sepuluh.

1.2K 164 48
                                    

Dua hari setelah malam itu, Jungkook kini tengah berdiri di sebuah ruangan yang terlihat begitu luas. Dia menyaksikan bagaimana rapat perundingan soal penerus garis bangsawan keluarga itu, dan membahas sudah seberapa siap pernikahan Taehyung.

Keluarga besar yang hadir tidak lain adalah kakak dari ayah Taehyung, seorang pengacara pribadi keluarga tersebut, juga beberapa adik dari mendiang kekek Taehyung.

"Bagaimana cara aku membuktikan jika aku benar-benar menaikahi wanita ini?" Tanya Taehyung.

"Taehyung! Bicaralah yang sopan, dia calon istri mu." Tegur sang ayah.

Jungkook hanya menyimak, sesekali melirik pada pelayan pribadi nona Yon Ji juga pelayan pribadi tuan besar. Mereka juga ada di sini, menunggu saat tuan-tuannya sedang melakukan perbincangan.

Taehyung hendak bangkit dari kursinya, namun sang ayah menahan lengannya itu. Kembali diam di posisinya, Taehyung melirik sesekali ke arah Jungkook yang kini tengah termenung.

"Ini adalah beberapa bukti pencucian uang yang kita lakukan, kau tahu jika rahasia besar keluarga ini di dengar oleh orang luar? Tidak hanya dirimu saja Taehyung, semua akan kena imbas kontroversi tersebut." Ucap seorang lelaki, yang Taehyung kenal sebagai kakak dari ayahnya.

"Apa urusannya dengan ku?" Jawab Taehyung, tak perduli.

Brak.

Kakak dari ayah Taehyung menggebrak meja ruangan itu sangat kuat, membuat seluruh orang terkejut begitu juga dengan Jungkook.

"Kau salah mendidik putramu." Ucap pria itu, melirik ke arah ayah Taehyung.

"Maafkan Taehyung, usianya masih terlalu muda untuk berada di bawah tekanan. Maklumi, dia belum bisa mengatur kalimat yang baik." Jelas ayah Taehyung, mereda keributan.

Taehyung memutar bola matanya, sudah hal biasa jika dia harus mendengar keributan seperti saat ini. Masih terlalu muda katanya? Lalu siapa yang dengan kukuh ingin Taehyung segera menikah. Sangat konyol pikir Taehyung.

Setelah perdebatan yang panjang, para anggota keluarga senior itu membubarkan diri. Ayah Taehyung melirik ke arah para pengawal, pria itu meminta agar pengawal tadi membubarkan diri dan keluar dari ruangan itu.

Taehyung yang berjalan ke arah kamarnya, mendekat ke arah Jungkook yang terlihat seperti sedang mencari sesuatu. Pria itu menarik lengan Jungkook, yang hendak membuka sebuah laci dokumen yang ada di ruang pribadinya.

Srek!

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Taehyung.

"Aku—"

"Mengerjakan apa yang Yon Ji minta? Dia menyuruh mu melakukan apa, Jungkook?"

"Biarkan aku melakukan tugas ku tuan, aku di sini hanya bekerja." Ucap Jungkook.

Taehyung menarik tubuh Jungkook menjauh dari laci yang tadi dia maksud. Mendorong tubuh Jungkook ke balik pintu kayu kamar Taehyung, menutup itu rapat sebelum kembali menatap ke arahnya.

"Setelah semuanya, kau masih ingin melayani wanita itu?" Tanya Taehyung.

"Tugas ku hanya mensukseskan rencananya, kembali pulang dan berkumpul bersama keluarga ku untuk hidup yang lebih baik. Itu saja."  Jawab Jungkook.

Plak!

Taehyung menampar wajah Jungkook begitu kuat. Tubuhnya yang terhempas ke arah lain, kini Taehyung tarik kembali dan dia benturkan kepala Jungkook ke arah tiang kayu yang ada di kamarnya itu.

Bugh.

Memukul tulang rahang wajah Jungkook, pria itu membuat darah menetes dari sudut bibir Jungkook. Jungkook menahan lengan Taehyung yang hendak mencekiknya, pria itu kini saling menatap dengan tatapan mata yang tajam.

冊丹己凵片凵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang