Duduk di sebuah ruangan, kini Taehyung bangkit saat tuan Akihiro memasukinya ruangan tersebut. Saling memberi hormat, keduanya kini duduk dan saling menatap.
"Apa yang membawa mu datang kemari, calon penguasa baru?" Ucap Akihiro, yang membuat Taehyung tersenyum kecil.
Taehyung menegakkan duduknya, menatap dengan serius kali ini sosok orang yang ada di depan sana. Taehyung mulai menceritakan semua yang baru saja terjadi di kediamannya, Akihiro tampak tak bergeming bahkan mendengar cerita itu tanpa reaksi.
"Bisa langsung kau sebut saja intinya?" Ucap pria yang seusia dengan ayahnya itu.
"Aku tidak akan bekerjasama dengan mu, jika sebelum mewarisi tahta saja aku sudah jatuh sebegininya." Ucap Taehyung.
"Lalu? Kau ingin menyudahi kerjasama yang sudah ayah mu bangun, apa kau tahu mengapa keluarga besar mu itu masih bisa tertawa sampai saat ini?"
"Sangat." Jawab Taehyung dengan yakin.
"Lalu kau mau memutuskan itu sebelah pihak? Kau tau betul apa yang bisa aku lakukan untuk menghancurkan keluarga mu, Taehyung."
"Silahkan saja, aku tak ambil pusing karena tidak ingin berada di dalamnya." Dengan begitu sepele, Taehyung tak berniat mempertahankan apapun?
"Kau ingin melihat ayah, juga nama besar keluargamu hancur menjadi kepingan debu?"
"Aku katakan aku tak perduli, lakukanlah, aku sudah lebih dulu hancur." Ucapnya lagi.
Akihiro bangkit dari duduknya, mendekat ke arah Taehyung dan menatap raut wajah itu yang sedikitpun tak menggambarkan rasa takut. Taehyung yang tadi menatap lurus, melirik dan saling mengunci pandang ke arah Akihiro.
"Kau tahu aku siapa?" Tanya pria itu, dengan sorot mata yang masih menatap Taehyung.
"Karena aku tahu siapa kau, aku menawarkan ini."
Akihiro tersenyum tipis ke arah Taehyung, dia mengalihkan tatapannya dan melipat kedua tangannya di atas dada. Menatap lurus ke arah jendela yang ada di ruangan itu, seraya terdiam sejenak mendengar pernyataan Taehyung.
"Aku tidak memiliki waktu untuk menyelamatkan seorang tikus kecil seperti itu, tidak ada pengaruh apapun keberadaannya bagiku." Jelas Akihiro.
"Keberadaannya berarti untuk ku, apakah kau melihatku sebagai tikus kecil juga?"
Taehyung mengeluarkan senjata api yang dia simpan di balik jaketnya, meletakkan senjata api itu di atas meja yang membuat pria tadi melirik lagi dan lagi.
"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Akihiro.
"Bunuh dia." Taehyung meletakkan kedua foto seseorang, itu adalah foto sang ayah dan yang satunya adalah foto Yon Ji.
Akihiro menatap foto tersebut dengan menaikkan sebelah alisnya. Apa Taehyung sudah gila? Dia meminta seorang berdarah dingin sepertinya, untuk menghabisi nyawa sang ayah?
"Aku tidak mengotori tangan ku sembarangan." Ucap Akihiro.
"Akan aku bersihkan kotoran itu dengan harga yang setimpal."
Akihiro menatap begitu dalam, pikirnya siapa bocah ini? Dia terlalu berat mengambil resiko, namun begitu mudah dalam mengambil keputusan. Apa yang telah terjadi? Apakah luka yang telah Fujiwara beri membuatnya menjadi pria seperti ini?
Akihiro meraih lengan Taehyung yang mengarah kepadanya, menyalami uluran lengan itu dan balas tersenyum kecil. Taehyung berjalan kembali, meninggalkan Akihiro yang tadi telah berjabat tangan dengannya.
Begitu kuat dan tak gentar, Taehyung seolah menegaskan pada siapapun yang melihatnya untuk tidak perlu takut apapun yang terjadi.
Di tempat lain, Jungkook yang memasuki ruang tahanan sementara itu tampak tak bergeming. Berjalan tak menoleh pada beberapa sel yang berisikan tahanan lain, Jungkook di bawa masuk pada sebuah ruangan yang hanya tersedia sebuah kursi dan beberapa meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
冊丹己凵片凵
أدب الهواةPutra tunggal bangsawan Jepang, yang di haruskan memiliki keturunan kini berada dalam sebuah perjodohan sepihak.