Perjalanan itu berlalu dengan begitu menyenangkan. Meski tidak terasa mereka berada di kapal pesiar itu hingga berminggu-minggu, Taehyung sama sekali tak jenuh melakukan perjalanan panjang bersama Jungkook. Banyak hal yang Taehyung bicarakan, pria itu terus bercerita pada Jungkook begitu juga soal kehamilannya.
Jungkook tidak pernah tahu kelainan yang Taehyung alami, tuannya itu bahkan tak pernah bercerita apapun mengenai ini. Mendengar semua itu, Jungkook merasa terenyuh, Taehyung telah melewati banyak luka hingga dia bertahan sampai sejauh ini.
"Ini dia kehidupan kita yang baru." Ucap Taehyung, menatap dengan senyuman lebar sebuah rumah besar yang berada di depannya.
Turun dari mobil mewah yang menjemputnya di dermaga, kini Taehyung membawa Jungkook turun untuk melihat apa yang telah dia siapkan.
"Apa kau suka rumah kita yang baru?" Tanya Taehyung.
Jungkook datang mendekat, meraih pinggul Taehyung seraya berdiri di sampingnya. Menatap rumah besar itu, mengukir senyum bahagia karena tidak pernah terlintas dalam benak Jungkook akan sampai di titik seperti ini.
Setelah puas memandangi rumah tersebut, Jungkook menatap seorang wanita yang keluar dari bangunan mewah tadi. Perempuan yang begitu Jungkook kenal, genggamannya pada pinggul Taehyung terlepas saat ibunya datang mendekat.
"Ibu?"
Gumam Jungkook, yang datang mendekat untuk sekedar memberi pelukan yang begitu hangat. Bersama kedua adiknya, Jungkook mengusap bahu sang ibu yang kini berada dalam dekapannya.
Tangis haru, rasa rindu, semua menjadi satu. Ibu Jungkook mencium pipi sang putra, Jungkook juga balas mencium tanpa terkecuali kedua adik perempuannya yang juga menunggu kebebasan sang kakak.
Jungkook mendekat, mengelus rambut sang adik yang sudah lama tidak dia jumpai. Tangis haru itu membuat Taehyung tersentuh, air matanya yang telah lama tak menetes kini terjatuh di sana. Rasa rindunya pada sang ibu seperti terobati kala melihat interaksi Jungkook dengan ibundanya.
"Ibu." Rengek Jungkook lagi, kala wanita paruh baya itu mendekap tubuhnya.
Ibu Jungkook mengelus punggung sang putra, menyeka air matanya yang terjatuh di bahu besar Jungkook. Rasa rindu dan khawatir yang dia rasakan, kini sirna begitu saja melihat anak laki-lakinya berada tepat di depan mata.
"Syukurlah kau baik-baik saja, Jungkook."
"Aku akan bertahan demi dirimu ibu."
Jungkook menatap ke arah Taehyung yang kini juga tersenyum manis ke arahnya.
"Juga bertahan untuk anakku." Sambung Jungkook lagi, yang membuat wanita tadi terkejut.
Ibu Jungkook melepaskan pelukan tadi, melirik cepat ke arah Taehyung yang berdiri tak bergeming tidak jauh dari keberadaannya. Ibu Jungkook datang mendekat, mengulurkan tangannya ke arah perut Taehyung meski terlihat ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
冊丹己凵片凵
FanfictionPutra tunggal bangsawan Jepang, yang di haruskan memiliki keturunan kini berada dalam sebuah perjodohan sepihak.