Sesampainya di mansion mereka, Taehyung yang bergegas masuk kedalam kamar memesan agar tak ada yang menggangu. Tuan Fujiwara tampak sedikit kebingungan, dia tentu mempertanyakan apa yang terjadi selama pemotretan tadi.
"Sesuatu terjadi?" Tanya tuan Fujiwara.
"Tuan muda sedang tak enak badan, tuan."
"Dia sakit?"
"Mungkin hanya kelelahan." Jawab Jungkook.
"Urus dia, aku tidak bisa melihat putraku mengalami masalah." Perintah tuan Fujiwara, yang hanya Jungkook iyakan.
Tuan Fujiwara bangkit dari duduknya, dia hendak berjalan meninggalkan Jungkook dan menuju kamar pribadinya sendiri.
Jungkook terdiam, termenung kala melihat dua lembar contoh kertas undangan yang sedang tuan Fujiwara pilih. Meraih lembaran kertas tersebut, Jungkook membaca nama Taehyung tertulis di dalamnya.
Entah rasa kesal seperti apa yang merasukinya, Jungkook meremat lembar undangan itu hingga tak lagi berbentuk, Jungkook berjalan ke arah kamar tuan mudanya yang tak lupa berhenti sejenak di depan sebuah tempat sampah.
Jungkook membuang contoh lembar undangan tadi, dia kembali melanjutkan langkahnya ke kamar Taehyung dan berdiri di depan ruangan itu.
Hari mulai gelap, Jungkook kini mengetuk pintu itu beberapa kali. Hingga suara yang tak asing menyapa telinganya, lirih seperti sedang menahan sakit.
"Aku tak ingin di ganggu siapapun, pergilah." Ucap Taehyung, dari dalam kamar sana.
"Aku Jungkook, anda tak ingin aku ganggu?"
Suara benda jatuh bisa Jungkook dengar, tidak lama dari itu Taehyung membukakan sendiri pintu kamarnya yang kini menampakkan sosok Jungkook.
Taehyung menangis? Lengannya terluka hingga meneteskan darah? Apa yang pria itu lakukan, dengan begitu khawatir Jungkook mendorong tubuh Taehyung dan membawanya masuk setelah menutup kembali pintu tersebut.
Di dalam sana, Jungkook berdiri di hadapan Taehyung. Dia hendak meraih lengan pria itu, namun Taehyung justru menepis uluran tangan Jungkook.
"Menjauh dariku, kau ingin melihat ku terluka kan?"
"Tuan?"
"Mengapa kau melakukan ini padaku? Apa salahku padamu?" Ucap Taehyung.
Jungkook masih diam tak mengerti, hendak mendekat namun Taehyung terus berjalan mundur. Lengannya selalu menolak kala Jungkook hendak menyentuhnya, Taehyung terus menjauh hingga kini berada di balkon luar kamar tidurnya.
"Kenapa kau menipuku, Jungkook?"
"Tuan, anda?"
"Apa salahku?"
"Tuan, aku— berikan aku sedikit waktu untuk menjelaskan."
"Kau mau membodohi ku? Tidak cukup kah penderitaan yang kau lihat tentang ku selama kau ada di sini? Kenapa kau melukai orang lemah seperti ku?" Racau Taehyung, yang tanpa sengaja meneteskan lagi air matanya.
"Tuan, tidak begitu sungguh, aku hanya—"
"Hanya bersekutu dengan Yon Ji?"
"Tuan, aku sungguh tak berniat jahat padamu. Mungkin benar aku salah karena itu, tapi—"
Srek!
"TUAN!"
Jungkook memekik hebat, kala Taehyung dengan sengaja menjatuhkan diri dengan melewati pagar balkon kamar tidurnya. Lengannya dengan sigap meraih lengan Taehyung, Jungkook menahan tuan mudanya itu agar tak terjatuh dari ketinggian.
KAMU SEDANG MEMBACA
冊丹己凵片凵
FanfictionPutra tunggal bangsawan Jepang, yang di haruskan memiliki keturunan kini berada dalam sebuah perjodohan sepihak.