidak ada apa-apa. Namun Taehyung tidak bodoh, Jungkook membuat jarak di antara keduanya.
Seperti pagi ini, Taehyung hendak melakukan fitting baju pengantin. Dia mengikuti keinginan Yon Ji, yang sudah menyiapkan segalanya untuk hari ini.
"Anda lebih suka yang mana?" Tanya Yon Ji, di sebuah ruko jahit yang tidak tampak mewah.
Taehyung hanya menunjuk ke arah sepasang tuxedo berwarna hitam dan putih, menyetujui pilihan itu sebagai opsi yang Taehyung suka.
"Kenapa kau membawaku ke toko ini, apa kau tidak mampu membayar seorang designer?" Tanya Taehyung, tanpa melirik ke arah calon istrinya itu.
"Toko ini berdiri jauh sebelum designer mendunia tuan, putra dari pemilik tempat jahit ini adalah pelayan pribadi anda." Ucap Yon Ji, kini membuat Taehyung melirik ke arah Jungkook.
Pria itu tampak bekerja dengan profesional, tak bergeming dan tak menyapa wanita yang Taehyung pikir adalah ibunya. Mendengar itu, Taehyung mengambil alat pengukur badan yang ibu Jungkook punya.
"Tuan-" bingung wanita itu, hendak melarang kala Taehyung meraih meteran yang dia punya.
"Aku ingin mengukurnya sendiri, tolong ajarkan." Jawab Taehyung, menatap ke arah wanita yang dia duga ibu dari Jungkook.
Wanita itu hanya mengangguk, membawa bukunya dan mendekat mengikuti kemana Taehyung pergi.
Pria itu berdiri di hadapan Jungkook, menatap sorot mata pria itu dalam, Jungkook kini hanya bisa melihat sejenak seraya kembali mengalihkan tatapan matanya.
"Tuan-"
"Kau juga akan memakai jas warna senada dengan tema pernikahan ku, bahkan semua orang yang bekerja dengan ku akan mengenakannya Jungkook." Jelas Taehyung, menatap wajah pria itu dengan senyuman miring.
Ibu Jungkook menatap keduanya, bahkan Jungkook sempat sekali saling pandang dengan wanita itu. Yon Ji memperhatikan apa yang tengah terjadi, tampak tersenyum kecil kala mendengar ucapan Taehyung.
"Mengukur pakaian pelayan bukan tugas anda" ucap gadis itu, merasa tak perlu mendengar ucapan Yon Ji yang hanya memandang Jungkook sekedar pelayan.
Taehyung tetap melakukannya, hingga kembali meletakan alat pengukur itu di atas meja jahit ibunda Jungkook. Taehyung melirik ruangan sekitar, menatap keadaan toko yang juga menjadi tempat tinggal pelayan pribadinya itu.
"Jadi kau tinggal di sini, Jungkook?" Tanya Taehyung.
"Benar tuan, sejak kecil hingga beranjak dewasa hidupku berada di sini." Jawab pria itu. Taehyung hanya mengangguk dan mengiyakan.
Berbincang ringan, menanyakan banyak hal pada ibunda Jungkook sebelum akhirnya Taehyung memutuskan untuk pergi karena memiliki janji hendak melakukan pemotretan bersama Yon Ji.
Selama perjalanan, Jungkook duduk di samping supir pribadi keluarga bangsawan tersebut. Membiarkan Yon Ji, dan Taehyung duduk pada kursi yang ada di belakang sana.
Sorot mata Jungkook, sesekali melirik ke arah kaca yang menyorot ke belakang sana. Melihat bagaimana Yon Ji seperti sedikit memaksa Taehyung, untuk melakukan sentuhan-sentuhan ringan seperti sekedar berpegang tangan.
Taehyung nampak tak nyaman, membuat wajahnya menatap jalanan di luar sana seraya lengannya mengepal di dalam genggaman Yon Ji.
Gadis itu tak berhenti sampai di sana, Yon Ji menyandarkan kepalanya pada bahu Taehyung. Membuat pria itu kian beringsut menyamping, sungguh tak nyaman dengan segala sentuhan yang gadis itu berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
冊丹己凵片凵
ФанфикPutra tunggal bangsawan Jepang, yang di haruskan memiliki keturunan kini berada dalam sebuah perjodohan sepihak.